Duh! Ternyata Transisi Energi di Wilayah Asia Tenggara Butuh Modal USD29,4 Triliun
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 25 Agustus 2023 - 14:14 WIB

Ilstrasi Energi baru terbarukan (Foto Ist)
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Negara-negara anggota ASEAN telah menyadari pentingnya pengembangan energi berkelanjutan, keamanan energi, dan penanganan perubahan iklim. Guna mencapai tujuan ini, beberapa strategi sedang dilakukan, termasuk mengembangkan konsep yang jelas untuk pendanaan transisi energi yang berkelanjutan, menetapkan peta jalan energi terbarukan jangka panjang, serta menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Hasil proyeksi the International Renewable Energy Agency (IRENA) mengungkapkan dibutuhkan suntikan dana sebesar USD29,4 triliun hingga tahun 2050 untuk melaksanakan transisi energi ASEAN dengan skenario 1,5?C dengan skema 100% energi terbarukan.
"Menurut Laporan IRENA Renewable Energy Outlook for ASEAN, untuk melaksanakan transisi energi, ASEAN membutuhkan pendanaan sebesar USD29,4 triliun hingga tahun 2050 dalam skenario 1,5?C dengan 100% energi terbarukan," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat membuka acara Sustainable Energy Financing And Mobilization of Energy Investments To Ensure Energy Security And Achieve NDCs In ASEAN di Bali, Rabu (23/8) kemarin.
Kebutuhan dana sebesar itu, menurut Arifin, ditujukan untuk pengembangan pembangkit energi terbarukan, transmisi (nasional dan internasional), distribusi, dan penyimpanan, pasokan biofuel, elektrifikasi (mobil EV dan pengisi daya EV), serta dalam mempertimbangkan perspektif biaya yang lebih luas yang mencakup biaya bahan bakar, pengoperasian dan pemeliharaan.
"Untuk membiayai langkah-langkah ini, pembiayaan energi berkelanjutan sangat dibutuhkan. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain, pembiayaan campuran yang bentuknya bisa bermacam-macam, seperti hibah, pinjaman lunak dengan persyaratan yang menguntungkan, dan investasi bersama. Kedua, Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) dan Pendanaan Internasional dengan mengakses dana iklim internasional, seperti Green Climate Fund, dapat menyediakan sumber daya tambahan untuk inisiatif energi bersih," jelas Arifin.
Arifin mengungkapkan, selain pendanaan lingkungan yang kondusif bagi investor juga hal yang penting untuk memobilisasi investasi energi ramah lingkungan dan hal ini dapat diciptakan melalui pemberian insentif, kerangka kebijakan yang jelas dan mendukung, termasuk rencana dan peraturan energi jangka panjang dapat membangun kepercayaan investor. Terakhir, Prosedur Investasi yang Transparan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi membenarkan bahwa untuk melaksanakan transisi diperlukan pendanaan dan investasi dan hal ini menurutnya menjadi tantangan besar yang harus diatasi.
"Mendapatkan pendanaan dari negara-negara maju seperti Just Energy Transition Partnerships (JETP), Asia Zero Emission Communities (AZEC), dan Energy Transition Mechanism (ETM) sangatlah penting. Selain itu, pembiayaan ramah lingkungan yang inovatif seperti obligasi ramah lingkungan, perusahaan jasa energi (ESCO), dan skema pembiayaan lainnya didorong untuk dijajaki dan diterapkan," pungkas Yudo. (Kementerian ESDM)
Baca Juga
Trans Shopping Mall Group Resmikan Pembangkit Listrik Atap Terbesar…
Kembali digelar di Jakarta, Skala Forum Kapasitas Nasional III Tahun…
Godok RUU EBET: Tangkis Emisi, Serap Peluang Nilai Ekonomi Karbon
Presiden RI Resmikan PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara
Presiden Jokowi: Indonesia Kaya, Potensi EBT diperkirakan Capai 3.600…
Industri Hari Ini

Sabtu, 09 Desember 2023 - 18:54 WIB
Di UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 Influencer Reza Pahlevi Bagi Tips UMKM Sukses di Medsos
Social media influencer sekaligus content creator Reza Pahlevi berbagi kiat sukses bagi pelaku UMKM yang menjalankan bisnis di media sosial atau medsos dalam acara Ngobrol Pintar BRILIANPRENEUR…

Sabtu, 09 Desember 2023 - 18:45 WIB
Kementan Sasar Pasar Halal untuk Pacu Peningkatan Ekspor Produk Peternakan di Jepang
Dalam rangka akselerasi peningkatan ekspor, Kementerian Pertanian menggandeng para pelaku usaha di bidang produk unggas dan pakan ternak untuk menggarap pasar halal di Jepang.

Sabtu, 09 Desember 2023 - 16:02 WIB
Kemenperin Tingkatkan Kualitas Industri Kreatif Fashion dan Kriya
Pemerintah terus mendorong kualitas Industri Kreatif bidang Fashion dan Kriya, salah satunya dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui program Creative Business Incubator (CBI) - Bali…

Sabtu, 09 Desember 2023 - 15:56 WIB
Ketua TKN Sampaikan Mengapa Pedagang dan Pengusaha Dukung Prabowo-Gibran
Organisasi Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada…

Sabtu, 09 Desember 2023 - 14:16 WIB
Menhan Prabowo Subianto Beri Santunan Kepada Korban Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumbar
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengunjungi posko tanggap bencana erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (9/12/2023). Erupsi Gunung Marapi terjadi sekitar pukul…
Komentar Berita