Besaran Tarif Resiprokal AS Resmi Terbit, Menperin Agus Tegaskan Komitmen Lindungi Industri Dalam Negeri

Oleh : Ridwan | Selasa, 08 Juli 2025 - 17:35 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Amerika Serikat (AS) melalui Executive Order-nya telah mengumumkan besaran tarif resiprokal kepada negara-negara mitranya, termasuk Indonesia yang akan dikenakan tarif sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025 mendatang. 

Presiden Trump juga telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto per 7 Juli 2025, yang menyampaikan komitmen hubungan erat kedua negara meski AS kini mengalami defisit perdagangan terhadap Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa Pemerintah akan terus mengedepankan upaya negosiasi dan dialog konstruktif guna menjaga keberlanjutan akses pasar internasional, sembari tetap mengutamakan kepentingan dan daya saing industri dalam negeri.

“Pemerintah akan terus membuka ruang negosiasi dengan Amerika Serikat, untuk menemukan solusi yang seimbang dan berkeadilan,” ujar Menperin di Jakarta (8/7).

Menteri Agus menambahkan bahwa berbagai strategi solusi tengah disiapkan oleh Pemerintah, baik dalam bentuk liberalisasi tarif, penguatan regulasi teknis, peningkatan kepatuhan industri terhadap standar internasional, hingga optimalisasi kerja sama teknis bilateral dan multilateral. 

“Dengan mundurnya pemberlakuan tarif baru AS, akan memberikan ruang untuk Pemri untuk mencapai kesepakatan baru dalam tarif resiprokal AS,” tambahnya.

“Kami optimistis. Industri nasional kita tangguh dan adaptif. Saat ini bukan saatnya panik, melainkan saatnya bekerja lebih smart dan teknokratis. Kita perkuat kapasitas industri dari hulu ke hilir, perbaiki data dan sistem pelacakan (traceability), serta pastikan seluruh aktor rantai pasok memahami arah kebijakan global yang terus berkembang,” tambah Menperin.

Meski demikian, Menperin optimis produk-produk manufaktur Indonesia masih akan lebih berdaya saing dibandingkan dengan negara-negara pesaing. Sebagai contoh untuk produk tekstil dan alas kaki Indonesia masih akan lebih bersaing dengan tekstil dan alas kaki asal Bangladesh yang akan dikenakan tarif resiprokal sebesar 35%. Selain itu, produk makanan olahan kita akan juga lebih bersaing dibanding Thailand yang akan dikenakan tarif sebesar 36% di AS. 

Di sisi lain, Indonesia akan terus meningkatkan kualitas dan daya saing dengan negara-negara BRICS, misalnya Afrika Selatan yang akan dikenakan tarif sebesar 30%. 

Kemenperin juga mendorong agar pelaku industri tetap semangat dan tidak kehilangan fokus. Pemerintah akan terus mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan industri agar dapat terus bersaing, bertransformasi, dan berinovasi dalam kerangka ekonomi berkelanjutan.

“Kunci kita adalah sinergi dan ketangguhan. Kita tetap buka peluang dialog dengan mitra luar negeri, tapi kita juga perkuat rumah kita sendiri. Pemerintah bersama dunia usaha dan asosiasi akan terus berjalan beriringan menghadapi tantangan ini,” tutup Menperin.

Dengan pendekatan yang tenang, cermat, dan berbasis data, Pemerintah meyakini bahwa setiap tantangan dapat diubah menjadi peluang bagi penguatan struktur industri nasional dan perluasan pengaruh produk Indonesia di pasar global.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Stanley 1913 dan Messi Luncurkan Koleksi Striker Blue

Rabu, 30 Juli 2025 - 07:47 WIB

Stanley 1913 dan Messi Luncurkan Koleksi Striker Blue, Terinspirasi dari Semangat Juara dan Tanah Kelahiran Argentina

Kolaborasi terbaru Stanley 1913 x Messi kembali hadir lewat koleksi Striker Blue. Terinspirasi dari Argentina, warna biru elektrik dan desain premium hadirkan performa dan gaya.

PERURI dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) melakukan penandatanganan kera sama strategis.

Rabu, 30 Juli 2025 - 07:35 WIB

PERURI dan Kemendes PDT Jalin Kerja Sama Strategis untuk Percepat Digitalisasi Desa di Indonesia

PERURI dan Kemendes PDT sepakat percepat digitalisasi desa lewat MoU strategis. Kolaborasi ini wujudkan layanan publik desa yang efisien, transparan, dan berdaya saing di era digital.

Caption: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menggelar pertemuan tête-à-tête Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Rabu, 30 Juli 2025 - 07:20 WIB

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat ASEAN dan Kerjasama Bilateral

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025. Dalam pertemuan…

GIIAS 2025 menyuguhkan dua program yang menghadirkan para pelaku industri otomotif nasional dan internasional yaitu The 19th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC) dan Daily Seminar

Rabu, 30 Juli 2025 - 00:07 WIB

GIIAS 2025 Soroti Energi Terbarukan dan Masa Depan Otomotif Global

GIIAS 2025 hadirkan GIAC dan Daily Seminar bahas transisi energi, kendaraan hijau, dan masa depan industri otomotif yang berkelanjutan.

Desk Ketenagakerjaan Polri kembali memfasilitasi penempatan kerja baru bagi 1.575 tenaga kerja

Selasa, 29 Juli 2025 - 23:18 WIB

Polri Berhasil Fasilitasi Penempatan 1.575 Tenaga Kerja Baru Lewat Desk Ketenagakerjaan Nasional

Desk Ketenagakerjaan Polri kembali memberangkatkan 1.575 tenaga kerja baru, termasuk korban PHK, ke empat perusahaan industri. Ini bagian dari upaya memperkuat perlindungan hukum dan membuka…