PPKM Jawa-Bali di Perpanjang Hingga 4 Oktober, Luhut: Tak Ada Daerah yang Level 4....

Oleh : Ridwan | Senin, 20 September 2021 - 17:46 WIB

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (foto KOMPAS.com)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (foto KOMPAS.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah kembalimemperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa-Bali. PPKM Jawa-Bali diperpanjang selama 2 pekan mulai tanggal 21 September sampai 4 Oktober 2021.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, melalui YouTube pada Senin (20/9).

"Dengan melihat perkembangan yang ada, maka perubahan PPKM diberlakukan selama 2 minggu untuk Jawa Bali, namun evaluasi tetap dilakukan setiap minggunya untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, (20/9/2021).

Menko Luhut menuturkan sejumlah daerah mengalami penurunan level asesmen PPKM. Bahkan, saat ini tak ada lagi daerah yang menerapkan PPKM Level 4.

"Saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota yang berada di level 4 di Jawa-Bali. Jadi semua pada (PPKM) Level 3 dan 2. Ini harus disyukuri tapi Presiden mengingatkan agar kita tetap waspada dan hati-hati. Karena banyak negara setelah seperti ini naik lagi dengan cepat," jelas dia.

Luhut menuturkan, saat ini situasi pandemi COVID-19 terus menunjukan perbaikan. Hasil estimasi epidemiologi Fakultas Kedokteran UI menunjukkan angka reproduksi efektif indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi ini sudah berada di bawah 1 yakni sebesar 0,98.

"Angka ini berarti setiap 1 kasus COVID-19 rata-rata menularkan 0,98 orang atau jumlah kasus akan terus berkurang. Angka ini dapat diartikan bahwa pandemi COVID-19 Indonesia telah terkendali," ucap Luhut.

Hari ini, kasus COVID-19 baru bertambah 1.932, kasus sembuh bertambah 6799, dan meninggal 166 dengan testing 150 ribu sekian.

Sementara, kasus aktif sudah kurang dari 60 ribu. Lalu, kasus harian turun hingga 98 persen dari puncaknya pada Juli lalu

"Berbagai capaian tersebut tentu harus kita syukuri. Namun demikian, Presiden dalam rapat tadi pagi mengingatkan kami semua agar kita tetap waspada dan hati-hati," jelas Luhut.

Diketahui, pada penerapan PPKM sejak minggu lalu, pemerintah menurunkan provinsi Bali menjadi Level 3. Sehingga dari 11 kota/kabupaten level 4 pada minggu lalu, pada hari ini jumlahnya berkurang menjadi hanya 3 kota/kabupaten.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…