Melestarikan Tenun Dayak Iban: Program Aram Bekelala Yayasan Kawan Lama
Oleh : Nina Karlita | Jumat, 24 Januari 2025 - 07:00 WIB

Program Aram Bekelala Tenun Iban dari Yayasan Kawan Lama dan Cita Tenun Indonesia.
INDUSTRY.co.id - Kapuas Hulu — Kain tenun Dayak Iban tidak hanya merepresentasikan identitas budaya, tetapi juga menjadi simbol warisan leluhur yang berharga. Namun, keberlanjutan tenun tradisional ini menghadapi tantangan besar, seperti minimnya regenerasi penenun muda dan kurangnya akses pasar.
Merespons tantangan ini, Yayasan Kawan Lama berkolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia meluncurkan program “Aram Bekelala Tenun Iban” (Mari Berkenalan dengan Tenun Iban), sebuah inisiatif yang dirancang untuk memberdayakan perempuan dan mendukung perekonomian lokal secara berkelanjutan.
Masyarakat Dayak Iban memandang menenun sebagai tradisi sakral yang diwariskan melalui mimpi dari leluhur. Motif-motif pada kain tenun mereka mencerminkan filosofi kehidupan dan hubungan erat dengan alam. Teknik menenun seperti Sidan, Sungkit, Ikat, hingga Pileh Selam menunjukkan tingkat keahlian luar biasa yang dimiliki para penenun. Dengan program ini, Yayasan Kawan Lama berupaya menjaga nilai-nilai tersebut sambil mengintegrasikannya ke dalam inovasi modern.
Ketua Pengurus Yayasan Kawan Lama, Tasya Widya Krisnadi, menjelaskan, Kapuas Hulu dipilih karena memiliki potensi besar dalam pengembangan kain tenun tradisional.
"Selain kaya budaya, tenun ini memiliki peluang sebagai komoditas unggulan ramah lingkungan berkat penggunaan pewarna alami. Program ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan perempuan agar bisa mempersiapkan masa depan yang lebih cerah,” kata Tasya.
Program Aram Bekelala Tenun Iban dimulai dengan pemberdayaan komunitas di empat dusun: Lauk Rugun, Pulan, Mungguk, dan Sungai Utik. Para penenun mendapatkan pelatihan intensif dan diharapkan dapat berbagi ilmu dengan komunitas mereka.
Selain itu, bersama Cita Tenun Indonesia, program ini mengeksplorasi pengembangan motif baru yang tetap menghormati identitas budaya lokal. Pewarna alami yang diambil dari tumbuh-tumbuhan sekitar digunakan untuk memastikan proses menenun tetap ramah lingkungan.
Untuk memperluas dampak, Yayasan Kawan Lama juga memberikan pelatihan literasi keuangan dan strategi pemasaran kepada para penenun. Langkah ini bertujuan membantu mereka menembus pasar yang lebih luas, membuka peluang ekonomi baru, dan menjadikan tenun Dayak Iban tetap relevan di era modern.
Menurut Ketua Cita Tenun Indonesia, Okke Hatta Rajasa, inisiatif ini adalah komitmen Cita Tenun Indonesia untuk melestarikan kain tenun Indonesia sekaligus memberdayakan komunitas lokal.
"Melalui program ini, para penenun dapat mempertahankan tradisi mereka sambil bersaing di pasar global. Kami percaya kolaborasi ini dapat menghubungkan warisan budaya dengan peluang ekonomi yang berkelanjutan," kata Okke.
Program ini juga mendorong transformasi kain tenun Dayak Iban menjadi produk fashion yang mengikuti tren pasar. Dengan bimbingan tim desain Cita Tenun Indonesia, hasil tenun tradisional diolah menjadi busana yang menghormati kearifan lokal sekaligus selaras dengan gaya global.
“Harapan kami, Aram Bekelala Tenun Iban menjadi katalisator untuk menghidupkan kembali kain tenun tradisional. Program ini diharapkan membuka peluang ekonomi baru bagi para penenun, melestarikan lingkungan, dan memperkenalkan keindahan tenun Dayak Iban kepada dunia,” tutup Tasya.
Baca Juga
SoKlin Lantai Playdate #BeraniMainDiLantai: Mendorong Interaksi Bermakna…
ACC Tanam 1.000 Mangrove di Bali, Dukung Keberlanjutan dan Reduksi…
MILKU dan Alfamart Gelar Edutrip untuk Ribuan Anak, Kenalkan Pentingnya…
Keren! Bigo Awards Gala 2025 Menarik Lebih dari 140.000 Penonton…
J99 Corp. Gelar Employee Gathering, Juragan 99 dan Shandy Purnamasari…
Industri Hari Ini

Minggu, 09 Februari 2025 - 15:40 WIB
Sukses Sabet Empat Penghargaan Bergengsi, Linktown Bidik Omzet Capai Rp3,5 Triliun di 2025
Linktown berasil meraih empat penghargaan dalam ajang Summarecon Annual Awards 2025 yang digelar di The Springs Club, Summarecon Serpong, Kamis 6 Februari 2025. Pada acara tahunan tersebut,…

Minggu, 09 Februari 2025 - 11:13 WIB
Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat
Program BRI Menanam - Grow & Green di Tanjung Prepat Berau Berhasil Serap Karbon 2.987 CO2e (Kg) per tahun dan Dorong Ekonomi Masyarakat Berau – BRI terus memberikan kontribusi nyata dalam…

Minggu, 09 Februari 2025 - 10:55 WIB
Gelar Rakernas 2025. Forjukafi Dorong Optimalisasi Potensi Wakaf Melalui Digitalisasi
Potensi wakaf yang sangat besar, perlu terus dioptimalisasi dengan bermacam strategi, termasuk memanfaatkan teknologi digital.

Minggu, 09 Februari 2025 - 10:12 WIB
Menpar Widiyanti Apresiasi Dukungan Stakeholder dalam MotoGP dan Aquabike 2024
Kolaborasi erat antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi bukti bahwa kerja sama yang solid mampu menghasilkan dampak positif nyata bagi industri pariwisata.

Minggu, 09 Februari 2025 - 09:55 WIB
Wamenekraf Irene Ingin Berkolaborasi dengan The Local Market.ID untuk Mendorong Ekonomi UMKM
Wamenekraf Irene mengapresiasi pengembangan produk lokal di Indonesia yang semakin memperhatikan aspek sustainability. Dengan adanya The Local Market.ID, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk…
Komentar Berita