Ini Perbedaan Kesopanan Masyarakat Indonesia di Dunia Nyata dan Digital

Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 17 Oktober 2021 - 15:10 WIB

Ilustrasi Bermain Medsos (Ist)
Ilustrasi Bermain Medsos (Ist)

INDUSTRY.co.id - Indonesia dikenal sebagai sebuah negara yang ramah, murah senyum, dan senang membantu di dunia nyata. Faktanya, keramahan di dunia nyata tidak selaras dengan di dunia maya.

Masyarakat kita di dunia digital lebih dikenal sebagai masyarakat yang senang berperilaku negatif, salah satunya melalui komentar-komentar pedas yang kerap kali dilontarkan di media sosial. Nanan A. Manan, Dosen STKIP Muhammadiyah Kuningan mengatakan, perbedaan antara kesopanan di dunia nyata dan digital menjadi permasalahan kita.

"Pengguna internet ini dikuasai oleh kaum milenial, gen z. dan generasi alfa. Hal yang perlu jadi perhatian dan kehati-hatian itu bagaimana pesan tulis bisa menjadi sebuah momok besar di kehidupan digital kita," ujar Nanan dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Adanya monetisasi media menjadi salah satu faktor orang membuat postingan dengan seenaknya, karena tujuan utamanya yakni membuat postingan tersebut ramai, bukan dampak positif atau negatifnya. Kemudian, konten-konten hoaks, diskriminasi, dan ujaran kebencian menjadi permasalahan postingan di masa kini.

"Jadi ada ketimpangan antara keramahan dan kesopanan versi nyata dan virtual. Pengguna yang menulis juga tidak mau mengemukakan identitasnya (anonim) dan menginginkan dibaca banyak orang untuk mendapat uang," jelas Nanan.

Oleh karena itu, pola pikir kita pun harus dilatih agar tidak menyebarkan konten negatif hanya karena monetisasi. Konten yang berkaitan dengan peluapan emosi, bullying, konten sensitif, ejekan, pornografi, dan ujaran kebencian harus dihindari. Sebab, konten positif pun bisa dijadikan sebuah konten yang bisa dimonetisasi oleh kita.

Menurutnya, ketika kita menghadapi masalah ini di dunia digital, kita perlu mengedepankan etika. Salah satunya menyaring konten atau informasi apapun yang kita dapat di internet sebelum menyebarkannya ke orang lain. 

"Informasi yang akan dibagikan juga harus dipertimbangkan manfaatnya bagi orang lain. Apabila tidak ada, maka tidak perlu disebarluaskan," bebernya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. 

Webinar wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (13/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Pringgo Aryo Pradana (Produser/Komposer Musik), Maria Natasya (Internal Communication Strategist), Martha Mariska (Digital Banking Legal), dan Joana Lee (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.

Yili melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Jumat, 19 April 2024 - 10:16 WIB

Yili Melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, PT YILI Indonesia Dairy melalui merek unggulannya, es krim Joyday, telah melakukan serangkaian inisiatif program yang bertujuan…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 19 April 2024 - 09:55 WIB

Menperin Agus Bicara 'Blak-blakan' Soal Investasi Apple di Indonesia

Indonesia tengah mendorong komitmen investasi dari Apple Inc. untuk menanamkan investasi di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir mendampingi…