Kelemahan Riset OCCRP yang Jadikan Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup 2024

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 01 Januari 2025 - 13:12 WIB

 ist/ Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi
ist/ Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merilis daftar finalis pemimpin yang terlibat dalam kejahatan terorganisasi dan paling korup di dunia pada Selasa, 31 Desember 2024.

Dari sejumlah nama yang dirilis, Jokowi menjadi salah satu dari lima finalis dengan suara terbanyak tahun ini. Nama-nama yang masuk nominasi dan perolehan suara diusulkan serta berasal dari para pembaca, jurnalis, dewan juri, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP.

Menanggapi hal itu, Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, mengatakan bahwa segala bentuk tindak kejahatan tidak dapat dibuktikan dengan polling atau jajak pendapat.

"Pembuktian kejahatan atau pelanggaran hukum adalah melalui persidangan di pengadilan. Bukan melalui polling atau jajak pendapat," tegas R Haidar Alwi, Rabu (1/1/2025).

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada satu pun putusan pengadilan yang memvonis Jokowi bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi. Tuduhan kejahatan terorganisasi dalam pilpres untuk memenangkan salah satu paslon juga tidak terbukti di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Jika metodologinya benar, seharusnya dewan juri OCCRP tidak meloloskan usulan nama Jokowi. Sebab, bagaimana bisa memasukkan nama seseorang ke dalam daftar tersebut sementara tidak ada satu pun putusan pengadilan yang memvonisnya bersalah atas kejahatan yang dituduhkan? Jelas sekali ini merupakan suatu kesalahan yang nyata," ungkap R Haidar Alwi.

Oleh karena itu, predikat yang disematkan OCCRP terhadap Jokowi hanyalah usulan yang tidak berdasar dari para pemegang hak suara dalam polling atau jajak pendapat. Akibatnya, dapat merusak reputasi dan nama baik Jokowi di mata masyarakat Indonesia bahkan dunia.

"OCCRP harus meralat rilisnya dan meminta maaf kepada Jokowi. Jika tidak, OCCRP yang berisi para jurnalis investigasi sama saja dengan mencoreng kredibilitasnya sendiri," tutur R Haidar Alwi.

Selain itu, yang menjadi perhatian adalah tidak masuknya nama Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, dalam daftar tersebut. Netanyahu selama ini sering dikaitkan dengan berbagai tindakan kejahatan kemanusiaan, terutama terkait kebijakannya terhadap Palestina. Ia juga menghadapi sejumlah dakwaan pidana, termasuk kasus penipuan, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi dalam pengadilan domestik Israel.

"Netanyahu yang sudah diperintahkan untuk ditangkap oleh Pengadilan Kriminal Internasional justru luput dari riset OCCRP. Sedangkan Jokowi yang tanpa vonis kejahatan malah masuk. Ini semakin menunjukkan kelemahan OCCRP dalam melakukan risetnya," papar R Haidar Alwi.

Di sisi lain, OCCRP dalam rilis profil organisasi mereka menyatakan bahwa partner penerbitan mereka di Indonesia adalah Tempo. Media ini dikenal sering menyudutkan Jokowi dengan kritik-kritik yang dianggap tidak proporsional oleh sebagian pihak.

"Dari kelemahan-kelemahan yang ada, masyarakat bisa menilai apakah riset OCCRP layak dipercaya atau tidak," pungkas R Haidar Alwi.

           

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Webinar Shopee Rayakan Hari Keluarga Sedunia Bersama Dhatu Rembulan dan UMKM Lokal Wujudkan Gaya Hidup Penuh Makna

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:22 WIB

Rayakan Hari Keluarga Sedunia, Shopee Bersama Dhatu Rembulan & UMKM Lokal Wujudkan Gaya Hidup Penuh Makna

Shopee mengadakan webinar bertajuk “Menjaga yang Dicinta: Menemani Setiap Cerita”, dalam rangka maerayakan Hari Keluarga Sedunia dengan menghadirkan dua sosok inspiratif: Riyanto Pratama,…

Kevin Santoso Director PT Delifru Utama Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:03 WIB

Sambut WOC 2025, PT Delifru Utama Indonesia Bersama SCAI Pertemukan Praktisi Kopi Hingga Business Owner pada Welcoming Dinner

Menyambut penyelenggaraan perdana ajang kopi internasional World of Coffee (WOC) 2025 di Indonesia, PT Delifru Utama Indonesia bersama SCAI (Spesialty Coffee Association Indonesia), menggelar…

Boediman Widjaja, Founder & CEO JOE Green

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:50 WIB

Di INDUSTRY.co.id Forum, Bos JOE Green Ajak Pemerintah, Industrialis & Akademisi ‘Sulap’ Limbah Jadi Material Hijau Bernilai Tinggi

Siapa sangka diantara bangunan-bangunan gedung megah di Singapura dibangun menggunakan material dengan bahan limbah tambang. Penemu produk material tersebut adalah JOE Green yang sudah menangani…

 (Kiri ke Kanan) EGM Operasional AdMedika Dr. Rizal Hakim, Direktur Keuangan & Management Risiko/CFRO AdMedika Danang Rizki Ginanjar, Direktur Utama AdMedika Dian Prambini, Digital Service Transformation & IT Director Prodia Andri Hidayat, dan Business and Marketing Director Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati saat acara seremoni Go Live Integrasi ProdiaLink pada Aplikasi MyAdMedik@

Jumat, 16 Mei 2025 - 05:42 WIB

Permudah Akses Layanan Kesehatan Digital, AdMedika dan Prodia Resmikan Integrasi ProdiaLink pada Aplikasi MyAdMedik@

PT Administrasi Medika (AdMedika) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai digital healthcare ecosystem driver yang mengintegrasikan solusi Telkom untuk ekosistem…

(Dari kiri ke kanan: Adrian Junaidar Handayanto-Category Head Home Insecticides, Godrej Consumer Products Indonesia, Hilda Kitti - Marketing Director Godrej Consumer Products Indonesia, dr. Yuni Astria Sp.A - Dokter Spesialis Anak, Nucha Bachri-CEO & Co-Founder Parentalk, Caca Tengker-Public Figure & Momfluencer)

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:22 WIB

GoodKnight Hadirkan Solusi Tidur Nyenyak Anak, Bebas Nyamuk untuk Tumbuh Kembang Optimal

GoodKnight dari Godrej Consumer Products Indonesia bantu anak tidur nyenyak tanpa gangguan nyamuk, mendukung tumbuh kembang optimal dengan perlindungan bebas asap dan nyaman untuk keluarga.