INDUSTRY.co.id, Jakarta-Kabupaten Sorong sebagai  kabupaten terbesar di Papua Barat dikenal  sebagai salah satu daerah minyak. Sejak zaman Belanda, kandungan minyaknya  tergolong besar dan sempat menjadi pusat perhatian pelaku tambang minyak kelas dunia.  Kabupaten Sorong juga memiliki keindahan laut yang menyegarkan mata. Belum lagi sector perkebunan sawit dan perikanan

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupeten Sorong, Salmon Samori, mengatakan, posisi  Kabupaten Sorong, sangat strategis karena merupakan pintu gerbang keluar dan masuk transportasi laut bagi tanah Papua Barat.

“Kabupaten Sorong menjadi salah satu roda utama industri, perdagangan dan jasa di Papua Barat. Posisi strategis Kabupaten sorong sebagai Pintu Gerbang Pulau Papua dapat dimanfaatkan sebagai jalur perekonomian nasional & Internasional serta berada di jalur perekonomian nasional & Internasional,”ujarnya kepada Indusrtry.co.id, di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Kabupaten Sorong, lanjut Samori, saat ini, perekonomiannya masih didominasi oleh subsektor  pertambangan minyak dan gas bumi. Industri besar di Kabupaten Sorong meliputi industri kayu lapis dan industri kilang minyak. Potensi Industri sawit dan turunannya sangat terbuka untuk investasi di sector hilir.

Jadi posisi Kabupaten Sorong dengan ibukota Aimas, jelas Samori, selain terletak di lintasan jalur perdagangan Internasional AsiaPasifik – Australia maka dari sisi Geoekonomi, juga memiliki potensi sektor perikanan, perhubungan laut, pariwisata bahari, pertambangan, dan industri maritim.

Sejauh ini minat investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Sorong cukup tinggi. Kondisi ini dapat terlihat dari banyaknya kunjungan calon investor, baik dari dalam negeri maupun manca negara yang melakukan survei dan presentasi tentang rencana berinvestasi di Kabupaten Sorong. Dengan ragam potensi yang ada, Kabupaten Sorong menjadi magnet investasi di Timur Indonesia.

 “Ya harapan kami adalah, ragam investasi dalam mendukung  pembangunan Kabupaten Sorong, akan memberikan dampak secara langsung atau bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat sehingga menjadi pilar kekuatan ekonomi,”jelas Samori.