Refleksi Akhir Tahun 2022 Ketua MPR RI, Pertumbuhan Impresif 2022 Untuk Merespons Tantamgan Riel 2023

Oleh : Bambang Soesatyo | Minggu, 01 Januari 2023 - 06:00 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

INDUSTRY.co.id - INDONESIA 2022 ibarat cahaya penebar harapan di tengah wajah dunia yang suram karena terus berselimut ketidakpastian.Cahaya itu muncul sebagai buah dari semangat segenap elemen masyarakat yang hampir selama tiga tahun berjibaku merespon ragam ekses pandemi Covid-19.

Dengan mengedepankan ungkapan ini, sama sekali tidak bermaksud menunjukan atau mencerminkan perilaku pemimpin dan rakyat Indonesia yang narsis. Ungkapan ini sekadar mengutip pandangan dan penilaian komunitas global yang disuarakan oleh dua lembaga multilateral, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Kedua lembaga itu menilai Indonesia 2022 sebagai the bright spot in dark.

Penilaian kedua lembaga ini pun sudah disampaikan pemerintah dalam forum seminar nasional Badan Keahlian DPR RI, pada pekan ketiga Oktober 2022. Bahkan, kemudian disampaikan langsung oleh Wakil IMF untuk Indonesia, James P. Walsh, pada pekan Ketiga November 2022. "Yang ingin saya katakan adalah Indonesia telah menjadi  bright spot global,” kata James.

Maka, menuju akhir tahun 2022, ungkapan tadi perlu digarisbawahi lagi. Semua elemen masyarakat diingatkan bahwa negara-bangsa memiliki modal dasar yang cukup kuat untuk merespons tantangan di tahun 2023; tahun yang masih berselimut ketidakpastian akibat faktor geopolitik, sektor keuangan global yang masih sarat masalah hingga potensi ancaman dari tingginya inflasi di sejumlah negara.   Faktor lain yang juga patut diwaspadai adalah potensi kenaikan harga pangan dan energi. Maka, hiruk pikuk politik tahun 2023 terkait isu Pemilu dan Pilpres 2024 hendaknya tidak mengganggu fokus negara-bangsa menyikapi ragam tantangan itu.

Tahun 2022 yang dinamis dan sarat ujian akan segera berakhir. Dalam hitung hari, dunia akan menyongsong tahun 2023 yang masih menghadirkan ragam tantangan riel. Namun, optimisme harus tetap bertumbuh, karena pengalaman mengajarkan bahwa akan selalu ada peluang dan harapan pada situasi paling sulit sekalipun.  Masyarakat Indonesia setidaknya sudah menghadirkan bukti, yakni saat mengelola kehidupan bersama sepanjang durasi pandemi Covid-19 dengan penuh kebijaksanaan, dan membuahkan kinerja perekonomian negara yang impresif.  

Selama hampir tiga tahun semua elemen bangsa berjibaku merespons dampak pandemi Covid-19, yang telah merusak nyaris semua aspek kehidupan. Lebih dari 6,7 juta warga terinfeksi Covid-19. Lebih dari 160 ribu orang meregang nyawa, termasuk lebih dari dua ribu tenaga medis yang berjuang di garda terdepan telah gugur sebagai pahlawan kemanusiaan.

Namun, berkat optimisme yang selalu terjaga, Indonesia bisa mereduksi ekses pandemi berkat kepatuhan publik pada protokol kesehatan, dan kemudian memasuki zona pemulihan ekonomi berkat rangkaian kebijakan populis yang dirancang pemerintah. Kebijakan fiskal yang prudent dan produktif  berdampak positif pada peningkatan permintaan domestik dan laju inflasi yang moderat. Menguatnya konsumsi dalam negeri itulah yang menjadi motor pertumbuhan dan pemulihan.

Selain itu, ada faktor surplus transaksi berjalan dan faktor neraca perdagangan yang per Oktober 2022 mencatat surplus 5,67 miliar dolar AS. Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 memang tampak impresif; mencapai 5,01 persen per kuartal I, naik menjadi 5,44 persen per kuartal II, dan kembali meningkat 5,72 persen per kuartal III. Kendati kuartal IV diproyeksikan mengalami “moderasi” atau pelambatan, namun secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 amat prospektif dan mengisyaratkan optimisme.

Saat masyarakat Indonesia menikmati pertumbuhan, sejumlah negara justru terperangkap pada zona resesi. Akibat tekanan inflasi yang tinggi, sejumlah negara di kawasan Eropa sudah dibayang-bayangi resesi. Dari Inggris, tersaji ragam kisah pilu akibat melemahnya kinerja perekonomian negeri itu. Selepas pekan kedua November lalu,Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt, mengumumkan bahwa negaranya mengalami resesi.

Perbedaan kinerja perekonomian inilah yang mendorong IMF dan Bank Dunia melihat Indonesia sebagai titik terang di tengah wajah dunia yang suram. Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 diproyeksikan maksimal 2,7 persen, lebih rendah dari tahun 2022 yang 3,2 persen. Tentu saja pencapaian Indonesia sepanjang 2022 patut disyukuri oleh semua elemen masyarakat. Sikap bersyukur itu setidaknya sudah tercermin pada tingginya tingkat kepuasan masyarakat atas kerja pemerintah.

Persepsi komunitas global tentang Indonesia pun terus membaik berkat keberhasilan mengemban tugas dan fungsi Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022. Kepemimpinan Indonesia berhasil membangun komitmen global terhadap sejumlah isu strategis. Paling utama adalah mencari rumusan penyelesaian ketegangan geo-politik dan konflik global dengan mengedepankan dialog, diplomasi, dan cara-cara damai.

G20 juga sepakat menanggulangi krisis pangan, serta membantu negara-negara miskin yang rentan menghadapi krisis. Kesepakatan itu diwujudkan  melalui program resilience and sustainability trust bernilai 81,6 miliar dolar AS yang dikoordinasikan oleh IMF.

Masih dari forum G20 di Bali, lahir pula kesepakatan berupa upaya pemulihan kesehatan global melalui pengumpulan dana 1,5 miliar dolar AS untuk penanganan pandemi. Kesepakatan lain yang juga sangat penting dan strategis adalah langkah bersama menanggulangi aneka persoalan akibat perubahan iklim dan masalah lingkungan hidup. Pada aspek mekanisme transisi energi, Indonesia memperoleh komitmen senilai 20 miliar dolar AS.

Dari perspektif ekonomi domestik, gelaran G20 juga memberi kontribusi signifikan terhadap PDB yang nilainya Rp.7,4 triliun. Forum ini juga mendorong konsumsi domestik sampai Rp. 1,7 triliun, dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja karena terbukanya ratusan lapangan pekerjaan baru, serta mendorong investasi untuk UMKM.

Agar pertumbuhan ekonomi yang impresif itu tetap terjaga, segenap elemen masyarakat diajak menjaga kondusifitas dalam kehidupan berbangsa-bernegara. Dinamika politik nasional sepanjang tahun 2022 sudah relative  baik. Persepsi ini sejalan dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia pada Agustus 2022. Sebagian besar responden (74 persen), menurut survei itu, menyatakan kondisi ekonomi dan politik baik atau sedang-sedang saja. Sekitar 17,7 persen responden yang menilai atau berpersepsi negatif. Memang terkesan kecil, namun patut dimaknai sebagai indikasi masih  adanya potensi persoalan, sekaligus menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Harus ada upaya terstruktur dan sistematis agar angka ini tidak semakin membesar.

Kondisi perekonomian dan kehidupan sosial-politik yang relatif stabil pada tahun 2022 menjadi modal penting untuk menyongsong tahun 2023 yang sarat tantangan itu. Untuk alasan itulah semua pihak perlu memberi perhatian ekstra pada beberapa masalah.

Paling utama adalah fakta bahwa tahun 2023 menjadi pintu masuk tahun politik untuk bersiap menyelenggarakan Pemilu serentak dan Pilkada serentak tahun 2024. Sudah menjadi pengalaman bersama bahwa kontestasi politik selalu berpotensi memicu eskalasi ketegangan politik dan rentan menyulut konflik horisontal.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan 17 partai politik sebagai peserta Pemilu. Dalam kaitan ini, semua kotestan Pemilu hendaknya mengedepankan kesantunan dalam berpolitik, membuang jauh-jauh dikotomi politik yang menyebabkan polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan. Semua elemen masyarakat harus menjadikan Pemilu sebagai bagian penting dari proses pendewasaan politik dan proses pematangan demokrasi.

Dan, demi kemaslahatan bersama, hiruk pikuk politik tahun 2023 terkait isu Pemilu dan Pilpres 2024 hendaknya tidak mengganggu fokus negara-bangsa menyikapi ragam tantangan rietahun 2023.

Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI/Kandidat Doktor Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Tetap Fakultas Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…