Asyik, Udah Ada Film Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan

Oleh : Wiyanto | Rabu, 02 Agustus 2023 - 13:09 WIB

Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta (menggunakan batik biru) bersama sutradara dan pemain film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo
Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta (menggunakan batik biru) bersama sutradara dan pemain film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo

INDUSTRY.co.id-Jakarta-film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo menceritakan pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta optimistis film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo mampu mempromosikan pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Hal tersebut disampaikan Sukamta dalam acara Bincang Siang di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Sukamta memaparkan, Tanah laut memiliki potensi wisata paling lengkap ketimbang kawasan lain di Kalimantan Selatan, mulai dari pesisir pantai, gunung, serta hutan.

Ada sejumlah obyek wisata yang terkenal di Tanah Laut, di antaranya Pantai Batakan Baru, Pantai Takisung, Pantai Swarangan, Air Terjun Balangdaras, upacara adat Balian, serta Bukit Teletubies.

“Dengan demikian, wisatawan yang datang ke Tanah Laut memiliki banyak pilihan untuk berwisata,” ujar Sukamta.

Meski memiliki potensi, Sukamta mengamini bahwa Tanah Laut hanya dikenal oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, pihaknya ingin mempromosikan Tanah Laut kepada wisatawan nasional dan mancanegara. Salah satunya, melalui film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo.

Sukamta menilai, film merupakan medium yang tepat untuk mempromosikan wisata di Kabupaten Tanah Laut. Pasalnya, film dapat menayangkan konten promosi dengan durasi lebih lama sekaligus memberikan hiburan kepada penonton. Dengan demikian, penonton dapat mengonsumsi pesan iklan secara implisit dan tidak merasa terbebani.

Hal tersebut, kata Sukamta, membuat film lebih efektif ketimbang sarana promosi lainnya, seperti banner, reklame, iklan, serta videotron. “Kalau lewat film, setidaknya orang menyaksikan tayangan selama 90 menit. Selanjutnya, penonton bisa menyaksikan berbagai keindahan Tanah Laut sepanjang cerita,” katanya.

Film TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo, lanjut Sukamta, telah memberikan multiplier effect di Tanah Laut, termasuk pada sektor industri kreatif. Pasalnya, sekitar 75 persen aktor dan aktris yang membintangi film tersebut berasal dari Tanah Laut.

Selain itu, produksi film daerah itu turut memajukan rasa percaya diri para pelaku industri kreatif di Tanah Laut. Terbukti, sineas lokal di Tanah Laut tengah memproduksi film horor selepas TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo diproduksi. Sukamta mengklaim bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut menjadi pemerintah daerah pertama yang memproduksi film secara penuh. Saat ini, terdapat 514 kabupaten dan kota di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jika separuh pemerintah daerah melakukan hal serupa, Sukamta meyakini industri perfilman nasional akan semakin menggeliat. “Hal tersebut tidak hanya menghidupkan industri perfilman nasional, tapi juga menumbuhkan potensi industri kreatif di daerah masing-masing,” ujarnya. Sementara itu, Sutradara TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo Joko Nugroho mengatakan, Pemkab Tanah Laut memberikan kebebasan kepada pihaknya untuk memproduksi film ini, termasuk dalam pemilihan aktor dan aktris yang membintangi film ini. Oleh karena itu, ia hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk menyelesaikan skenario film. Biasanya, ia membutuhkan waktu hingga tiga bulan.

“Berbagai tantangan selama memproduksi film dapat kami hadapi dengan mudah karena Pemkab Tanah Laut beserta masyarakat mendukung proses produksi,” ujar Joko.

Joko juga mengapresiasi Sukamta yang menginginkan supaya lebih banyak aktor dan aktris lokal yang terlibat dalam film tersebut. Oleh karena itu, ia mendorong para sutradara untuk menggunakan aktor atau aktris daerah bila hendak memproduksi film berlatar daerah. Selain menghasilkan film bermutu, sutradara juga berkewajiban untuk mengembangkan aktor dan aktris di daerah. “Sutradara beserta insan perfilman juga bisa berkontribusi membangun daerah dengan caranya sendiri. Salah satunya, dengan membuat film daerah,” kata Joko.

Sebagai informasi, TALA: When Love Calls From The Bottom of Borneo dibintangi oleh Marcel Chandrawinata, Amara Angelica, serta Putri Pariwisata Indonesia 2022 Bella Devita. Film ini direncanakan bakal tayang pada Agustus 2023.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Varian minuman Polaris

Jumat, 23 Mei 2025 - 05:23 WIB

Ajang Polaris Master ExPOLrasi 2025, Wadah Kreasi Mixologist Eksplorasi Segarnya Rasa dan Karya

Polaris, merek minuman berkarbonasi milik Tempo Scan 100% Indonesia, meluncurkan produk terbarunya di kategori Mixing Mastery, Polaris Ginger Ale, di ajang Polaris Master ExPOLrasi 2025 yang…

Penanaman 5.000 bibit mangrove pada kegiatan “GoZero% Goes to Borneo” di Pantai Batu Perawan, Tarakan, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.

Kamis, 22 Mei 2025 - 22:07 WIB

Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, Telkom Wujudkan Harmoni Alam dengan Teknologi

Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang jatuh setiap tanggal 22 Mei, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian…

Sosialisasi Pencegahan Pelanggaran Kekayaan Intelektual yang digelar DJKI Pemprov DKI Jakarta dan ITC Mangga Dua

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:35 WIB

DJKI Pemprov DKI Jakarta - ITC Mangga Dua Jalin Kerja Sama Berantas Peredaran Barang Palsu

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) bersama manajemen…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Wapres Brasil sekaligus Menteri Pembangunan, Industri, Perdagangan dan Jasa Brasil, Geraldo Alckmin

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:15 WIB

Menperin Agus - Wapres Brasil Bertemu Perkuat Kerja Sama Sektor Strategis Lewat Forum BRICS

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan Brasil memiliki sejarah panjang dalam hubungan…

General Manager Sales & Tenant Relations Suryacipta, Binawati Dewi saat menjadi pembicara dalam Business Forum di gelaran World Expo 2025 Osaka

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:00 WIB

Di Ajang World Expo 2025 Osaka, Suryacipta Promosikan Peluang Investasi di Jawa Barat

Sejalan dengan upaya perluasan jaringan pemasaran di Jepang, PT Suryacipta Swadaya, anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa (SSIA) turut berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan ‘World…