Ketahanan Pangan dan Swasembada Beras Di Indonesia

Oleh : DR. Basuki Ranto, Anggota Dewan Pakar ICMI | Sabtu, 27 Agustus 2022 - 23:10 WIB

DR. Basuki Ranto, Dewan Pakar ICMI
DR. Basuki Ranto, Dewan Pakar ICMI

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Merujuk kepada UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.”

Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No. 18 tahun 2012, yang mengadopsi definisi dari FAO, ada 4 faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan yaitu: kecukupan ketersediaan pangan, stabilitas ketersediaan pangan, aksesibilitas terhadap pangan serta kualitas/keamanan pangan.

Sedangkan berdasarkan  ketentuan dalam  Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, terjangkau, dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal. Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman, maupun keamanannya.

Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan pola pemanfaatan pangan secara nasional agar memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, kemananan, dan kehalalannya.

Dengan demikian berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No 7 Tahun 1996 tersebut , ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan, yaitu 1) Kecukupan ketersediaan pangan, 2) Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun, 3) Aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap pangan, serta 4) Kualitas keamanan pangan.

Komoditi yang termasuk dalam ketahanan Pangan  yaitu Pangan nabati terdiri dari 10 komoditi yang terdiri dari beras, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sayuran, buah-buahan, minyak goreng dan gula putih. Sedangkan pangan hewani terdiri dari lima komoditi yang meliputi daging sapi dan kerbau, daging ayam, telur, susu, dan ikan.hbo

 

Swasembada beras, berdasarkan ketetapan FAO tahun 1999 menyebutkan suatu negara dikatakan swasembada jika produksinya mencapai 90 persen dari kebutuhan nasional. Artinya Indonesia pada saat ini audah memenuhi syarat swasembada beras sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut atau dengan kata lain apakah pemweintah telah berhasil mencapai swasembada beras?

Berdasarkan peta kekuatan produksi  menunjukkan luas panen dan produksi padi di Indonesia 2021 telah dirilis resmi BPS berdasarkan Angka Tetap (ATAP), pada 2021 mencatat luas panen padi mencapai sekitar 10,41 juta hektare dengan produksi sebesar 54,42 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah tersebut jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2021 mencapai setara 31,36 juta ton.

Kebutuhan konsumsi Produksi beras setahun  sebesar 30,03 juta ton,

sehingga pada produksi 2021 sebesar 31,36 juta ton diperkirakan terjadi surplus 1,33 juta ton dibandingkan perkiraan kebutuhan konsumsi setahun  sebesar 30,03 juta ton. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), diprediksikan terdapat peningkatan luas panen padi periode Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 25,4 juta ton GKG setara 14,63 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 1,82 juta ton GKG (7,70%) jika dibandingkan dengan produksi padi pada Januari–April 2021 yang sebesar 23,58 juta ton padi setara 13,58 juta ton beras.

Peningkatan tersebut, secara langsung akan menaikkan produksi gabah kering giling (GKG) sekaligus produksi beras nasional.Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, menyampaikan BPS mencatat potensi produksi padi pada Subround Januari–April 2022 diperkirakan mencapai 25,4 juta ton GKG setara 14,63 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 1,82 juta ton GKG (7,70%) jika dibandingkan dengan produksi padi pada Januari–April 2021 yang sebesar 23,58 juta ton padi setara 13,58 juta ton beras.

Diperkirakan tahun ini ada ketersediaan beras nasional di 2022 bisa mencapai 36,95 juta ton. Jika dikurangi dengan konsumsi yang 30,90 juta ton, maka akan ada stok 6,05 juta ton yang akan masuk ke tahun 2023.

Pada kondisi seperti itu dan dikaitkan dengan kriteria swasembada beras sebagaimana disebutkan FAO 1999, maka Indonesia sudah pada posisi swasembada beras tahun 2022 dan tahun sebelumnya mulai 2019-2021 karena bukan saja produksi mencapai 90% dari kebutuhan konsumsi bahkan sudah melampui bahkan terjadi surplus 6,05 juta ton yang menjadi surplus awal tahun 2023.

Penghargaan IRRI

Lembaga Internasional IRRI (International Rice Research Institute), menganugerahkan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena Indonesia berhasil swasembada beras pada 2019-2021. Presiden Jokowi adalan Presiden Indonesia kedua yang menerima penghargaan ini. Pada era Presiden Suharto Indonesia pernah swasembada beras yaitu pada tahun 1985 dan 1986  dan selebihnya mengalami kekurangan sehingga harus import beras.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia tidak lagi mengimpor beras sejak 2019. Hal ini dikarenakan stok beras nasional mencukupi bahkan melebihi pasokan.

Sebagai informasi baru-baru ini Indonesia mendapatkan pengakuan atas sistem pertanian-pangan yang tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021 melalui penggunaan teknologi inovasi padi di Indonesia. Tercatat sejak 2019-2021 produksi beras Indonesia konsisten 31,3 juta ton per tahun.

Hasil produksi dalam negeri yang tinggi ini membuat Indonesia tidak lagi melakukan impor beras untuk konsumsi masyarakat. Sebab dalam setahun, hasil produksinya mencapai 31,3 juta ton. , dan dalam tiga (3)  tahun terakhir kita tidak impor beras untuk konsumsi.

Keberhasilan swasembada beras  tak lepas dari upaya pemerintah yang terus membangun infrastruktur di bidan pertanian sejak 2015. Adapun infrastruktur yang dibangun antara lain bendungan, embung, dan jaringan irigasi.

Sampai hari ini telah diresmikan 29 bendungan beast. Dan tahun ini akan selesai lagi totalnya 38 bendungan. dan sampai tahun 2024 akan diselesaikan kurang lebih 61 bendungan, plus embung 4500. dan 1,1 juta jaringan irigasi yang telah kita di bangun selama 7 tahun ini. Hal tersebut dijelaskan Jokowi pada 14/08/2022.

Kesimpulan

Dari beberapa uraian sebagaimana sudah disampaikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kwaimpulan sebagai berikut:

Pertama: ketahanan pangan terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, terjangkau, dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

Kedua: Indonesia kembali memperoleh penghargaan swasembada beras setelah lebih 34 tahun memperoleh swasembada beras yaitu pada tahun 1985-1986. Penghargaan ini diberikan oleh sebuah Lembaga Internasional :International Rice Research Institute (IRRI).

Ketiga: Penghargaan ini sebagai bukti keberhasilan Presiden Joko Widodo dengan pembangunan infrastrukrur pertanian yang baik sehingga menghasilkan produksi yang konsisten 31,33 juta ton selama tiga tahun berturut -turut sejak 2019-2019 dan mencukupi kebutuhan konsumsi sebesar 30,03 juta ton ,  sehingga ada surplus sebagai cadangan.

Keempat: Karena produksi yang mencukupi untuk kebutuhan konsumsi, maka selama tiga tahun pula tidak ada import beras walaupun selama ini tradisi import beras selama 19 tahun terakhir terus dilakukan untuk menutupi kekurangan konsumsi.

Kelima: Kondisi ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan kemampuan produksi dengan meningkatkan infrastruktur dan teknologi tanam , sehingga bisa melalukan eksport untuk memperkuat komoditas eksport dari beras.

Keenam: Perlu terus dijaga lahan pertanian untuk menanam padi supaya tidak terjadi alih fungsi lahan dan memberikan stimulus kepada petani baik berupa pupuk maupun kredit usaha pertanian agar petani bergairah menanam padi dan menghindari sistim ijon yang masih terjadi dikalangan petani sawah.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…

Bank Danamon

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:19 WIB

Danamon Umumkan Jadwal Operasional dan Layanan Pendukung bagi Nasabah Menyambut Libur Panjang Idulfitri 1445 Hijriah

Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengumumkan jadwal operasional sejumlah kantor cabang dan layanan pendukung bagi kebutuhan…