Menperin Agus Minta Yuasa Battery Indonesia Perkuat Industri Otomotif dan Sertifikasi Industri Hijau
Oleh : Hariyanto | Senin, 09 Juni 2025 - 11:11 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita terus mendorong peningkatan daya saing, penerapan industri hijau, serta perluasan pasar ekspor industri otomotif nasional. Salah satunya adalah PT Yuasa Battery Indonesia yang dinilai berperan penting dan telah berkontribusi aktif dalam penguatan sektor komponen otomotif nasional.
"Kami berharap Yuasa sebagai market leader dalam produk aki kendaraan juga terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar produk-produk tersebut, sehingga target NZE yang dicanangkan pemerintah pada 2060, bisa terlaksana dengan waktu yang sudah ditargetkan Kemenperin, yaitu 10 tahun lebih cepat, pada 2050,” kata Menperin Agus di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
PT Yuasa Battery memproduksi berbagai jenis aki, termasuk aki kering (maintenance-free), aki basah, dan baterai industri seperti Valve Regulated Lead Acid (VRLA) dan deep cycle. Produk-produk ini telah memenuhi standar nasional dan internasional, serta didukung oleh laboratorium uji mutu bersertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015
Hingga saat ini, PT Yuasa telah mampu memproduksi sekitar 9 juta unit aki motor dan 1,2 juta unit aki industri setiap tahunnya. Selain itu, kontribusi Yuasa tidak hanya dalam bentuk produk, tetapi juga dalam pembentukan ekosistem industri nasional.
Melalui kemitraan dengan berbagai pelaku industri hulu dan hilir, perusahaan itu memperkuat rantai pasok nasional, dari pemasok bahan baku lokal hingga penyedia sistem energi cadangan untuk sektor telekomunikasi, perbankan, dan industri kendaraan.
Dijelaskan Menperin Agus, pihaknya mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing melalui otomatisasi, digitalisasi, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Kami sangat terbuka untuk perusahaan bisa bekerja sama dengan SMK, politeknik, dan balai- balai Kemenperin, guna menyuplai tenaga kerja yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” katanya.
Selanjutnya, memperkuat jejak di pasar global, dengan kapasitas produksi dan standar mutu yang tinggi, Yuasa memiliki potensi besar untuk menjadi export champion. Pihaknya akan mendukung perluasan pasar global melalui fasilitas promosi dagang, dan penguatan branding produk Indonesia di luar negeri.
Selain itu, selaras dengan komitmen nasional terhadap pembangunan berkelanjutan, perusahaan industri termasuk Yuasa, harus menjalankan prinsip industri hijau, serta dapat bersinergi dalam ekosistem baterai nasional.
“Saya mendorong Yuasa untuk menargetkan sertifikasi Green Industry Label, tentu prosesnya akan kami kawal,” jelas Menperin Agus.
Menperin Agus berharap, setelah lima dekade perjalanannya, PT Yuasa dapat terus memberi kontribusi besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara industri tangguh, mandiri, dan berkelanjutan.
“Saya percaya, dengan visi dan inovasi yang terus diperkuat, Yuasa akan tetap relevan dan menjadi pemimpin dalam industri baterai Indonesia, bahkan di tingkat global,” kata Menperin Agus.
Berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia Tahun 2023 mencapai 255,96 miliar dolar AS, merupakan yang tertinggi dari yang sebelumnya pernah dicapai.
Nilai tersebut menempatkan Indonesia dalam 12 besar negara manufaktur dunia, serta yang terbesar ke-5 di Asia, di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Di ASEAN, nilai MVA Indonesia menjadi yang tertinggi, jauh melampui nilai MVA negara-negara ASEAN termasuk Thailand dan Vietnam.
Rata-rata MVA dunia adalah 78,73 miliar dolar AS, sementara Indonesia mencatatkan rerata historis sebesar 102,85 miliar dolar AS. Menurut data BPS, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan I 2025 mencapai 4,31 persen.
Meskipun pertumbuhannya menurun, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB pada triwulan I 2025 yaitu sebesar 17,50 persen, tercatat mengalami kenaikan baik secara q-to-q atau naik 0,19 persen, maupun secara y-o-y 00,3 persen.
“Saya ingin men-challenge siapapun itu, yang mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam tahap deindustrialisasi, sama sekali tidak benar. Bisa terlihat dari data yang saya sampaikan terkait MVA, catatan ekspor dan impor yang berasal dari industri manufaktur, serta capaian investasi dari industri manufaktur,” kata Menperin Agus.
Baca Juga
Upaya TMMIN Wujudkan Zero ODOL Diapresiasi KNKT
Mitsubishi Hadirkan Mystery Box di Instagram, Mobil Baru DST Concept…
Lewat Logistics Skill Contest, TMMIN Sukses Cetak SDM Logistik Handal…
GIIAS 2025 Kembali Pecahkan Rekor Peserta Terbanyak dan Terlengkap
Pertamina Lubricants Hadirkan ILM 2.0, Wujudkan Sistem Manajeman…
Industri Hari Ini

Senin, 23 Juni 2025 - 10:31 WIB
Siswadhi Pranoto Loe: Platform Digital Adalah Jembatan Anak Muda Menuju Pasar Ekspor
Transformasi digital telah membuka jalan baru bagi generasi muda Indonesia untuk menembus pasar ekspor global. Menurut praktisi logistik dan digitalisasi rantai pasok, Siswadhi Pranoto Loe,…

Senin, 23 Juni 2025 - 08:04 WIB
Samsung Galaxy S25 Edge Resmi Hadir, Smartphone Tipis Berfitur Kamera 200MP dan Teknologi AI Tercanggih
Galaxy S25 Edge diluncurkan di Indonesia dengan desain 5,8mm super ramping, kamera 200MP, dan fitur Galaxy AI. Cocok untuk vlogger dan pembuat konten modern.

Senin, 23 Juni 2025 - 08:02 WIB
Titik Sekolah Rakyat Ditambah, Kemensos-Kemenaker Kolaborasi Manfaatkan Balai Latihan Kerja
Jakarta – Penyelenggaraan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran pertama 2025/2026 akan ditambah tidak hanya di 100 titik. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) berkolaborasi dengan…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:50 WIB
Keren! Umumkan Call Name Baru Bank DKI Jadi Bank Jakarta, Gubernur DKI Jakarta: Ini Langkah Strategis Transformasi Menuju Bank yang Kuat, Sehat dan Berkelanjutan
Jakarta— Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta,…

Senin, 23 Juni 2025 - 07:36 WIB
Program Loyalty Poin Cashier 2025, BRI Bagikan Hadiah Mobil Listrik hingga Jam Tangan Pintar bagi Merchant
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan transaksi non-tunai melalui kanal Electronic Data Capture (EDC) dengan menghadirkan program Loyalty…
Komentar Berita