Menteri Teten: UMKM Harus Masuk ke Ekosistem Digital

Oleh : Kormen Barus | Senin, 20 Desember 2021 - 08:30 WIB

Diskusi CrediBook bersama AJI Jakarta
Diskusi CrediBook bersama AJI Jakarta

INDUSTRY.co.id, Jakarta– Pandemi Covid-19 telah membuat banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi dan mengembangkan diri agar dapat bertahan dari dampak pandemi. Adaptasi yang dilakukan mulai dari mengubah bisnis model hingga memanfaatkan platform digital sebagai sarana penjualan dan memperluas jaringan bisnis.

Namun, sejumlah permasalahan masih menghadang UMKM masuk ke pasar digital. Di antaranya literasi digital UMKM yang belum merata dan rendahnya kapasitas produksi UMKM sehingga kerap kesulitan saat menerima banyak permintaan dari pasar online.

Selain itu, dari sisi pembiayaan banyak pelaku UMKM belum memiliki pembukuan dan administrasi keuangan yang tertata, sehingga akuntabilitasnya menjadi rendah saat berhadapan dengan pihak perbankan untuk mendapatkan pinjaman modal. Dengan demikian, diperlukan ekosistem digital dari hulu hingga hilir dan berkelanjutan agar UMKM menjadi lebih berdaya saing dan lebih maju.

Rekomendasi itu tertuang dalam diskusi daring yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bersama CrediBook bertema “Pentingnya Ekosistem Digital untuk UMKM Naik Kelas”, Selasa (14/12). Diskusi tersebut menghadirkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans, dan Director Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan digitalisasi terbukti membantu UMKM bertahan dan tumbuh saat pandemi. Jumlah UMKM yang terhubung dengan platform digital meningkat 105 persen menjadi 16,4 juta pelaku UMKM. Pada 2024 mendatang, jumlah UMKM yang terhubung dengan platform digital ditargetkan bertambah hingga mencapai 30 juta UMKM.

“Kami menyadari betul pentingnya UMKM masuk ekosistem digital agar bisnisnya menjadi lebih efisien, rantai perdagangan menjadi lebih pendek, serta pasarnya semakin luas. Karena itu, Kemenkop dan UKM terus mendorong transformasi dan percepatan digital dengan mengembangkan ekosistem digital dari hulu ke hilir. Digitalisasi tidak hanya untuk pemasaran dan penjualan tetapi proses bisnis dari hulu ke hilir juga harus digital. Pembukuan dan laporan keuangan UMKM dapat dibuat digital sehingga bisa membuat UMKM lebih akuntabel dan mudah mendapat pinjaman modal dari lembaga pembiayaan formal,” jelas Teten Masduki.

Senada dengan Teten, CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengungkapkan digitalisasi UMKM tidak hanya mengenai pemasaran tetapi perlu memperhatikan aspek operasional usaha seperti pengelolaan keuangan, pengadaan barang, dan manajemen pesanan. Saat ini, Credibook telah mengembangkan aplikasi digital untuk membantu kebutuhan operasional UMKM dalam satu ekosistem digital.

“Digitalisasi pengelolaan keuangan melalui aplikasi CrediBook membuat UMKM mudah dan cepat dalam mencatat laporan keuangan. Pencatatan secara manual bisa memakan waktu 2-3 jam dengan digital hanya butuh kurang dari 5 menit. Selain itu, laporan keuangan yang bisa diunduh di CrediBook juga sudah memberikan dampak nyata dalam membantu pengguna mendapatkan pinjaman KUR,” ungkap Gabriel.

Untuk memudahkan para peritel di sisi pengadaan barang, CrediBook bermitra dengan pelaku grosir konvensional melalui layanan toko grosir online CrediMart. “Saat ini CrediMart sudah hadir di lebih dari 20 kota. Kami mampu meningkatkan omzet mitra grosir hingga 50 persen per harinya. Ini sejalan dengan visi CrediMart untuk menjadi Sahabat Grosir. Sementara untuk UMKM lainnya, kami hadirkan aplikasi CrediStore yang memudahkan pembuatan toko online dan pengelolaan pesanan. Sudah ada 45 ribu produk UMKM terdaftar di CrediStore,” tambah Gabriel.

Dalam kesempatan yang sama, Director Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengakui UMKM kesulitan naik kelas salah satunya karena belum mengoptimalkan digitalisasi. Terdapat sejumlah kendala tidak optimalnya digitalisasi UMKM seperti akses internet yang belum merata hingga management skills UMKM yang masih tradisional terutama pencatatan laporan keuangan.

Menurut Bhima, kehadiran ekosistem pembukuan digital dapat mempermudah tracking aliran uang di UMKM mengingat transparansi dan pengendalian keuangan sangat dibutuhkan pelaku UMKM. “Digitalisasi pembukuan keuangan tentu membawa dampak besar bagi UMKM. Berdasarkan studi di negara lain, ekosistem pembukuan digital membuat proses credit scoring 80 persen lebih cepat, meningkatkan kecepatan pengajuan pinjaman 30 persen, meningkatkan approval pinjaman 47 persen,” jelasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…

Siloam Hospitals

Sabtu, 27 April 2024 - 06:37 WIB

Siloam Hospitals Mempertahankan Pertumbuhan dan Melayani Lebih dari 1 Juta Pasien di Kuartal Pertama 2024

Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024. Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta…

Viya Arsa Wireja Head of Communication Panasonic Gobel Indonesia bersama terdampak Gempa Cianjur

Sabtu, 27 April 2024 - 06:36 WIB

Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat Terdampak Gempa, Panasonic GOBEL Donasikan Ratusan Solar Lantern

PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) kembali merealisasikan program globalnya untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan, perkembangan dan kesejahteraan masyarakat melalui operasional bisnisnya…

RUPS-LB Transpower

Sabtu, 27 April 2024 - 06:13 WIB

PT Trans Power Marine Bagikan Dividen 63 Persen

Selama tahun 2023, kondisi perekonomian global masih menghadapi tekanan yang cukup signifikan, dihadapkan oleh tingginya tingkat inflasi dan era suku bunga tinggi, yang menyebabkan ketidakpastian…

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…