Gawat! Industri Makin Terpuruk Akibat Dipaksa Bayar Harga Gas Mahal
Oleh : Ridwan | Kamis, 09 Januari 2025 - 13:05 WIB

Ilustrasi industri petrokimia
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar USD 6 per MMBTU untuk tujuh sektor industri telah berakhir pada 31 Desember 2024. Sejauh ini, belum ada kepastian atas kelanjutan program tersebut.
Disaat yang bersamaan, para pelaku usaha harus membayar Harga Gas Regasifikasi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar USD 16,67 per MMBTU dari 1 Januari sampai 31 Maret 2205.
"HGBT sangat membantu industri petrokimia nasional dalam meningkatkan daya saing. Jika aturan tersebut tidak diperpanjang pemerintah, industri akan terpuruk,” kata Direktur Kemitraan Dalam Negeri dan Internasional Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Budi Susanto, Rabu (8/1).
Budi mengungkapkan, harga gas bumi di Indonesia masih tergolong mahal dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
“Di Malaysia harga gas 4,5 dolar per MMBTU, Thailand sebesar 5,5 dolar per MMBTU, dan Vietnam mencapai 6,39 dolar per MMBTU. Kebijakan gas murah akan memberikan dampak positif bagi efisiensi biaya produksi. Sehingga industri petrokimia dapat fokus kepada perluasan kapasitas produksi atau investasi,” paparnya.
Lebih lanjut, keberlanjutan gas murah akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
“Jika aturan HGBT tidak dilanjutkan berarti industri semakin terpuruk dan target untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah sulit tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Yustinus Gunawan mengungkapkan, kebijakan harga gas yang sangat tinggi berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2025.
“Kondisi ini seharusnya dikendalikan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dan berdasarkan rekomendasi Kementerian Perindustrian,” tuturnya.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto berharap pemerintah segera memperpanjang kebijakan HGBT untuk industri keramik nasional pada Januari 2025, mengingat subsidi tersebut sangat vital bagi sektor ini.
“Dalam program HGBT menyasar tujuh sub sektor industri yakni pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet, dengan biaya yang ditetapkan yakni sebesar 6,5 dolar AS per million British thermal unit (MMBTU),” papar dia.
Edy menambahkan, pihaknya telah menerima harga terbaru dari gas regasifikasi yang naik 2,5 kali lipat dari ketetapan HGBT yakni sebesar 16,77 dolar AS per MMBTU. Harga tersebut terbilang tinggi dan merugikan industri keramik dalam negeri.
"Dengan kebijakan tersebut artinya ini merupakan harga gas termahal di kawasan Asia Tenggara," tandasnya.
Baca Juga
Begini Jurus Menperin Agus Ciptakan SDM Kompeten Industri Petrokimia
PERKOSMI Gelar ICI 2025: Dorong Inovasi Kosmetika Nasional
Pendapatan ESSA Mengalami Penurunan Sebesar 6% pada Kuartal I 2025
Pacu Swasembada Aspal, Menperin Agus Rilis Peta Jalan Hilirisasi…
Pabrik Chlor Alkali Milik Chandra Asri Dukung Kemandirian Industri…
Industri Hari Ini

Kamis, 22 Mei 2025 - 22:07 WIB
Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, Telkom Wujudkan Harmoni Alam dengan Teknologi
Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh setiap tanggal 22 Mei, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian…

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:35 WIB
DJKI Pemprov DKI Jakarta - ITC Mangga Dua Jalin Kerja Sama Berantas Peredaran Barang Palsu
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) bersama manajemen…

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:15 WIB
Menperin Agus - Wapres Brasil Bertemu Perkuat Kerja Sama Sektor Strategis Lewat Forum BRICS
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan Brasil memiliki sejarah panjang dalam hubungan…

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:00 WIB
Di Ajang World Expo 2025 Osaka, Suryacipta Promosikan Peluang Investasi di Jawa Barat
Sejalan dengan upaya perluasan jaringan pemasaran di Jepang, PT Suryacipta Swadaya, anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa (SSIA) turut berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan ‘World…

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:40 WIB
910Nineten Rilis Koleksi Fall/Winter 2025 – Electric Jungle, Sepatu Lokal Nafas Global
Produsen sepatu olahraga khusus lari (running) dalam negeri, 910Nineten secara resmi memperkenalkan jajaran koleksi produk terbarunya, Fall/Winter 2025 – Electric Jungle. Koleksi Fall/Winter…
Komentar Berita