Mikroplastik Mengancam, Ini 5 Langkah Mudah Kurangi Cemarannya Pada Alam

Oleh : Nina Karlita | Jumat, 05 Mei 2023 - 21:53 WIB

Lima langkah mudah kurangi cemaran mikroplastik.
Lima langkah mudah kurangi cemaran mikroplastik.

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan (PRKOM) BPOM Indonesia mengungkapkan, cemaran mikroplastik kini telah ditemukan pada ikan dan air baku yang digunakan untuk air minum. Akibatnya, partikel tak kasat mata dengan ukuran 5 mm-1 µm ini bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia.

Meski WHO menerangkan bahwa mikroplastik dengan ukuran lebih dari 150 mikrometer bisa diekskresi sistem pencernaan dan urin, nyatanya manusia saat ini tidak dapat menghindari paparan mikroplastik di kehidupan sehari-hari. Untuk menghambat cemarannya di alam, berikut 5 langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi mikroplastik.

1. Tolak Gunakan Kantong Plastik saat Berbelanja
Saat ini pemerintah memang sudah melarang penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan, pasar rakyat, dan toko swalayan. Namun, tak jarang ketika berbelanja di kelontong kita masih ditawarkan kantong plastik sebagai wadah. 

Jika menjumpai momen serupa, kita bisa mengantisipasi dengan membawa kantong belanja sendiri. Untuk mengemas bahan-bahan dapur seperti cabai, bawang, ataupun daun seledri, kita juga bisa menggunakan kertas ataupun koran.

2. Lakukan Pemilahan Sampah
Langkah mudah lain yang bisa kita tempuh ialah dengan melakukan penyortiran sampah rumah tangga. Sampah dikategorikan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik yaitu sisa-sisa makan, sedangkan sampah anorganik berbahan plastik, kertas, elektronik, kaleng, dan beling. 

Kegiatan ini juga tentu akan memudahkan petugas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk melakukan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang.

3. Salurkan Sampah Plastik Jenis PET ke Bank Sampah
Plastik PET atau Polyethylene Terephthalate merupakan jenis plastik paling lumrah untuk didaur ulang. Untuk mengidentifikasi, pada bagian bawah biasanya tercantum tulisan PET dengan kode angka 1. Selain mudah didaur ulang, jenis plastik PET bisa dikonversi menjadi produk turunan yang beragam dan bernilai ekonomi relatif tinggi. 

Masyarakat kini juga bisa mengumpulkan plastik PET bekas konsumsi rumah tangga untuk kemudian disalurkan secara mandiri ke bank sampah yang berupa vending machine. Setelah botol PET dimasukkan, pelanggan akan mendapatkan reward ataupun poin yang dapat diuangkan.

4. Hindari Pembuangan Limbah Rumah Tangga Langsung ke Sungai 
Tumpukan sampah plastik di sungai merupakan salah satu faktor dominan terjadinya pencemaran sumber air. Sampah berbahan plastik yang mengambang dan terdegradasi akhirnya akan menjadi awal dari mikroplastik. Dalam regulasi baku mutu mikroplastik, Ecoton juga turut mendesak pemerintah untuk membuat regulasi mengenai larangan rumah tangga membuang limbah atau sampah langsung ke sungai.

5. Kurangi Penggunaan Wadah Minuman Plastik Sekali Pakai dengan Beralih ke Water Purifier
Penggunaan wadah minuman plastik sekali pakai tak lain merupakan cikal bakal mikroplastik. Penggunaannya yang berlebihan dan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya laten jangka panjang menjadikan alasan mengapa masalah ini masih sulit untuk diatasi. 

Untuk meminimalisir penggunaan wadah minuman plastik sekali pakai, masyarakat bisa mulai merubah gaya hidup dengan menggunakan water purifier. Dengan menggunakan water purifier kita bisa mengisi ulang minuman menggunakan botol minum tanpa harus khawatir menambah konsumsi plastik. 

Lebih lanjut, Coway water purifier menggunakan sistem filtrasi Reverse Osmosis (RO) yang mampu menyaring partikel hingga 0,0005 mikrometer, termasuk  mikroplastik.

Seluruh produk Coway yang dikembangkan di Research and Development (R&D) Center di Korea Selatan sudah memiliki sederetan sertifikasi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan konsumen. Terlebih, water purifier Coway telah menerima sertifikasi Halal dari JAKIM pada tahun 2010 untuk seluruh bagian produk, termasuk filter. 

Coway juga memfasilitasi pengecekkan dan pemantauan kualitas air melalui Coway Water Quality Lab untuk menghadirkan air yang berkualitas bagi pelanggan setiap harinya. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Coway, Perusahaan Pemurni Air dan Udara No. 1 Korea Selatan untuk meningkatkan kesadaran air minum aman dan sehat bagi masyarakat Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BRI menjadi Official Mobile Banking Partner pada ajang tahunan Urban Sneaker Society (USS) 2024

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 12:39 WIB

USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle, Dukungan BRI Dorong Kreativitas Generasi Muda

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Terbaru, BRI menjadi Official Mobile Banking Partner pada…

Penerima bantuan Gerobak Kuliner SIG pada acara Serah Terima Bantuan di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat (18/10/2024).

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:28 WIB

Dorong Peningkatan Ekonomi Pedesaan, SIG Bantu Pengembangan Usaha Mikro dan Infrastruktur Pertanian di Kabupaten Gresik dan Lamongan

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program TJSL kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui…

Koordinator Pengawasan Kawasan Industri dan Perumahan BPKP Joko Sutrisno selaku Ketua Tim Assessment (paling kiri), SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza (kedua dari kiri), VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto (kedua dari kanan), dan PGS SVP Risk Management Telkom Rini Fitriani (paling kanan)

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:04 WIB

Telkom Perkuat Praktik Keberlanjutan, Skor ESG Meningkat Signifikan hingga Raih Predikat Sangat Baik

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil mencapai peningkatan signifikan dalam penilaian ESG (Environmental, Social, and Governance) yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan…

Hewan ternak

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 06:39 WIB

Wabah SE di Bengkulu, Kementan Tingkatkan Upaya Pengendalian dan Pencegahan

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan langkah pengendalian terhadap kasus penyakit Septicaemia Epizootica (SE), yang juga dikenal sebagai penyakit sapi ngorok, di Provinsi Bengkulu.…

LPPNU bersama BPDPKS serta GAPKI dan Ketua Umum PBNU resmikan Sawit masuk Pesantren

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 06:21 WIB

LPPNU Luncurkan Program Sawit Goes to Pesantren

Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) menyelenggarakan kegiatan Launching Program Sawit Goes to Pesantren untuk mengedukasi santri dan warga Nahdliyin terkait manfaat serta…