Kolaborasi Generasi Muda dan Teknologi Menuju Keuangan Digital Inklusif
Oleh : Syaifa Zuhrina, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:11 WIB
Ekonomi Digital
INDUSTRY.co.id - Generasi Baru Indonesia (GenBI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi salah satu delegasi kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang diselenggarakan Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Koperasi dan UKM pada 1-4 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh beberapa GenBI dari universitas lainnya seperti GenBI Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, dan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam pidato pembukaannya menyatakan bahwa transformasi digital merupakan kunci untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional.
"FEKDI 2024 diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mempercepat adopsi teknologi digital, sehingga dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan efisien," ujar Perry.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Airlangga Hartarto, menyampaikan kemajuan pesat yang dicapai Indonesia dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital. Hal ini tercermin dari peningkatan world digital competitiveness ranking peringkat ke-56 pada 2019 menjadi ke-45 pada 2023 serta peringkat pertama di ASEAN dan peringkat keenam di global sebagai startup inovatif terbanyak.
Untuk memastikan laju lokomotif ekonomi digital ini membawa manfaat maksimal, diperlukan fondasi yang kokoh yaitu infrastruktur digital yang merata, talenta digital yang unggul dan adaptif, dukungan penuh bagi startup UMKM, serta regulasi yang adaptif dan melindungi.
Selanjutnya, Menko Perekonomian juga menyampaikan upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan inklusi keuangan guna mendukung ketercapaian target inklusi keuangan 90% di tahun 2024 dengan berbagai program diantaranya QR Code Indonesian Standard (QRIS) serta berbagai program perluasan literasi keuangan kolaborasi bersama BI, OJK, dan Industri.
Pemerintah telah meluncurkan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 yang mengarahkan pengembangan ekonomi digital melalui enam pilar yaitu infrastruktur; sumber daya manusia; iklim bisnis dan keamanan siber; penelitian, inovasi dan pengembangan bisnis; pendanaan dan investasi; serta kebijakan dan regulasi.
Dalam pelaksanaan hari pertama FEKDI 2024, kegiatan dibuka dengan opening speech yang disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung yang menyoroti perkembangan digitalisasi keuangan melalui digital payment atau merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang berhasil masuk ke dunia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Selain memaparkan perkembangan digitalisasi keuangan, Juda Agung juga menegaskan untuk para masyarakat berkolaborasi membangun keuangan digital.
“Mari bersama-sama berkolaborasi untuk masa depan ekonomi dan keuangan digital yang aman dan nyaman,” tutur Juda pada sambutannya.
Selain itu, FEKDI x KKI juga diisi Casual Talk yang mengusung tema “Digital Payment Infinity: The Future of Seamless Transaction”.
Diskusi tersebut mengundang beberapa narasumber dari berbagai kalangan yakni Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, Staf Khusus Presiden sekaligus Inisiator Pahlawan Digital UMKM, Putri Tanjung, Financial Influencer sekaligus Content Creator, Raditya Dika, Sociopreneur sekaligus Praktisi Desa Wisata, Sugeng Handoko, serta Sekretaris Jenderal AFTECH, Budi Gandasoebrata.
Casual Talk tersebut dipandu oleh moderator yang merupakan News Presenter TV, Azizah Hanum. Diskusi yang menghadirkan beberapa narasumber tersebut membahas digitalisasi pembayaran serta kaitannya dengan AI yang dilihat dari berbagai sisi.
Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan melihat perkembangan digitalisasi keuangan perlu menerapkan arah transformasi 4I-RD (Infrastruktur, Industri, Inovasi, Internasional dan Rupiah Digital). Prinsip ini merupakan upaya untuk menjamin fungsi bank sentral dalam proses pengedaran uang, kebijakan moneter, serta stabilitas sistem keuangan.
Jika dilihat dari sisi kaum muda, Inisiator Pahlawan Digital UMKM, Putri Tanjung menjelaskan bahwa kemajuan teknologi di sektor keuangan merupakan alat untuk masyarakat mencapai tujuan lebih cepat dan efektif, jadi masyarakat khususnya generasi muda harus berperan penting.
“Digitalisasi menjadi peluang untuk teman-teman UMKM, jadi perlunya menciptakan opportunity tersebut. Seluruh UMKM harus terus berinovasi karena kompetitor sangat banyak dan kita harus punya alur yang kuat. Jangan pernah berhenti belajar!,” tegasnya.
Sebagai Financial Influencer sekaligus Content Creator, Raditya Dika berpesan kepada masyarakat perlunya membangun brand dengan sebuah cerita yang menarik. Baginya, cerita yang menarik merupakan alat tukar dari suatu bisnis yang bisa diciptakan sebagai citra baik dari suatu produk.
Komentar Berita