Perang Dagang AS-China Bikin Ekspor Melemah, Bos TMMIN Harap Pemerintah Berikan Insentif Dorong Daya Beli Masyarakat

Oleh : Ridwan | Kamis, 20 Maret 2025 - 18:15 WIB

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menyebut bahwa perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China turut berdampak terhadap industri otomotif nasional.

Menurutnya, perang dagang antara AS dan China akan menimbulkan pelemahan terhadap ekonomi, harga naik, dan terjadi inflasi, dan ini sudah pernah terjadi saat perang antara Rusia dan Ukraina.

“Ya sangat berdampak (perang dagang), karena kan perang dagang itu memberikan tax barrier, sehingga terjadi inflasi, kenaikan harga. Dan ini membuat ekonomi melemah. Permintaan juga melemah akibatnya ekspor padat karya juga turun drastis,” kata Boz Azam di Jakarta (19/3).

Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini banyak negara yang berorientasi terhadap permintaan dalam negeri. Oleh karena itu, kebijakan insentif berupa relaksasi pajak sangat diperlukan untuk meningkatkan daya beli sehingga mendorong penjualan. 

“Untuk bergantung terhadap ekspor tuh berat dalam situasi saat ini. Maka dari itu, insentif berupa relaksasi pajak diperlukan untuk mendongkrak daya beli masyarakat,” jelasnya.

Dirinya mencontohkan, Vietnam dan Malaysia juga menerapkan kebijakan insentif relaksasi pajak untuk mendogkrak daya beli masyarakat. “Nah jadi kemablai lagi, bagaimana seperti Vietnam yang juga menurunkan PPN-nya, kemudian Malaysia jugabterus memberikan insentif,” terang Bob Azam.

Menurutnya, kebijakan pajak seharusnya tidak hanya berorientasi jangka pendek, melainkan harus mempertimbangkan dampak jangka panjang. 

“Kita harus pelajari sektor mana yang insentif pajaknya bisa kembali dalam waktu tertentu. Ada yang bisa balik dalam 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan 3 tahun. Yang terpenting ada perhitungan jelas, jangan sampai kita bertahan tanpa solusi dan kondisi terus memburuk,” ungkap Boz Azam.

Dirinya juga menyoroti ketimpangan kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dimana mobil Low Cost Green Car (LCGC) masih dikenakan pajak, sementara beberapa kendaraan mewah justru dibebaskan dari PPnBM. 

“Ini menurut saya kurang adil, harusnya kebijakan ini dapat lebih mempertimbangkan daya beli masyarakat bawah,” tuturnya.

Menurut Bob Azam, industri otomotif memiliki multiplier effect yanag sangat besar terhadap perekonomian. Dengan rantai pasok yang luas, sektor ini menciptakan banyak lapangan pekerjaan, mendukung industri komponen, serta memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan pajak daerah melalui pajak kendaraan. 

“Industri otomotif juga berkontribusi besar terhadap ekspor. Jadi, tidak ada salahnya pemerintah memberikan dukungan lebih untuk sektor ini,” tutup Bob Azam.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pintu Goes to Office bersama DANA

Senin, 21 April 2025 - 14:04 WIB

Gandeng DANA, Pintu Goes to Office Kembali Digelar untuk Edukasi Crypto di Kalangan Profesional

PINTU berkolaborasi dalam program Pintu Goes to Office bertemakan Crypto Office Hour dengan PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) selaku aplikasi dompet digital terkemuka di Indonesia.

Acara Mewujudkan Asta Cita dengan Menghadirkan 1000 Profesi Perempuan dan Gen Z”, Senin, 21 April 2025, di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta.

Senin, 21 April 2025 - 13:47 WIB

Peringati Hari Kartini 2025, 1.000 Perempuan & Gen Z Siap Pimpin Perubahan

Jakarta-Peringatan Hari Kartini tahun ini melampaui seremoni simbolik. Dalam semangat membangun bangsa yang setara, inklusif, dan berdaya, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) meluncurkan gerakan…

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim

Senin, 21 April 2025 - 13:31 WIB

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem

Jakarta – Bank DKI mengajak publik untuk sama-sama menghormati proses hukum dan menunggu pemeriksaan forensik digital yang tengah berlangsung di Bareskrim Polri terkait pemulihan sistem. Hal…

Pertemuan teknis antara Tim Teknis RI dengan Tim dari pihak USTR untuk segera membahas secara intensif proses negosiasi tarif dan menyiapkan kerangka kerja sama, dan menargetkan untuk menyelesaikan prosesnya dalam jangka waktu 60 hari ke depan.

Senin, 21 April 2025 - 12:52 WIB

Delegasi RI dan Pihak USTR Sepakat Bahas Format, Prosedur dan Jadwal Negosiasi Dalam Jangka 60 Hari ke Depan

Setelah pertemuan di tingkat Menteri antara Delegasi RI yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan pihak USTR yang langsung dipimpin Ambassador Jamieson…

Dua Tasker Cleaning Perempuan

Senin, 21 April 2025 - 12:36 WIB

bTaskee Rayakan Hari Kartini Lewat Kampanye 'Kartini Mandiri'

Kampanye Kartini Mandiri diperkenalkan bTaskee untuk merayakan kekuatan perempuan Indonesia yang menjalani peran ganda dalam membangun karier, mengurus keluarga, dan menjaga kehidupan agar tetap…