Pemuda Adat Jan Christian Arebo Menduga Pengangkatan Sekda Papua Bermasalah

Oleh : Herry Barus | Minggu, 17 Oktober 2021 - 08:00 WIB

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo

INDUSTRY.co.id -Papua- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo menyatakan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pengangkatan Ridwan Rumasukun sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Papua diduga palsu dan tidak prosedural serta mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Setelah kami konformasi ke Jakarta (Keppres) diduga palsu dan tidak prosedural, apalagi mencatut nama Presiden Jokowi," ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada awak media, Sabtu (16/10). 

Jan menjelaskan, setiap selesai pelantikan terdapat 3 bentuk surat keputusan (SK) yang diterima, yakni SK Asli, Salinan Keputusan dan Petikan Keputusan.

Alasan yang menguatkan jika Keppres yang dimiliki Ridwan Rumasukun adalah Keppres di-scan alias bodong bukan dari Presiden Jokowi yakni, satu SK No. 148/TPA Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan SK No 149/TPA tahun 2021 tentang Pengangkatan. 

Jan menduga, ada upaya dari pihak-pihak tertentu di Provinsi Papua untuk memaksa Jokowi melegalkan Rumusukun sebagai Sekda defenitif. 

"Kami tidak mempersoalkan keputusan Presiden kalau benar. Namun kami menduga ada proses yang salah," ucapnya.

Diketahui, Gubernur Papua Lukas Enembe melantik Ridwan Rumasukun sebagai Sekda Papua definitif menggantikan Dance Yulian Flassy hanya dengan petikan Keppres 148/TPA Tahun 2021 dan Keppres 149/TPA Tahun 2021, Kamis malam (14/10/2021). 

Namun, terjadi kesalahan dalam dua Keppres tersebut. Di mana antara konsideran judul dan isi berbeda. Menurut Jan, sekelas Sekretariat Presiden salah dalam hal surat menyurat, dimana judulnya "pemberhentian" namun isinya "pengangkatan”.

Dengan demikian, kata Jan, dapat disimpulkan bahwa proses Keppres tersebut terkesan terburu-buru dan tidak prosedural.  Ditambah lagi pelantikan dilakukan malam hari. 

"Kemudian mencatut TPA (Tim Penilai Akhir) ini juga menjadi tanda tanya, kapan bapak Ridwan Rumasukun melalui proses TPA seleksi Sekda melalui rangkaian tes. Kita tahu bersama Sekda defenitif di seluruh Indonesia dipilih melalui serangkaian tes yang ketat. Itu aturan kepegawaiannya ada dan tidak sembarang. Kami pikir tidak ada keadaan yang urgent di papua mengharuskan Keppres keluar," tuturnya.

Dikatakan Jan, Dance Yulian Flassy sebagai Sekda definitif masih aktif dan siaga.  Menurutnya, persoalan Plh Gubernur yang menjadi polemik beberapa bulan lalu hal yang lumrah dalam pemerintahan, dan kurangnya koordinasi antara pimpinan dan staf bawahan biasa dalam organisasi pemerintahan. 

 

"Namun persoalan itu digoreng oleh pihak tertentu yang menciptakan hubungan tidak harmonis antara gubernur dan Sekda Bapak Flassy hingga saat ini. Kemudian, isu disharmoni dan tidak bisa bekerja sama dijual ke pusat," katanya.

Jan Christian Arebo juga meminta Sekretariat Negara mengecek pihak yang diduga mencatut nama Presiden. 

"Karena ini wibawa Kepala Negara. Ini akan menjadi pembelajaran keliru bagi masyarakat Indonesia ke depan. Dari Plt Sekda menjadi sekda defenitif tanpa proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) terbuka melalui pansel/timsel yang dibentuk termasuk tidak ada rekomendasi dari KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara)," jelasnya. 

Atas kejanggalan dan dugaan Keppres Bodong, tambah meminta agar kepolisian memproses pihak-pihak terkait mulai dari Kemendagri hingga Kementerian Sekretariat Negara.  

"Sebab ini wibawa Kepala Negara. Jangan main-main," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…