Korea Selatan Kalahkan Malaysia Sebagai Destinasi Wisata Medis
Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 27 Juni 2021 - 17:00 WIB

Korean Medical Tourism Mart (KMTM) (Ist)
INDUSTRY.co.id - Sebagai strategi untuk menjadi tujuan wisata terfavorit dari berbagai negara, Korea telah menyelenggarakan Korean Medical Tourism Mart (KMTM) di Jakarta sejak 2018. Khususnya, untuk memperkenalkan Korea sebagai destinasi wisata medis dan prosedur kecantikan bagi orang Indonesia.
Penyelenggaraan KMTM 2021 kali ini bekerja sama dengan TTC Indonesia dengan mengajak enam Rumah Sakit dari Korea Selatan yang tidak hanya terdiri dari rumah sakit kecantikan melainkan rumah sakit umum yang mampu menangani segala penyakit.
Keenam rumah sakit tersebut terdiri dari, Rumah Sakit Bedah Plastik Banobagi, Jaseng Hospital of Korean Medicine, Samsung Medical Center, Wooridul, Yonsei University Severance Hospital, Bedah Plastik View. Masing-masing buyer diajak menjelajahi rumah sakit secara virtual.
Korea Selatan, kini mampu menyaingi negara Malaysia sebagai destinasi pilihan wisatawan medis. Teknologi mutakhir, inovasi pengobatan, dokter kompeten menjadikan Korea sebagai negara tujuan wisata favorit, serta negara popular untuk mendapatkan one-stop solution yaitu mulai dari perawatan hingga rekreasi setelah perawatan dapat dilakukan.
Berdasarkan data terakhir tahun 2019 dari KHIDI (Korea Health Industry Development Institute), jumlah warga negara Indonesia yang datang untuk berobat Korea mencapai 1,1 persen dari total keseluruhan 497,464 wisatawan medis yang berkunjung ke Korea, kira-kira sekitar 5,472 orang.
Memang masih belum terlalu signifikan, tetapi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Jumlah warga negara Indonesia yang datang ke Korea untuk prosedur kecantikan (bisa operasi plastik atau sekedar perawatan kecantikan) cenderung meningkat. Dan KTO Jakarta sendiri melihat Korea sekarang bisa dikatakan menjadi kiblat untuk kecantikan.
Seperti kita sama-sama tahu, Korea sangat populer sebagai destinasi belanja mode, produk-produk kecantikan, makeup, dan sebagainya, hal itu juga mendukung meningkatnya minat warga negara Indonesia untuk melakukan prosedur kecantikan di Korea.
Setiap wisatawan yang akan melakukan prosedur kecantikan, wisatawan medis secara global ada beberapa hal yang disiapkan oleh pemerintah Korea.
Sebelum pandemi, bagi wisatawan medis yang melakukan operasi kecantikan di klinik kecantikan Korea yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan dengan biaya perawatan minimal 30,000 KRW akan mendapat tax refund. Daftar klinik bisa dicek di website ini. visitmedicalkorea.com
Kemudian dari Korea Tourism Organization (KTO) bisa mengatur tur keliling kota dengan menyediakan transportasi, rute destinasi, pemandu wisata, dan sebagainya. Hanya saja untuk mengakses tur ini, pasien bisa mengajukannya melalui institusi medis tempat dirinya berobat.
Namun, beberapa institusi medis juga menyediakan beberapa insentif yang bisa dicek di institusi masing-masing. Peraturan tentang tax refund dan tur dari KTO untuk sementara tidak berlaku selama pandemi dan kemungkinan ke depannya bisa ada perubahan terkait itu.
Sementara, penjelasan tentang tax refund bisa dipelajari di situs http://english.visitmedicalkorea.com/eng/support/cosmeticSurgeryTaxRefund.jsp
Tempat dan Insentif Rumah Sakit di Korea
Kantor Perwakilan KTO memberikan tips bagaimana caranya untuk menemukan klinik terbaik dan yang telah resmi bekerja sama dengan Pemerintah Korea. Berikut ini tipsnya;
Pertama, kunjungi website www.visitkorea.or.id/medical, Tak hanya itu, Korea pun menyediakan buku elektronik mengenai institusi medis favorit dan sering dikunjungi oleh wisatawan medis.
Dan, buku tersebut akan diupdate setiap ada terbitan baru. Berdasarkan buku tersebut, Anda setidaknya tahu keunggulan setiap institusi medis yang terdapat di dalam buku tersebut.
Kedua, bisa menghubungi [email protected] untuk konsultasi jika belum tahu pasti mengenai klinik yang diinginkan, dengan cara mengakses website http://english.visitmedicalkorea.com/eng/support/medicalTourismInformation/support05.jsp
Ketiga, banyak membaca dan mencari tahu tentang institusi medis yang bersangkutan misal dari situs mereka, jaringan global, rating institusi dari pengunjung ke sana, brosur yang diberikan.
Keempat, menggunakan jasa medical concierge untuk mengatur perjalanan kalian ke sana. Jangan lupa untuk tetap mengecek institusi medis yang dituju.
Baca Juga
Setelah Tutup Selama Pandemi, China Mulai Buka Penerbangan Internasional
Sandiaga Uno Siapkan Desa Wisata Nagari Pariangan Jadi Destinasi…
TGHNS Lepas Elang Brontok Bareng Brimob dan PT Antam
Sandiaga Uno ingin Kota Pariaman Kembangkan Potensi Seni Pertunjukan,…
Potensial dikembangkan Intip Keanekaragaman Desa Wisata GTP Ulakan…
Industri Hari Ini

Kamis, 07 Juli 2022 - 18:20 WIB
Gelar Groundbreaking, Mazenta Residence Bintaro Sukses Tarik Minat Konsumen
PT Serpong Bangun Cipta melalui Cipta Harmoni Lestari (CHL) yang merupakan anak perusahaan Harita Group menggelar 'Groundbreaking' proyek residensial terbarunya yaitu 'Mazenta Residence Bintaro'.

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:26 WIB
Kontribusi Usaha Summarecon Dukung Perekonomian Indonesia di Masa Pandemi
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menghadapi kondisi yang penuh tantangan untuk melalui masa pandemi Covid-19 dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun. Pasalnya, beragam pembatasan mobilitas yang…

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:22 WIB
Kementerian PUPR Benahi 8 Venue ASEAN Para Games 2022 di Kota Surakarta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membenahi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Delapan…

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:18 WIB
Dorong Investasi Emas di Masyarakat, BSI Lakukan Program Hujan Emas
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mendorong minat masyarakat dalam berinvestasi khususnya melalui instrumen logam mulia atau emas lewat Program Hujan Emas.

Kamis, 07 Juli 2022 - 17:17 WIB
Waspada ! Berekspresi di Sosial Media Ada Batasannya
Menurut laporan We Are Social, penggunaan internet di Indonesia untuk bersosial media menghabiskan 197 menit atau sekitar 3,2 jam per harinya. Seperti yang sudah kita tahu, media sosial digunakan…
Komentar Berita