INDUSTRY.co.id - Balikpapan- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengajak seluruh komponen untuk bersatu dan bersama-sama memajukan bangsa serta negara Indonesia.

"Bangsa Indonesia harus berikhtiar dengan keras, agar Indonesia dapat naik kelas menjadi negara maju, yang ditandai dengan indeks pembangunan manusia yang tinggi," kata Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, dalam pidato pada acara pembukaan Rapimnas II Partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin malam (22/5/2017)

Hadir pada acara pembukaan Rapimnas tersebut para elite Partai Golkar, yakni Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakri, Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, Ketua Harian sekaligus Ketua Penyelenggara Rapimnas Nurdin Halid, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Bendahara Umum sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPR-RI Robert Kardinal, Ketua Panitia Pengarah Freddy Latumahina, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Ketua Badan Anggaran DPR-RI Aziz Syamsuddin, serta Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur, Rita Widyasari, yang juga Bupati Kutai Kertanegara.

Menurut Novanto, Rapimnas II ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei.

Kebangkitan Nasional, kata dia, bermakna bahwa negara Indonesia dibangun di atas fondasi persatuan dan kesatuan, serta kebhinnekaan.

"Kebhinnekaan inilah yang menguatkan persatuan Indonesia dalam bingkai NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia)," katanya seperti dilansir Antara.

Novanto menjelaskan, 28 tahun lagi, tepatnya pada 2045, Republik Indonesia akan genap berusia 100 tahun dan bangsa ini akan merayakan 100 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Alangkah indahnya pemimpin bangsa dapat mewariskan negeri yang aman, tenteram, toleran, dan demokratis, kepada generasi penerusnya. Di usia 100 tahun, Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat, sehingga disegani oleh bangsa-bangsa lainnya," katanya.

Guna mencapai cita-cita mulia tersebut, kata Novanto, Partai Golkar mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk bersatu dan bersama-sama memajukan negeri ini.

Menurut Novanto, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta sistem demokrasi yang baik.

Namun, pembangunan, katanya, tidak boleh dibebani oleh persoalan politik yang tidak produktif, apalagi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita tidak boleh menutup mata atas munculnya paham dan ajaran yang ingin mengganti idelogi Pancasila dengan ideologi lainnya, serta ancaman bangkitnya kembali ideologi komunisme," katanya