Komisi IV DPR RI dan Dirjen Tanaman Pangan Kunjungi Pengillingan Padi Modern di Serang

Oleh : Herry Barus | Jumat, 16 Desember 2022 - 05:44 WIB

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin (kiri) menyerahkan  kepada Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto di sela kunjungan ke penggilingan modern perusahaan di Serang.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin (kiri) menyerahkan  kepada Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto di sela kunjungan ke penggilingan modern perusahaan di Serang.

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Dalam kunjungannya ke penggilingan beras modern milik PT Wilmar Padi Indonesia, Komisi IV DPR RI mengetahui strategi perusahaan yang digunakan perusahaan sehingga mampu membeli gabah kering giling (GKP) petani dengan harga lebih tinggi. Hal itu diketahui karena efisiensi produksi dan pemanfaatan seluruh produk ikutan  (by-product) padi menjadi produk hilir yang memberikan nilai tambah.

"Kalau Wilmar bukan hanya produksi beras tapi ada bekatul, menirnya, sekam. Ini kan dijual semua, bisa jadi rice bran oil. Jadi turunannya banyak. Kalau penggilingan kecil hanya punya pengilingan sama gabah. Bekatulnya belum tentu mereka bisa pilah," kata Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat menjawab pertanyaan wartawan di sela kunjungannya ke pabrik PT Wilmar Padi Indonesia di Serang (13/12). 

Terkait hal itu, Sudin mengimbau agar Wilmar bersedia menggandeng penggilingan kecil-menengah dengan menyerap produk sampingannya, seperti menir yang digunakan sebagai bahan tepung beras, dedak dan sekam. "Ini mereka kumpulkan dan dijual. (Penggilingan) yang kecil suplai yang besar. Yang besar bantu yang kecil. Selama ini (bekatul) masih dianggap waste atau sampah," ujarnya. 

Dalam kunjungan kerja tersebut, anggota Komisi IV DPR RI menyampaikan masukan dan arahan terkait dengan perberasan. Mereka juga mendengarkan pemaparan dari Rice Unit Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto mengenai model bisnis serta Farmer Engagement Program yang merupakan corporate social responsibilty (CSR) perusahaaan. Dia juga menjelaskan kepada wakil rakyat tersebut tujuan utama perusahaan masuk ke bisnis pengillingan padi,  yaitu untuk mensejahterakan petani dan berkontribusi membantu pemerintah mengendalikan inflasi yang seringkali terpengaruh akibat kenaikan harga beras.  

Rice Head Business PT Wilmar Padi Indonesia Saronto mengatakan, perusahaan tidak hanya berbisnis tetapi ingin memberikan nilai tambah terhadap bisnisnya melalui pendampingan petani untuk meningkatkan produktivitasnya dan memberikan harga beli yang fair (adil). Hingga tahun ketiga, pihaknya telah menjalin kerjasama pembinaan terhadap 5.559 petani dengan luas lahan 4,424 hektare (ha) dan 49 demplot. Kerjasama tersebut tersebar di Mojokerto, Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Banten, Kuala Tanjung, Medan, dan Palembang. "Petani senang dengan kerjasama ini. Mereka kembali pada musim tanam kedua dan ketiga," tutur Saronto. 

 

Menurut dia, dari uji coba melalui demplot  diperoleh peningkatan produksi sebesar 15-30 persen. Sedangkan aplikasi di lapangan dengan luasan yang besar peningkatan produksi petani rata-rata 15  persen. Hal itu turut berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan petani dan sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar generasi muda tertarik masuk ke pertanian. 

Dalam mendampingi petani, perusahaan telah menurunkan surveyor yang memantau harian ke petani langsung. Pihaknya juga bekerjasama dengan produsen bibit unggul, pestisida dan Pupuk Mahkota yang diproduksi PT Wilmar Chemical Indonesia. Hal itu merupakan faktor utama dalam peningkatan produksi. "Kalau faktor utamanya sudah tersedia, peningkatan produksi akan sangat mungkin tercapai," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Saronto juga menjawab pertanyaan dari Komisi IV mengenai isu monopoli beras oleh Wilmar. Menurut dia, penyerapan yang dilakukan perusahaan masih sangat kecil dibanding total produksi di Indonesia. Contonya, penyerapan di Jawa Timur hanya 2,93 persen, Banten 0,75 persen dan Lampung 0,53 persen.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin  menyerahkan plakat kepada Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto di sela kunjungan ke penggilingan modern perusahaan di Serang.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin (kiri) dan Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto memegang beras merek Sania dalam kunjungan ke penggilingan modern perusahaan  di Serang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…