Danantara & INA Suntik Investasi Proyek Chlor Alkali – Ethylene Dechloride Milik Chandra Asri Group
Oleh : Ridwan | Selasa, 17 Juni 2025 - 14:10 WIB

Ilustrasi proyek CA-EDC Chandra Asri Group
INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dan Indonesia Investment Authority (INA) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
MoU ini akan menjajaki kemungkinan masuknya Danantara Indonesia dan INA sebagai investor strategis baru untuk mendukung pengembangan bersama pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (CA-EDC).
Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas produksi dalam negeri untuk soda kaustik dan Ethylene Dichloride, yaitu bahan baku penting bagi berbagai industri hilir termasuk pengelolaan nikel yang akan mendorong kemandirian industri hilir dan memperkuat sektor manufaktur nasional.
Kolaborasi ini sekaligus menjadi tonggak penting dalam kemitraan antara sektor publik dan swasta untuk mendorong kemajuan industri dan perekonomian Indonesia.
Dengan nilai investasi bersama yang diperkirakan mencapai USD 800 juta, kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama para pihak untuk memperkuat ketahanan industri Indonesia, mengurangi ketergantungan impor terhadap bahan baku kimia hilir, serta mendorong agenda hilirisasi sebagai bagian dari transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia.
CIO Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir menekankan bahwa pentingnya kemitraan ini secara strategis serta kesesuaiannya dengan prioritas pembangunan nasional. Menurutnya, industrialisasi hilir adalah kunci dalam transformasi ekonomi Indonesia dan membuka peluang besar bagi investor yang berfikir ke depan.
“Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, kolaborasi ini mendukung pengembangan industri yang skalabel dan mampu mengurangi impor, dengan potensi pertumbuhan jangka panjang,” kata Pandu.
Dia menyebut bahwa sektor kimia memainkan peran penting dalam berbagai rantai nilai, mulai dari manufaktur hingga trnsisi energi, khususnya dalam pengelolaan nikel dan pemurnian alumina.
“Investasi ini memperkuat ketahanan nasional dengan mengurangi ketergantungan terhadap impor produk penting seperti soda kaustik dan ethylene dichloride,” jelasnya.
Oleh karena itu, Danantara Indonesia menyambut baik kemitraan global yang memiliki visi yang sama untuk membangun ekosistem industri yang tangguh dan bernilai tinggi di tengah dinamika ekonomi Asia.
Sementara itu, Chief Executive Officer INA, Ridha Wirakusumah mengatakan, kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama kami untuk memperkuat fondasi industri Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi dalam negeri dan pengurangan ketergantungan impor terhadap bahan baku utama yang penting bagi berbagai sektor nasional.
“Dengan menggabungkan kekuatan investor institusi dan pemimin industri, kami tidak hanya menjawab kebutuhan akan keamanan pasokan strategis, tetapi juga membangun landasan bagi pertumbuhan industri jangka panjang yang skalabel, yang pada akhirnya memperkuat daya saing dan ketahanan Indonesia di kancah ekonomi global,” ungkap Ridha.
Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra menyatakan, proyek ini merupakan langkah penting bagi Chandra Asri Group untuk terus berkontribusi dalam membangun ketahanan industri nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia.
“Masuknya Danantara Indonesia dan INA mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi pertumbuhan industri kimia di Indonesia,” kata Erwin.
“Melalui kolaborasi ini, kami membangun fondasi yang kuat untuk mendorong pengembangan industri yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.
Pabrik CA-EDC akan dikelola oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan Chandra Asri Group. Saat ini, proyek berada pada fase pertama yang mencakup pembangunan pabrik CA-EDC dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 ton soda kaustik padat per tahun (setara dengan 827.000 ton dalam bentuk cair) dan 500.000 ton Ethylene Dichloride.
Fase kedua dari pengembangan proyek ini akan difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi Chlor-Alkali serta pengembangan produk turunan dari klorin yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan sinergi dalam rantai nilai.
Saat ini, studi kelayakan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi produk hilir berbasis klorin yang dapat menciptakan nilai tambah lebih besar dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.
Produksi Ethylene Dichloride dari pabrik ini akan diekspor dan berpotensi menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun. Pabrik ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor soda kaustik dengan proyeksi penghematan hingga Rp4,9 triliun setiap tahunnya.
Selain memberikan manfaat ekonomi, Pabrik CA-EDC juga akan mendukung produksi berbagai bahan baku penting di dalam negeri yang dibutuhkan oleh industri seperti pengolahan air, pembuatan sabun dan deterjen, pemurnian alumina, dan pengolahan nikel.
Dengan memperkuat rantai pasok lokal dan memperluas kapasitas ekspor, inisiatif ini turut mendukung industrialisasi yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Kemitraan ini mencerminkan model baru dalam pengelolaan aset publik yang bersifat strategis, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil.
Baca Juga
Lindungi Produk Dalam Negeri, Menperin Agus Temui Asahi Glass di…
Begini Jurus Menperin Agus Ciptakan SDM Kompeten Industri Petrokimia
PERKOSMI Gelar ICI 2025: Dorong Inovasi Kosmetika Nasional
Pendapatan ESSA Mengalami Penurunan Sebesar 6% pada Kuartal I 2025
Pacu Swasembada Aspal, Menperin Agus Rilis Peta Jalan Hilirisasi…
Industri Hari Ini

Sabtu, 19 Juli 2025 - 00:12 WIB
WAMI Distribusikan Royalti Periode 2, Melly Goeslaw Terima Rp 262 Juta, Sal Priadi Rp 114 Juta
WAMI mendistribusikan royalti periode kedua tahun 2025. Melly Goeslaw terima Rp 262 juta, dan pendatang baru Sal Priadi langsung kantongi Rp 114 juta.

Jumat, 18 Juli 2025 - 23:26 WIB
Nakamichi Luncurkan DVR Canggih ND52 dan ND54, Rekam Setiap Detik Perjalanan Tanpa Terlewat
Nakamichi resmi meluncurkan dashcam pintar ND52 dan ND54 dengan fitur 4K, night vision, dan proteksi 24 jam. Hadir untuk menjawab kebutuhan keamanan dan dokumentasi selama berkendara.

Jumat, 18 Juli 2025 - 23:05 WIB
Kemudahan Akses Tol dan Area Parkir Jadi Fokus GIIAS 2025 di ICE BSD
GIIAS 2025 di ICE BSD siap menyambut pengunjung dengan akses tol yang mudah dan area parkir luas terintegrasi shuttle bus.

Jumat, 18 Juli 2025 - 22:56 WIB
PT Bangkit Lakuliner Indonesia dan PT Ragam Pangan Madani Sepakati Penyelesaian Damai Terkait Perselisihan Usaha
PT Bangkit Lakuliner Indonesia (PT BLI) dan PT Ragam Pangan Madani (PT RPM) memberikan klarifikasi bersama atas isu kerja sama bisnis yang beredar. Perselisihan diselesaikan secara damai tanpa…

Jumat, 18 Juli 2025 - 22:47 WIB
MSIG Life Luncurkan SECURE, Produk Asuransi Pertama di Indonesia yang Berikan Manfaat Pasti untuk Penyakit Kritis dan Tambahan 100% di Akhir Polis
MSIG Life meluncurkan SECURE, asuransi jiwa pertama di Indonesia yang berikan manfaat pasti untuk penyakit kritis, kematian, serta tambahan 100% uang pertanggungan di akhir masa polis.
Komentar Berita