Cara Efisien Menurunkan Emisi Karbon: Panduan untuk Perusahaan dan Individu

Oleh : Hariyanto | Rabu, 12 Juni 2024 - 18:22 WIB

ilustrasi jejak karbon
ilustrasi jejak karbon

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bumi saat ini menghadapi ancaman serius dari tingginya emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, yang memicu perubahan iklim global. Pemahaman mengenai cara mengurangi jejak karbon atau carbon footprint menjadi semakin penting bagi semua pihak. Jejak karbon adalah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti penggunaan alat elektronik dan transportasi. Setiap konsumsi energi berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon dan pemanasan global. Artikel ini membahas dampak dari jejak karbon dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menguranginya dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh perusahaan maupun individu.

Dampak Negatif dari Jejak Karbon Berlebih

Peningkatan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen dioksida, berkontribusi pada pemanasan global dengan menjebak panas matahari di atmosfer. Dampak dari jejak karbon yang berlebihan meliputi:

1. Peningkatan Suhu Global: Semakin banyak emisi karbon yang terkumpul, semakin tinggi suhu rata-rata bumi. Data dari BMKG menunjukkan peningkatan suhu di Indonesia pada akhir 2023 dibanding periode 1991-2020.

2. Penurunan Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim menyebabkan kerusakan habitat flora dan fauna. UNESCO mencatat pemanasan global sebagai salah satu penyebab utama punahnya keanekaragaman hayati.

3. Bencana Alam: Perubahan iklim meningkatkan risiko bencana seperti banjir, badai, dan kekeringan yang dapat merusak infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa.

4. Masalah Ekonomi: Dampak ekonomi dari emisi karbon berlebih mencakup kerugian akibat bencana alam dan menurunnya produktivitas pekerja akibat masalah kesehatan.

Pentingnya Mengurangi Jejak Karbon

Mengurangi jejak karbon adalah keharusan untuk meningkatkan kualitas hidup bersama dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Alasan-alasan utama mengurangi jejak karbon antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas Hidup: Mengurangi jejak karbon berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, seperti udara yang lebih segar dan air yang lebih jernih.

2. Memperbaiki Reputasi Bisnis: Perusahaan yang aktif mengurangi jejak karbon cenderung memiliki reputasi dan daya saing yang lebih tinggi di mata konsumen dan investor yang peduli lingkungan.

3. Meningkatkan Efisiensi Operasional: Efisiensi energi dapat mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti tagihan listrik.

4. Mengurangi Risiko Biaya Tak Terduga: Kerusakan infrastruktur akibat bencana alam dapat menimbulkan kerugian materiil yang signifikan.

Langkah-Langkah Mengurangi Jejak Karbon bagi Perusahaan

1. Mengoptimalkan Proses Produksi: Menggunakan teknologi hemat energi dan bahan baku berkelanjutan dapat mengurangi emisi karbon dalam proses produksi. Mengadopsi standar ISO 14001 dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.

2. Menerapkan Kebijakan Ramah Lingkungan: Kebijakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dapat meminimalkan limbah produksi dan mengurangi jejak karbon.

Salah satu perusahaan yang menerapkan praktik ini adalah BRI (Bank Rakyat Indonesia). Melalui program KPR Green Financing, BRI memberikan kebijakan berupa kemudahan pembiayaan bagi para nasabah yang ingin memiliki hunian ramah lingkungan.  

3. Berinvestasi dalam Teknologi Berkelanjutan: Penggunaan teknologi energi terbarukan seperti panel surya dan sistem hemat energi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. 

4. Mendapatkan Sertifikasi Hijau: Sertifikasi hijau seperti ISO 14001 dan LEED dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.

5. Berkolaborasi dalam Mengurangi Emisi: Kerja sama dengan pemerintah, NGO, dan perusahaan lain dapat memperkuat upaya pengurangan emisi karbon.

Langkah-Langkah Mengurangi Jejak Karbon bagi Individu

1. Mengubah Kebiasaan Sehari-Hari: Menggunakan produk ramah lingkungan, mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan, dan mengurangi konsumsi air dapat membantu mengurangi emisi karbon.

2. Memilih Transportasi Ramah Lingkungan: Menggunakan transportasi umum, bersepeda, dan berjalan kaki merupakan pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan pribadi. Kalkulator Karbon dari CXR dapat membantu menghitung jejak karbon dari berbagai jenis transportasi.

Jika Anda ingin tahu perbandingan jejak karbon yang dihasilkan dari kendaraan pribadi dengan alat transportasi lain seperti pesawat, Anda bisa menghitungnya dengan fitur Kalkulator Karbon yang disediakan oleh CXR (Carbon X-Change Rakyat).

Peran CXR dalam Mengurangi Jejak Karbon

CXR (Carbon X-change Rakyat) adalah platform inovatif yang membantu individu dan perusahaan mengurangi jejak karbon melalui teknologi blockchain yang aman dan transparan. Dengan CXR, pengguna dapat berinvestasi dalam proyek hijau seperti penanaman pohon dan membeli kredit karbon untuk mengimbangi emisi karbon.

Mengurangi jejak karbon adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak, baik individu maupun perusahaan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Bila Anda memiliki perusahaan, Anda juga dapat membeli kredit karbon dari CXR untuk mengimbangi emisi karbon perusahaan Anda. Ingin tahu lebih dalam tentang CXR? Yuk kunjungi halaman utama website CXR!

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BRI menjadi Official Mobile Banking Partner pada ajang tahunan Urban Sneaker Society (USS) 2024

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 12:39 WIB

USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle, Dukungan BRI Dorong Kreativitas Generasi Muda

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Terbaru, BRI menjadi Official Mobile Banking Partner pada…

Penerima bantuan Gerobak Kuliner SIG pada acara Serah Terima Bantuan di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat (18/10/2024).

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:28 WIB

Dorong Peningkatan Ekonomi Pedesaan, SIG Bantu Pengembangan Usaha Mikro dan Infrastruktur Pertanian di Kabupaten Gresik dan Lamongan

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program TJSL kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui…

Koordinator Pengawasan Kawasan Industri dan Perumahan BPKP Joko Sutrisno selaku Ketua Tim Assessment (paling kiri), SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza (kedua dari kiri), VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto (kedua dari kanan), dan PGS SVP Risk Management Telkom Rini Fitriani (paling kanan)

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:04 WIB

Telkom Perkuat Praktik Keberlanjutan, Skor ESG Meningkat Signifikan hingga Raih Predikat Sangat Baik

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil mencapai peningkatan signifikan dalam penilaian ESG (Environmental, Social, and Governance) yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan…

Hewan ternak

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 06:39 WIB

Wabah SE di Bengkulu, Kementan Tingkatkan Upaya Pengendalian dan Pencegahan

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan langkah pengendalian terhadap kasus penyakit Septicaemia Epizootica (SE), yang juga dikenal sebagai penyakit sapi ngorok, di Provinsi Bengkulu.…

LPPNU bersama BPDPKS serta GAPKI dan Ketua Umum PBNU resmikan Sawit masuk Pesantren

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 06:21 WIB

LPPNU Luncurkan Program Sawit Goes to Pesantren

Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) menyelenggarakan kegiatan Launching Program Sawit Goes to Pesantren untuk mengedukasi santri dan warga Nahdliyin terkait manfaat serta…