Indopoly (IPOL) Siapkan Capex Sekitar Usd100 Juta untuk Proyek Ekspansi Penambahan Kapasitas
Oleh : Kormen Barus | Rabu, 12 Juni 2024 - 17:48 WIB

Direksi PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) Kiri-Kanan: Jeffrey Halim, Wakil Direktur Utama. Gordon Zhao Yu Giang, Direktur. Irawan Sastrotanojo, Komisaris Independen. Leo Firdaus, Direktur
INDUSTRY.co.id, Jakarta – PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) produsen film premium terkemuka untuk industri flexible packaging tahun ini telah mengalokasikan dana sekitar US$100 juta untuk menuntaskan proyek ekspansi penambahan kapasitas.
Hal tersebut dilakukan produsen film premium jenis Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially- Oriented Polyester (BOPET) yang digunakan dalam pengemasan makanan, pengemasan non makanan, industri laminasi grafis dan lain sebagainya, guna menopang rencana ekspansi untuk memperkuat pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Jeffrey Halim, Wakil Presiden Direktur PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk menjelaskan, strategi peningkatan kapasitas ini merupakan proyek milestone Perseroan yang telah direncanakan dan dimulai sejak 2022 lalu. Kami percaya, serangkaian inovasi dan ekspansi strategis yang kami lakukan secara signifikan akan meningkatkan profitabilitas dan menambah diversifikasi portofolio produk perusahaan.
Indopoly yang saat ini memiliki 3 pabrik yang tersebar di Indonesia dan Tiongkok tersebut, memiliki program ekspansi dan inovasi strategis untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Beberapa program strategis yang dijalankan Perseroan antara lain;
1. Peningkatan Kapasitas Mesin BOPP
Indopoly akan meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah dua mesin BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) paling mutakhir di Purwakarta, Indonesia, dan di Suzhou, Tiongkok.
Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas tahunan perusahaan dari 100.000-ton menjadi 165.000-ton, menandai peningkatan signifikan sebesar 65%. Dengan peningkatan kapasitas ini, Indopoly bermaksud untuk mencapai skala ekonomis sehingga biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah.
Perusahaan menargetkan mesin-mesin baru ini akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2024.
2. Peningkatan Kapasitas Mesin Metalizing Perusahaan
Indopoly juga meningkatkan kapasitas mesin metalizing dengan menambah dua unit mesin metalizing yang memiliki teknologi terbaru. Mesin-mesin canggih ini mampu memproduksi tipe film dengan ketahanan yang tinggi seperti AlOx (Aluminium Oxide) dan SiOx (Silicon Oxide), film- film ini memiliki fitur transparan yang ideal untuk menampilkan isi produk di dalam kemasan dengan jelas. Kedua mesin ini secara kolektif akan meningkatkan kapasitas produksi hingga sekitar 22.400 ton per tahun.
3. Investasi Mesin Offline Coating
Selain mesin BOPP dan metalizing, Indopoly juga melakukan investasi mesin Offline Coating baru untuk lebih mendiversifikasi penawaran produk premium Perusahaan.
Penambahan ini akan meningkatkan efisiensi produksi film ultra high barrier serta berbagai film high-end lainnya, film-film ini ditargetkan akan menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan kemasan berbahan PVDC yang penggunaannya semakin dibatasi.
Bekerja sama dengan tim R&D-nya, Indopoly mendorong inovasi produk dengan mengembangkan film dengan ultra high barrier dan film mono-material yang ramah lingkungan dan lebih mudah didaur ulang. Komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan ini terbukti dengan diperkenalkannya serangkaian produk baru yang inovatif pada tahun 2024, termasuk film breathable anti-fog, oxo-biodegradable BOPET, dan Nylon Replacement film, serta berbagai tipe film ultra high barrier lainnya. Penawaran produk-produk ini tidak hanya memenuhi permintaan pelanggan yang terus berkembang, tetapi juga mendukung kebijakan ekonomi sirkular yang mendorong produsen untuk memproduksi produk yang lebih mudah di daur ulang.
“Indopoly mengantisipasi pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun 2025 yang didorong oleh telah beroperasinya investasi yang telah kami sampaikan diatas. Perusahaan memegang teguh komitmennya untuk terus tumbuh dan berkembang dengan fokus untuk memaksimalkan profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.” Tutup Jeffrey Halim dalam siaran pers.
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk didirikan berdasarkan Akta No. 114 tanggal 24 Maret 1995 di Jakarta. Indopoly merupakan produsen film premium terkemuka untuk industri flexible packaging dengan merek dagang terdaftar. Perseroan memproduksi film premium jenis Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially- Oriented Polyester (BOPET) yang digunakan dalam pengemasan makanan, pengemasan non makanan, industri laminasi grafis dan lain sebagainya yang telah dipasarkan ke seluruh dunia dan saat ini melayani lebih dari 250 pelanggan korporasi multi nasional di seluruh dunia. Perseroan memiliki 3 (tiga) fasilitas produksi yang berada di lokasi strategis, yaitu di Purwakarta, Indonesia dan 2 (dua) pabrik lainnya berlokasi di Tiongkok, yaitu di Kunming dan Suzhou. Ketiga fasilitas pabrik ini telah dilengkapi peralatan produksi berteknologi tinggi, memiliki standar manajemen tinggi dan memiliki sertifikasi manajemen terkemuka dalam kualitas, lingkungan, energi, keamanan pangan dan pengujian laboratorium.
Pemegang saham pengendali Perseroan saat ini adalah Jefflyne Golden Holding Pte. Ltd 29.54%, PT Supernova flexible Packaging 28.70% dan Noble Ox International Ltd 21.15%. Adapun saham publik di BEI tercatat sebesar 18,61%.
Baca Juga
Siapkan Buyback Saham Rp300 Miliar, SIG Tegaskan Fundamental Kuat…
Top! Pendapatan Kobexindo Tractors (KOBX) Tumbuh 7,1% Sepanjang 2024,…
Proyek Pengendali Banjir DAS Serang Rampung, Lindungi Kawasan Strategis…
Digiland Kembali Digelar Mei 2025, Hadirkan Ajang Lari Berstandar…
Permintaan Produk Beton Precast Meningkat, WSBP Catatkan Pertumbuhan…
Industri Hari Ini

Sabtu, 19 April 2025 - 13:58 WIB
Dana Aman, Transaksi Non-Tunai KJP Plus Tetap Lancar Lewat EDC Bank DKI
Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin EDC milik Bank DKI.

Sabtu, 19 April 2025 - 12:28 WIB
Penghapusan Kuota Impor Bikin 70% Pengusaha Tekstil Pilih Banting Setir jadi Pedagang
Wakil Ketua Umum API, Ian Syarif mengatakan kebijakan penghapusan kuota impor berpotensi membuat pengusaha tidak lagi berminat pada industri tekstil nasional. Dirinya memperkirakan sekitar 70%…

Sabtu, 19 April 2025 - 10:08 WIB
Dorong Kolaborasi Multi Sektor dalam Upaya Konservasi Hulu ke Hilir, AQUA Terapkan Pembayaran Jasa Lingkungan
Melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) yang dikembangkan oleh AQUA Klaten bersama mitra di Sub DAS Pusur,…

Sabtu, 19 April 2025 - 09:37 WIB
Kinerja Mandiri Utama Finance (MUF) Kuartal I-2025 Menunjukkan Ketahanan di Tengah Tantangan Ekonomi
Jakarta– PT Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bergerak di sektor pembiayaan, memperkuat posisinya dengan kinerja solid sepanjang kuartal pertama tahun…

Sabtu, 19 April 2025 - 09:05 WIB
Menperin Agus Rayu Arab Saudi Tingkatkan Investasi di Sektor Industri Petrokimia Hingga Hilirisasi Mineral
Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di berbagai bidang, termasuk di sektor industri. Kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik yang sudah…
Komentar Berita