Menperin Dukung Pengembangan Kawasan Industri Terpadu GIIPE di Sumatera Utara

Oleh : Hariyanto | Rabu, 17 Mei 2017 - 06:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Beijing, Pengembangan kawasan industri terpadu, Golden Integrated Industrial Port Estate (GIIPE) di Medan, Sumatera Utara akan segera terealisasi. Proyek tersebut diperkirakan  membutuhkan dana sebesar USD 7,4 miliar atau setara Rp.99 triliun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hadir dalam acara penandatanganan MoU antara Indonesia Best & Grow Investment Group dengan Shenzhen Qixin Construction Group Co.Ltd di Beijing, Tiongkok, Sabtu, (13/5/2017).

Luhut menegaskan, investor tidak perlu takut dalam berinvestasi di Indonesia, pasalnya berbagai peraturan yang menghambat sudah dihapuskan. Pemerintah Indonesia juga menyambut baik adanya kawasan industri GIIPE dan akan mendorong para investor untuk berinvestasi di dalam proyek tersebut.

“Selama kerja sama saling menguntungkan, Pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan penuh dan menjamin kenyamanan investasi kepada pada investor,” tegasnya.

Sementara, Airlangga menuturkan, Kementerian Perindustrian telah memberikan rekomendasi dan dukungan terhadap pengembangan kawasan GIIPE. Menurutnya, kawasan industri bisa menjadi ujung tombak untuk menarik investasi dan melihat perkembangan industri yang ekspansi di Indonesia.

“Maka, kami juga telah mengumpulkan perusahaan pengelola kawasan industri agar terus meningkatkan daya saing melalui pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung bagi kebutuhan industri,” tutur Airlangga.

GIIPE menempati lahan seluas 2.000 Ha dan masih akan melakukan ekspansi lahan seluas 1.000 Ha. Project GIIPE terbagi dalam Power Plant seluas 200 Ha, Seaport seluas 200 Ha, Industrial Estate seluas 1.000 Ha, Residential seluas 200 Ha, Cruise Port, Golf & Palm Resot seluas 100 Ha, Central Business District seluas 300 Ha, dengan nilai total investasi USD 7.438.000.000.

GIIPE sebagai pusat pengembangan industri baru di Kota Medan akan mendorong aktivitas perekonomian di Sumatera Utara pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Adanya pelabuhan laut dalam kawasan ini akan meminimalkan biaya logistik yang biasanya terjadi karena jauhnya akses kawasan industri dari pelabuhan.