5 Pengembang Besar Ini Akan Garap Hunian Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh : Hariyanto | Jumat, 21 Juli 2017 - 11:14 WIB

Ilustrasi Perumahan
Ilustrasi Perumahan

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Tahun ini Real Estate Indonesia (REI) terus mengejar target pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 210.000. Salah satu langkah yang diambil adalah mendorong kerjasama antara pengembang besar dengan pengembang daerah.

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Soelaeman Soemawinata mengatakan, saat ini sudah ada lima pengembang besar yang berkomitmen menggandeng pengembang lokal untuk membangun rumah MBR.

"Kelima pengembang ini akan menjadi percontohan. Tahun ini kolaborasi ini diharapkan bisa membangun sekitar 2.000 rumah MBR dulu," kata Soelaiman, Selasa (18/7/2017).

Adapun kelima pengembang yang di maksud oleh Soelaiman ialah, pertama, PT Jababeka Tbk (KIJA) yang tengah bersiap membangun hunian MBR di dua lokasi, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan di KEK Morotai Maluku Utara.

Nama pengembang kedua yang tidak kalah prominen-nya dengan Jababeka ialah, Ciputra grup, yang akan membangun rumah MBR di tiga lokasi, yakni di Maja, Banten lalu di Pontianak dan di Jambi.

Selanjutnya, sebut Soelaiman, yang ketiga adalah Alam Sutera, yang berkomitmen menggandeng pengembang lokal membangun rumah MBR di Kepulauan Riau.

Nama keempat ialah, Agung Podomoro Land, yang akan masuk membangun MBR di Provinsi Sumatera Utara, dan yang terakhir yang kelima ialah Sinarmas Land, yang akan membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Bengkulu atau Sumatera Selatan.

Soelaeman menegaskan, bahwa REI akan terus mendorong kerjasama yang kuat antara pengembang besar dan daerah dalam merealisasikan program rumah masyarakat berpenghasilan rendah.

Dengan begitu,  pihaknya berharap, kelemahan pengembang daerah dapat teratasi, melalui program kerjasama dengan para pengembang besar terkait persoalan utama  dalam membangun rumah di segmen tersebut  dari sisi pengadaan tanah.

Nantinya, menurut Soelaiman,  pengembang besar yang akan berperan menyediakan lahan atau tanah, sedangkan pembangunan fisik akan dilakukan oleh para pengembang daerah.

"Pengembang besar tidak ambil untung, uangnya akan dikembalikan oleh pengembang daerah sesuai harga dasar tanah," jelas Soelaeman.

Soelaeman meyakini, kerjasama kelima pengembang besar tersebut dengan pengembang daerah akan menjadi ujicoba salah satu srategi pengembangan rumah MBR.

Jika ini bergulir dengan baik maka ke depan konsep tersebut akan dilanjutkan untuk mencapai target pembangunan rumah MBR.

"Kalau ini jalan maka ke depan akan akan lebih gampang. Ini akan ujicoba mulai dari legalnya dan pengawasannya. Untuk pengawasan akan kita serahkan ke Dewan pengurus daerah REI, agar kualitas produk yang dihasilkan tetap bagus," pungkas Soelaiman.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pakar komunikasi digital dan pengamat media sosial, Anthony Leong

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:14 WIB

PEDAS: Tidak Ada Parpol Pengusung Tunggal Cagub Jakarta

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong mengatakan bahwa tidak ada partai politik yang mengusung sendiri Calon Gubernur (Cagub) Jakarta 2024. Anthony yang juga Wakil…

Richelle Skornicki

Kamis, 02 Mei 2024 - 07:20 WIB

Film Syirik NPLS Goes To School Sukses di SMKN dan Radio di Surakarta.

Selama kegiatan Film Syirik NPLS Goes To School di Surakarta Paling Heboh. Ganesa Film yang tengah menggelar promosi dengan cara yang berbeda, dengan menyambangi sekolah-sekolah menengah atas…

Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan

Kamis, 02 Mei 2024 - 06:41 WIB

Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki fokus bisnis pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki target pencapaian 90% dari inklusi keuangan di tahun…

Rayakan Hari Kartini, Rupiah Cepat Libatkan Peran Perempuan dalam Transformasi Fintech P2P Lending

Kamis, 02 Mei 2024 - 06:23 WIB

Rayakan Hari Kartini, Rupiah Cepat Libatkan Peran Perempuan dalam Transformasi Fintech P2P Lending

Industri Fintech P2P Lending telah menjadi kekuatan tak terbantahkan dalam transformasi ekonomi global, namun, masih terdapat stereotip yang melekat terkait peran perempuan di dalamnya. Rupiah…

Luncurkan Program Magister Desain, BINUS Graduate Program Terapkan Kurikulum Advanced Designpreneur

Kamis, 02 Mei 2024 - 06:13 WIB

Luncurkan Program Magister Desain, BINUS Graduate Program Terapkan Kurikulum Advanced Designpreneur Padukan Kreativitas dan Bisnis

Di tengah perkembangan pesat industri kreatif di Indonesia, pasar kini menghadapi tuntutan yang semakin kompleks. Berbagai sektor industri membutuhkan inovasi dan integrasi yang lebih dalam…