Sri Mulyani: 679 Importir Berisiko Tinggi Tidak Miliki NPWP

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 13 Juli 2017 - 15:08 WIB

Ilustrasi Logistik di Indonesia (Foto:supplychainindonesia)
Ilustrasi Logistik di Indonesia (Foto:supplychainindonesia)

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan arus penyelundupan barang impor hingga kini masih terus terjadi. Bahkan dari sekitar 1.500 importir berisiko tinggi (very high risk importer), ada 679 importir tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Para importir ini melakukan praktik penyogokan untuk meloloskan keluar masuk barang di pelabuhan dan bandara.

Menurut dia, volume impor berisiko tinggi kurang dari 5 persen, atau tepatnya 4,7 persen dari total volume impor di Indonesia. Impor berisiko tinggi berpeluang penyelewengan yang lebih besar, sehingga dapat mengakibatkan beredarnya barang-barang ilegal.

"Jumlahnya 1.300-1.500 importir. Yang sudah ditertibkan berdasarkan bahwa mereka tidak memiliki NPWP sebanyak 679 importir. Kalau dari sisi nilai, belum tahu yang mereka selundupkan," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Ia mengaku, barang-barang impor yang kerap diselundupkan atau yang memiliki risiko tinggi, di antaranya produk tekstil, elektronik, dan produk konsumsi secara borongan. Berbagai macam barang masuk dalam satu kontainer sehingga mereka perlu ditangani dalam bentuk pemeriksaan.

"Ini yang kemudian menimbulkan pengurangan dwelling time jadi sulit karena mereka dari sisi transparansi barang-barang yang ada dalam satu kontainer bermacam variasinya dan menjadi subjek risiko diperiksa," ujar dia.

Lebih jauh Sri Mulyani menilai, importir nakal ini terus menerus melakukan praktik penyimpangan dengan berbagai modus. "Ini bisa disebut kartel karena mereka melakukan tindakan yang mengambil risiko tinggi, entah dalam penyelundupan sebagian. Barangnya sih masuk tapi isinya bisa macam-macam, mereka bisa nyogok aparat kita," tutur Sri.

Sri Mulyani menegaskan, terhadap importir yang selama ini ketahuan tidak pernah membayar pajak atau tidak memiliki NPWP, pemerintah akan tutup bisnisnya. "Kalau mereka membayar pajak, tapi impor dengan dokumen impor yang berbeda, kita kasih tindakan. Sedangkan impor ilegal menjadi legal kita dorong supaya penerimaan negara baik," tambahnya.

Dengan demikian, ia berharap penertiban impor berisiko tinggi dapat menciptakan persaingan usaha yang adil, mendorong perekonomian nasional, sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara.

"Karena walaupun volume impor berisiko tinggi masih kecil, tapi impor itu merusak tatanan ekonomi, merusak industri dalam negeri, menyebabkan persaingan usaha tidak sehat. Praktik-praktik itu (suap) juga melukai reputasi bea cukai, dan lainnya," kata dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Perpusnas Press luncurkan 15 judul buku di Hari Buku Sedunia 2024.

Sabtu, 27 April 2024 - 21:05 WIB

Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku di Hari Buku Sedunia

Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul di acara World Book Rumah Dunia sebagai dukungan terhadap kemajuan dunia perbukuan dan literasi.

Aksi donor darah di BRI Insurance

Sabtu, 27 April 2024 - 19:11 WIB

BRI Insurance Lakukan Aksi Donor Darah Sebagai Bentuk Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial

Sebagai wujud kepedulian terhadap sosial lingkungan di momen HUT 35, BRI Insurance menggelar acara donor darah untuk Pekerja sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan yang berlangsung di kantor pusat…

Prabowo dan Gibran (foto Istimewa)

Sabtu, 27 April 2024 - 17:20 WIB

Ini Harapan Pengusaha Kawasan Industri untuk Pemerintahan Prabowo - Gibran

Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih.

Warung madura

Sabtu, 27 April 2024 - 14:15 WIB

KemenKopUKM Tak Pernah Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Menanggapi pemberitaan yang beredar di tengah masyarakat terkait dengan jam operasional warung madura, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) tidak pernah melarang warung madura untuk beroperasi…

Prodi Bisnis Digital, Jurusan Buat Kamu si Paling Gen Z

Sabtu, 27 April 2024 - 12:52 WIB

Prodi Bisnis Digital, Jurusan Buat Kamu si Paling Gen Z

Bagi kamu, Gen Z , tentu sudah tidak asing lagi dengan Jurusan Bisnis digital. Jurusan ini mempelajari tentang cara merancang bisnis yang dikembangkan menggunakan teknologi digital. Kenapa Kamu…