Industri Batubara Lesu Akibat Pasar Menyusut Terpapar Covid-19

Oleh : Nata Kesuma | Jumat, 05 Juni 2020 - 22:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Minimnya pergerakan ekonomi membuat industri batubara turut mengalami kelesuan dikarenakan menurunnya permintaan pasar terutama yang datangnya dari India dan Tiongkok.

Lantaran hal tersebut, Harga Batubara Acuan (HBA) per Juni 2020 kembali terkoreksi ke angka USD52,98 per ton atau turun USD8,13 per ton dari Mei, yaitu USD61,11 per ton. 

"Stok batubara di India dan Tiongkok terbilang cukup tinggi. Mereka masih memanfaatkan produksi dalam negeri sendiri," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Jumat malam (5/6).

Dijelaskan Agubg, pengurangan suplai batubara dari Indonesia, tak lepas dari adanya pengaruh kuat dari dampak Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negera. 

"Di tengah pandemi, ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri. Itu juga punya jadi pemicu utama selain akibat meningkatkannya hubungan Tiongkok-Australia," tegas Agung.

Diakui Agung, HBA mengalami tren penurunan semenjak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh Word Health Organization (WHO) pada pertengahan Maret lalu. 

HbA sebelumnya sempat menguat pada 0,28% pada angka USD67,08 per ton di Maret dibanding Februari (USD66,89 per ton), HBA mengalami penurunan ke angka USD65,77 per ton pada April.

Perlu diketahui, HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).