Simak Kata Pengamat Intelijen dan Geopolitik Ini Soal Operasi Politik dan Dampaknya terhadap Stabilitas Keamanan Nasional
Oleh : Kormen Barus | Kamis, 10 April 2025 - 07:48 WIB

Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Operasi politik bukan barang baru dalam lanskap kekuasaan. Selalu ada manuver, strategi, dan langkah-langkah tersembunyi yang dijalankan demi menggeser atau menggoyang posisi tertentu dalam pemerintahan. Fenomena ini tidak hanya menyangkut persaingan antar individu, tapi bisa menjalar ke persoalan yang lebih serius: stabilitas nasional.
Ketika kekuasaan sedang terbentuk atau menguat, biasanya muncul ketegangan-ketegangan baru yang sifatnya laten. Persaingan kepentingan antara kelompok dalam dan luar negeri jadi lebih intens. Celah apa pun bisa dimanfaatkan untuk menekan pusat kekuasaan, entah lewat isu ekonomi, sosial, atau bahkan reputasi personal.
Dalam konteks ini, siapa pun yang terlalu kuat secara politik biasanya jadi target, bukan hanya secara langsung, tapi lewat orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Risikonya, bukan cuma reputasi individu yang jadi taruhannya, tapi juga kepercayaan publik terhadap sistem yang sedang berjalan.
Ketika terlalu banyak informasi berseliweran tanpa dasar yang kuat, publik bisa terjebak dalam polarisasi. Di titik ini, pemerintahan bisa mulai kehilangan legitimasi moral, meskipun secara formal masih berdiri kokoh. Serangan semacam ini memang tak selalu kentara, tapi efeknya terasa lambat-laun.
Situasi semacam ini sangat berbahaya jika tidak ditanggapi secara serius oleh negara. Karena dampaknya bisa menjalar ke sektor keamanan nasional. Ketika konflik terjadi bukan karena kekuatan eksternal, melainkan karena sabotase dari dalam, maka sistem pertahanan politik bisa runtuh dari dalam diam-diam.
Dalam konteks ini, upaya sistematis untuk melemahkan Presiden Prabowo Subianto mulai teridentifikasi. Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah, menyebut bahwa strategi yang sedang dijalankan oleh pihak tertentu adalah dengan menghancurkan satu per satu orang-orang kepercayaan Prabowo, baik dari sisi politik maupun militer.
Sasaran yang disebutkan pun bukan nama sembarangan, diantaranya seperti Sufmi Dasco Ahmad, Hashim Djojohadikusumo, dan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.
Amir memandang Prabowo tidak bisa diserang secara langsung karena kekuatan elektoral dan posisi politiknya saat ini tergolong sangat kuat.
“Prabowo itu tidak bisa diserang secara langsung karena kekuatan elektoral dan posisi politiknya sekarang sangat kokoh. Tapi kalau orang-orang terdekatnya dilumpuhkan, maka perlahan ia akan melemah secara internal,” ujarnya.
Serangan terhadap Dasco, misalnya, dikaitkan dengan tuduhan pengelolaan judi online di Kamboja. Padahal, menurut Amir, informasi tersebut tidak memiliki dasar yang valid dan terkesan dibuat sistematis.
Hashim, yang merupakan adik kandung Prabowo sekaligus pengusaha besar, juga tak luput dari sorotan. Ia disebut diserang dari sisi bisnis dan keterlibatan dalam politik luar negeri.
Sementara Sjafrie, yang dikenal dekat dengan dunia pertahanan dan intelijen, kembali dikaitkan dengan isu masa lalu terkait HAM. “Hashim diserang dari sisi bisnis dan politik luar negeri. Sjafrie diserang dengan narasi masa lalu yang dikaitkan dengan isu-isu HAM dan militerisme,” ujar Amir.
Lebih jauh, Amir menyampaikan bahwa skenario ini bukan sekadar manuver dari lawan politik dalam negeri. Ada indikasi bahwa kekuatan dari luar juga terlibat.
"Kita tidak bisa menutup mata, ada kekuatan besar yang tidak ingin Prabowo memegang kendali penuh di pemerintahan karena dianggap akan memperkuat posisi Indonesia dalam poros strategis dunia,” tandasnya.
Jika benar adanya, maka ancaman ini tidak lagi bersifat lokal, melainkan bagian dari dinamika geopolitik kawasan.
Baca Juga
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Raih Penghargaan Bersejarah…
BSMI Kirim EMT ke-3 untuk Gaza, Fokuskan Misi pada Terapi Stem Cell…
Haidar Alwi: 5 Gagasan Strategis Menjemput Arah Baru Ekonomi Indonesia…
Tantang Roy Suryo Tinju, Ini Alasan Sekjen Pasbata
TePI: Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah Langkah Penting,…
Industri Hari Ini

Selasa, 15 Juli 2025 - 23:52 WIB
GIV Nobatkan Zefanya Sharon Sebagai Miss Kulit Glowing, Wujudkan Kecantikan Berdampak Lewat Mandi Susu di Rumah
GIV pilih Zefanya Sharon sebagai Miss Kulit Glowing 2025. Hadirkan sabun GIV White Goat’s Milk & Almond Oil untuk perawatan kulit cerah dan lembap ala spa di rumah.

Selasa, 15 Juli 2025 - 23:26 WIB
Green SM Raih Penghargaan Green Leadership di AREA 2025, Buktikan Kepemimpinan Mobilitas Listrik Asia Tenggara
Green SM, platform ride-hailing listrik asal Vietnam, meraih penghargaan Green Leadership di Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025. Ini bukti komitmen mobilitas hijau di Asia Tenggara.

Selasa, 15 Juli 2025 - 23:09 WIB
VIP Day GIIAS 2025 Siap Jadi Pengalaman Eksklusif Bagi Pecinta Otomotif
GIIAS 2025 akan dibuka pada 24 Juli di ICE BSD City lewat VIP Day eksklusif. Dapatkan pengalaman pertama melihat mobil terbaru, test drive, hingga teknologi masa depan otomotif.

Selasa, 15 Juli 2025 - 23:03 WIB
Kolaborasi BBPVP-LPK Yayasan Shine Indonesia, Lepas 75 Peserta Magang ke Jepang
Makassar— Komitmen Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap bersaing di kancah global, kembali ditunjukkan melalui langkah…

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:37 WIB
Telkom Packfest 2025 : 636 UKM Naik Kelas dengan Kemasan Lebih Menjual
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia melalui program Packfest 2025. Program…
Komentar Berita