Terbukti Mampu Serap Banyak Investasi dan Tenaga Kerja, Kemenperin Pacu Pengembangan KEK

Oleh : Ridwan | Senin, 06 Desember 2021 - 13:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mencapai persebaran industri serta pertumbuhan ekonomi.

Hingga saat ini, sudah terdapat 19 KEK di Indonesia yang terdiri dari 11 KEK industri dan 8 KEK Pariwisata. Dari 11 KEK industri tersebut, sebanyak delapan KEK telah beroperasi.

Adapun kedelapan KEK industri itu adalah KEK Arun Lhokseumawe, KEK Sei Mangkei, KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan), KEK Palu, KEK Bitung, dan KEK Sorong,

Sedangkan, tiga KEK lainnya masih dalam tahap pembangunan, yaitu KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Tanjung Api-api, dan KEK Gresik.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto mengatakan, Kinerja ekspor produk yang berasal dari KEK terus berjalan dan terus meningkat.

"Hal ini menandakan bahwa kebijakan pemerintah masih on the right track," kata Eko di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Pada tahun lalu, nilai ekspor dari KEK Sei Mangkei mencapai Rp5,18 triliun. Angka ini terus bertambah seiring dengan berlanjutnya produksi oleokimia dari kawasan tersebut. Sedangkan KEK Palu mencatat pendapatan ekspor sebesar Rp79,9 miliar.

Selain itu, KEK juga membantu penciptaan lapangan kerja hingga mewujudkan pemerataan ekonomi secara regional. KEK Kendal misalnya, menyerap tenaga kerja terbanyak hingga mencapai 8.690 orang, diikuti KEK Galang Batang dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 4.531 orang.

"Secara keseluruhan, jumlah tenaga kerja yang telah terserap dengan hadirnya KEK-KEK telah mencapai lebih dari 27.000 orang," sebut Eko.

Lebih lanjut, dari 19 KEK yang telah ditetapkan oleh pemerintah, terdapat total komitmen investasi sebesar Rp92,9 triliun dan yang telah terealisasi mencapai Rp54,6 triliun.

“Investasi terbesar diterima KEK Galang Batang dengan jumlah Rp12,8 triliun, disusul kemudian oleh KEK Sei Mangkei sebesar Rp5,2 triliun, dan KEK Kendal sebesar Rp2 triliun," imbuhnya.