Potensi Lahan Kering Masih Dimarjinalkan

Oleh : Herry Barus | Senin, 20 September 2021 - 08:00 WIB

Potensi Lahan Kering Masih Dimarjinalkan
Potensi Lahan Kering Masih Dimarjinalkan

INDUSTRY.co.id - Pacitan- Jaringan Kerja Pertanian Organik (Jaker PO) bersama jejaring NGO, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan Pemerintah Kabupaten Pacitan mengadakan Obrolin Pangan secara daring dengan focus pembicaraan mengenai potensi lahan pertanian kering. Lahan kering merupakan hamparan lahan yang tidak pernah digenangi atau tergenang air pada sebagian kecil waktu dalam setahun.

Litbang Kementerian pertanian, secara umum mengelompokkan lahan kering  menjadi pekarangan, tegalan/kebun/ladang/huma, padang rumput, lahan sementara tidak diusahakan, lahan untuk kayu-kayuan dan perkebunan. Data BPS menyebutkan bahwa Luas lahan kering keseluruhan adalah 63,4 juta ha atau sekitar 33,7% dari total luas Indonesia. Dan luas lahan kering untuk tegalan/huma adalah 13,4 juta ha. Statistik ini menunjukkan potensi luasan lahan kering yang sangat besar. demikian juga dengan lahan kering yang ada di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Lahan ladang di Pacitan sebesar  51 ribu Ha atau 53,3% dari keseluruhan lahan yang ada di Pacitan. Tentu ini jumlah yang sangat besar.

“Sector pertanian menyumbang terbesar PDRB, dan sebagian besar lahan pertanian di Pacitan adalah lahan kering”, Ujar Bambang Supriyoko, Kepala Dinas Pertanian Pacitan. Lahan kering pertanian di Pacitan ditanami dengan padi gogo seluas 11.816 Ha dengan produksi 40.767 ton, Jagung seluar 13.644 ha dengan produksi 82.119 ton, selain itu juga tanaman kacang dan berbagai jenis umbi-umbian.

Ungkapan dari Bambang di atas semestinya bisa memberikan gambaran nyata bagi pihak lainnya, bahwa pertanian lahan kering bisa menopang daya dukung pangan di suatu daerah. Keberadaan lahan ini sayangnya sering kali digolongkan sebagai lahan marjinal. Padahal data kabupaten menyebutkan bahwa kecamatan yang didominasi oleh lahan kering justru surplus pangan. berbeda dengan lahan pertanian basah atau sawah yang masih defisit beras.

Pembicara lainnya dalam webinar ini adalah Said Abdullah, Koordinator Nasional KRKP (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan). Menurut beliau “lahan kering itu bukan lahan marjinal, tapi secara governance dimarjinalkan” kata Said Abdullah. Hal ini tentu berdasar dimana Investasi public di sector pangan secara nasional Sebagian besar mengarah kepada pertanian padi sawah. Dan Sebagian besar investasi itu lari ke infrastruktur. Data lain yang diungkap oleh Said dalam webinar ini adalah, Hasil simulasi yang dilakukan oleh KRKP dan Fakultas Ekonomi dan Manajemn IPB menunjukkan bahwa jika investasi hanya difokuskan pada infrastruktur maka tidak lebih baik dalam peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani. Investasi sector pangan cukup signifikan membeirkan pengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga petani apabila investasi diarahkan pada peningkatan kapasitas SDM petani dan RnD pertanian.

“Petani itu punya lahan, sudah disubsidi oleh pemerintah, tapi kenapa hasilnya tidak dapat menopang untuk hidup yang layak ?, resah Pamuji, Bapeda kabupaten Pacita. Menurut Pamuji, kondisi seperti ini harus segera membuat aparatur pemerintah untuk berubah dalam pengelolaan anggaran untuk pertanian. Strategi penggaran yang baik di sector pertanian tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, tapi juga pada kesejahteraan rumah tangga petani.

Kembali pada potensi lahan kering. Menurut Prof. Suwarto, Dosen UNS. Lahan kering pertanian tidak hanya menghasilkan pangan di atas tanah, tapi di dalam tanah juga menghasilkan pangan, seperti pala kependem, yaitu uwi, singkong, gembili dan ubi-ubian yang lain. Lahan kering, selain dapat dioptimalkan  untuk tanaman pertanian, dapat juga dioptimalkan untuk pengembalaan ternak. Pengalaman Prof Suwarto di kabupaten Gunung kidul dapat dijadikan contoh, dimana dalam pengelolaan lahan kering dapat diperuntukkan untuk beberapa komoditas seperti tanaman pangan, hortikultura dan peternakan sesuai dengan karakteristik biofisik lahan dan social masyarakat. Concern pemerintah kabupaten menjadi penting untuk mendukung pengelolaan lahan kering dapat maksimal, sehingga lahan kering tidak lagi dilihat sebagai lahan marjinal.

Jika lahan kering dikelola dengan baik dan benar tentu dengan dukungan regulasi dari pemerintah, termasuk mengarahkan investasi sector pangan ke lahan ini, maka tidak mustahil lahan kering memiliki Daya dukung pangan bagi wilayah tersebut, pungkas Said pada akhir sesi webinar.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Happy Salma bersama tim dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek dan tim produksi sebelum pementasan konser musikal bertajuk Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai.

Kamis, 25 April 2024 - 00:57 WIB

Terinspirasi Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek, Happy Salma Gelar Konser Musikal

Konser musikal bertajuk Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai itu digelar Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek yang berkolaborasi dengan Titimangsa dan SMKN 2 Kasihan (SMM Yogyakarta)…

Krisdayanti kenalkan produk bulu mata palsu Lavie Beauty X Krisdayanti.

Kamis, 25 April 2024 - 00:31 WIB

Tak Sarankan Extention Bulu Mata, Krisdayanti Luncurkan Bulu Mata Palsu Karyanya

Setelah puluhan tahun selalu menggunakan bulu mata palsu, akhrinya Krisdayanti mengenalkan bulu mata palsu karyanya sendiri, Lavie Beauty X Krisdayanti.

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).