Banyak Prestasi, Raih 2 Sarjana Sekaligus dalam 3 Tahun, Ini isi Lengkap Pidato Cinta Laura yang Buat Menteri Agama Hampir Nangis

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 30 September 2021 - 13:07 WIB

Cinta Laura (Foto Ist)
Cinta Laura (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Cinta Laura mencatatkan diri mampu meraih 2 gelar sarjana sekaligus hanya dalam 3 tiga tahun. Dengan deretan prestasi itu Cinta Laura mendapat kesempatan berbicara di depan sederet menteri Indonesia!

Penampilannya  enerjik dengan sejumlah talenta, menjadi hal yang melekat dari sosok seorang Cinta Laura. Tak cuma cantik, gadis kelahiran Jerman 17 Agustus 1993 itu pun sukses merengkuh gelar kehormatan 'cum laude' dari Universitas Columbia, New York pada tahun 2014 lalu.

Belum lama ini Cinta Laura hadir sebagai bintang tamu dalam acara 'Malam Launching Aksi Moderasi Beragama' yang digelar Kementerian Agama RI pada beberapa waktu lalu.

Tampil berbicara di panggung, Cinta Laura pun berpidato di hadapan para undangan yang hadir termasuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Mendikbudristek Nadiem Makarim serta perwakilan dari Kemendagri yang mewakili Menteri Tito Karnavian.

Dalam postingan IG TV di Instagramnya @claurakiehl, ia melakukan sapaan pembukaan dengan menyapa para Menteri. Cinta Laura mengunggah rekaman video acara tersebut ke halaman Instagram pribadinya lantaran permintaan para netizen.

Pidato Cinta Laura jadi pembicaraan karena membuat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hampir menangis. Cinta Laura menjadi perwakilan generasi muda untuk mengekspresikan opini soal moderasi agama.

Di awal pidatonya, Cinta Laura mengaku tidak tahu alasan dirinya diundang dalam acara tersebut. Bahkan Cinta Laura baru pada malam hari sebelum acara membuat pidatonya untuk acara tersebut.

Dalam acara yang sama, Yaqut Cholil Qoumas atau yang akarab disapa Gus Yaqut mengaku hampir menangis. Berikut adalah isi pidato Cinta Laura.

Sebagai generasi Z dan milenial, kami adalah generasi yang akan bertanggung jawab dalam beberapa tahun ke depan atas arah yang akan diambil oleh negara ini agar menjadi negara yang maju, moderen, sejahtera, tentunya terkemuka di mata dunia.

Tapi, nilai-nilai apa saja yang harus kita terapkan ke masyarakat Indonesia agar mimpi-mimpi ini bisa terealisasi? Pada saat ini kita dalam situasi sulit di mana adanya polarisasi dalam opini masyarakat. Terlihat jelas dengan tidak adanya kesepakatan apa yang dibutuhkan oleh negara ini agar benar-benar menjadi satu kesatuan yang kuat.

Dalam satu sisi generasi muda sekarang mempunyai keinginan besar untuk mempromosikan budaya dan identitas bangsa. Kami percaya akan pentingnya untuk negara-negara di luar sana melihat potensi keunikan dan kehebatan negara ini. Tapi, di sisi lain sampai detik ini kita masih sering berkelahi dan menjatuhkan satu sama lain hanya karena perbedaan ras, suku, dan terutama agama.

Bagi saya pribadi, hal tersebut sungguh ironis. Karena bukankah pasal 1 dari UU PNPS mengatakan ada enam agama utama di negara ini? Bukankah motto negara ini Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda tapi satu? Tapi mengapa walaupun dalam pondasi negara yang begitu memeluk perbedaan dan toleransi tetap saja masih ada konflik?

Apa yang membuat agama mampu membuat kita melupakan inti dari identitas bangsa ini. Sebagai lulusan psikologi dan sastra Jerman, saya dari dulu memiliki kuriositas terhadap cara berpikir manusia. oleh karena itu pengetahuan tersebut saya pelajari dengan memperdalam filosofi.

Cinta Laura dalam pidatonya juga menyisipkan pemikiran seorang Rene Descartes. Dimana sang filsuf menuliskan perihal manusia yang merupakan makhluk terbatas.

Sampai detik ini saya tidak akan pernah lupa tentang apa yang dikatakan oleh salah satu filsafat paling berpengaruh sepanjang masa, yaitu Rene Descartes, ia mengatakan manusia adalah makhluk yang finite atau terbatas sedangkan Tuhan adalah sosok yang infinite tidak terbatas. Oleh karena itu bagaimana kita sebagai makhluk yang terbatas merasa punya kemampuan untuk mengerti sesuatu yang jauh diluar kapasitas kita. Bagaimana kita sebagai makhluk yang terbatas memahami esensi dari sesuatu yang tidak terbatas.

Inilah salah satu akar dari masalah yang kita miliki dalam masyarakat Indonesia sekarang. Karena pemahaman yang terbatas dan pemikiran yang tidak kritis. Orang-orang terjebak dalam cara berpikir mereka telah memanusiakan Tuhan, merasa memiliki hak dalam mendikte kemauan Tuhan, merasa tahu pikiran Tuhan, dan merasa berhak bertindak atas nama Tuhan. Inilah yang akhirnya seringkali berubah menjadi sifat radikal.

Dalam perbincangan saya beberapa waktu lalu dengan Habib Husein Ja'far. Kami berdua sepakat bahwa bahaya yang masyarakat kita alami sekarang adalah mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan pribadi, menyesatkan generasi bangsa dengan prinsip hidup yang sebenarnya tidak ada dalam kitab suci agama. Kenapa bisa seperti itu? Karena kita kurang membimbing dan memberikan masyarakat yang dibutuhkan agar bisa memahami sebuah ajaran dengan akal kritis. Sehingga mereka menjadi tersesat dalam cara berpikir mereka dan lupa akan pentingnya menyeimbangi segala ilmu yang dipelajari dan dimiliki dengan nilai-nilai yang ada dalam budaya, since, atau aliran pemikiran lainnya.

Saat saya sekolah dulu saya ingat diwajibkan membaca kitab suci dari berbagai agama, dari segi literatur dan juga filosofi. Sehingga saya diberikan kesempatan memahami segala keindahan setiap agama dan sadar bahwa pada akhirnya fungsi terbesar agama adalah satu, yaitu untuk membimbing kompas moral manusia. Untuk mengingatkan manusia kita harus memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Bahwa kita harus bersyukur dan bahwa kita semua harus sadar bahwa waktu kita di dunia ini adalah singkat dan terbatas.

Oleh karena itu, ingatkan untuk selalu jadi seseorang yang rendah hati dan siap membantu sama lain. Jadi apa yang harus dilakukan ke depan untuk melawan segala kebohongan yang ada? Apa yang kita bisa lakukan untuk memberdayakan rakyat bangsa ini? Saya rasa jawabannya cukup jelas.

Satu penting sekali kita mengingatkan saudara-saudara kita akan indahnya, kayanya dan uniknya budaya2 yang kita miliki di negara ini. Sejak usia dini penting kita mengenalkan budaya ini tidak hanya di sekolah, tapi juga melalui media dan semua platform digital yang ada.

Semua hal krusial untuk disadari generasi muda akan relevan dengan dunia kita yang semakin modern. Our culture is cool, not old school.

Kedua, ajaran agama yang ada dalam sistem pendidikan harus adil dalam merepresentasikan agama-agama yang ada di negara ini. Agar orang-orang bisa mengerti sejak usia muda bahwa semua agama mengajarkan kebaikan. Tidak seharusnya kita melecehkan satu sama lain hanya karena sebuah perbedaan.

Ketiga, critical thinking, critical thinking, critical thinking. Ajarkanlah adik-adik kita membaca dan mempelajari dari segala sesuatu, berbagai sudut pandang. Biarkanlah mereka bertanya, tumbuhkanlah rasa ingin tahu mereka agar mereka tidak mudah dipengaruhi dan dijajah pikirannya.

Terakhir, gunakan teknologi yang semakin canggih ini sebagai alat yang dapat terus menyebarkan nilai-nilai toleransi. Agar negara ini bisa kembali menjadi Indonesia sejati.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…

Property Guru Awards 2024 kembali digelar

Sabtu, 20 April 2024 - 09:16 WIB

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Memperkenalkan Kategori Baru

PropertyGuru Indonesia Property Awards adalah bagian dari rangkaian PropertyGuru Asia Property Awards regional, yang memasuki tahun ke-19 pada tahun 2024.