PT Golden Westindo Artajaya Incar Dana IPO Siap Ekspansi

Oleh : Wiyanto | Rabu, 11 September 2024 - 17:52 WIB

Jajaran Direksi PT Golden Westindo Artajaya
Jajaran Direksi PT Golden Westindo Artajaya

INDUSTRY.co.id-Jakarta – PT Golden Westindo Artajaya Tbk ("Perseroan") mengincar dana segara saat melantai di pasar modal sebesar Rp82,285.716.000

Dalam rangka IPO ini, Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 685.714.300 lembar saham, atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp25 setiap saham, harga indikatif antara Rp100 hingga Rp120 per saham. Jumlah Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak-banyaknya adalah Rp82.285.716.000.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal Perseroan yaitu Pembelian Lahan, Pembangunan dan Pembelian Peralatan, yang seluruhnya untuk Artemia Hatching Facility. Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, serta investasi dalam bentuk penyertaan modal pada PT Kyorin Group Indonesia.

Sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, PT Shinhan Sekuritas Indonesia yang diwakili oleh Mukti Wibowo Kamihadi selaku Deputi Director menyampaikan bahwa jadwal masa book building akan berlangsung pada 10 September s/d 18 September 2024, Pernyataan Efektif dari OJK 25 September 2024, dan masa penawaran umum pada tanggal 27 September – 01 Oktober 2024.

Rencana Pengembangan Saat ini, Perseroan memiliki Gudang Penyimpanan Persediaan yang terletak di Tangerang, Banten, dengan luas 6.464 m² dan kapasitas penyimpanan sebesar 1.760 ton. Pabrik Produksi Pakan Beku Ikan Hias yang dioperasikan oleh Entitas Anak Perseroan, PT Kyorin Group Indonesia, berlokasi di Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, dengan luas 1.645 m² dan kapasitas produksi mencapai 250 ton per tahun.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Direktur PT Golden Westindo Artajaya Tbk, Karolina Leo, menyampaikan bahwa Perseroan berencana untuk mendirikan dua “Artemia Hatching Facility” dengan total investasi sekitar 40,5% dari dana hasil IPO. Fasilitas ini nantinya akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk ‘nauplii’. Pendirian Artemia Hatching Facility merupakan inovasi produk yang dikembangkan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri.

Artemia Hatching Facility akan didirikan di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur. Artemia Hatching Facility yang berlokasi di Lampung ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, sedangkan unit kedua yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur, ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal II 2026.

Tentang PT Golden Westindo Artajaya Tbk Didirikan pada tahun 1994, PT Golden Westindo Artajaya Tbk merupakan pemain utama di dalam industri perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium, dan pakan beku ikan hias. Perseroan mengoperasikan dua segmen bisnis utama, yaitu Aquaculture dan Aquatic.

Menurut Direktur Utama PT Golden Westindo Artajaya Tbk, Rusdi Djamil Lioe, dalam segmen Aquaculture, Perseroan menyediakan produk pakan pembenihan alami (artemia) dengan merek terkemuka “Golden West Artemia” dan pakan pembenihan buatan berkualitas dengan merek unggulan "BernAqua."

Sementara itu, untuk segmen Aquatic, Perseroan menawarkan produk pakan ikan hias dengan merek "Hikari", produk pakan beku ikan hias yang diproduksi oleh Entitas Anak Perseroan yakni PT Kyorin Group Indonesia, serta berbagai peralatan akuarium dengan merek ternama “Eheim,”.

Produk Perseroan yang mencakup pakan pembenihan alami (artemia), pakan pembenihan buatan, pakan ikan hias, dan peralatan akuarium, menyasar kepada pasar domestik di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, produk pakan beku ikan hias yang diproduksi Entitas Anak PT Kyorin Group Indonesia, menyasar segmen pasar ekspor, dengan wilayah pemasaran saat ini mencakup Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Kinerja Keuangan yang Mengesankan Pada 31 Desember 2023, Pendapatan Usaha Perseroan sebesar Rp98.532.529.432 dan Laba Periode Berjalan sebesar Rp16.137.564.834. Dengan nilai tersebut, Perseroan mencatatkan nilai Net Profit Margin (NPM) sebesar 16,38%, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 10,18%. Peningkatan NPM ini didorong oleh pengelolaan biaya yang efektif oleh Perseroan, mencakup beban pokok pendapatan dan beban usaha. Rasio keuangan Perseroan lainnya juga terus tumbuh dengan sangat baik, dengan Return on Equity (ROE) mencapai 20,37% dan Return on Asset (ROA) sebesar 14,73% pada tahun 2023.

Pada 31 Maret 2024, PT Golden Westindo Artajaya Tbk terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan dengan periode 31 Maret 2023, kata Eric Limanto selaku Direktur Perseroan. Pendapatan usaha dan Laba Periode Berjalan Perseroan pada 31 Maret 2024 masing-masing sebesar Rp25.064.518.679 dan Rp3.852.962.528, meningkat sebesar 9,30% untuk Pendapatan Usaha dan meningkat sebesar 59,40% untuk Laba Periode Berjalan.

Peningkatan ini terutama dikontribusi oleh meningkatnya Pendapatan Usaha dari Pendapatan atas segmen Aquatic.

Posisi Pasar dan Kemitraan Global Dengan memiliki pangsa pasar sebesar 30% di Indonesia, PT Golden Westindo Artajaya Tbk dikenal akan kualitas produk dan layanan unggulnya. Kemitraan strategis Perseroan dengan pemasok Internasional seperti Great Salt Lake Artemia (Amerika Serikat), Bern Aqua NV (Belgia), Kyorin Co. Ltd. (Jepang), dan Eheim GmbH & Co. KG (Jerman) telah memperkuat posisi Perseroan di dalam persaingan industri selama 30 tahun terakhir.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Sabtu, 19 April 2025 - 13:58 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-Tunai KJP Plus Tetap Lancar Lewat EDC Bank DKI

Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin EDC milik Bank DKI.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ian Syarif

Sabtu, 19 April 2025 - 12:28 WIB

Penghapusan Kuota Impor Bikin 70% Pengusaha Tekstil Pilih Banting Setir jadi Pedagang

Wakil Ketua Umum API, Ian Syarif mengatakan kebijakan penghapusan kuota impor berpotensi membuat pengusaha tidak lagi berminat pada industri tekstil nasional. Dirinya memperkirakan sekitar 70%…

Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

Sabtu, 19 April 2025 - 10:08 WIB

Dorong Kolaborasi Multi Sektor dalam Upaya Konservasi Hulu ke Hilir, AQUA Terapkan Pembayaran Jasa Lingkungan

Melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) yang dikembangkan oleh AQUA Klaten bersama mitra di Sub DAS Pusur,…

Kinerja Mandiri Utama Finance Kuartal I-2025 Menunjukkan Ketahanan di Tengah Tantangan Ekonomi

Sabtu, 19 April 2025 - 09:37 WIB

Kinerja Mandiri Utama Finance (MUF) Kuartal I-2025 Menunjukkan Ketahanan di Tengah Tantangan Ekonomi

Jakarta– PT Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bergerak di sektor pembiayaan, memperkuat posisinya dengan kinerja solid sepanjang kuartal pertama tahun…

Kemenperin menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta, Rabu (16/4).

Sabtu, 19 April 2025 - 09:05 WIB

Menperin Agus Rayu Arab Saudi Tingkatkan Investasi di Sektor Industri Petrokimia Hingga Hilirisasi Mineral

Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di berbagai bidang, termasuk di sektor industri. Kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik yang sudah…