Goks! Menperin Agus Bocorkan Sederet Manfaat Indonesia Jadi Official Partner Country di Hannover Messe 2021
Oleh : Candra Mata | Senin, 12 April 2021 - 12:21 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dan Manfaat Pameran Hannover Messe 2021
INDUSTRY co.id - Jakarta, Menteri Perindusterian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menungkapkan sederet manfaat bagi industri dan perekonomian nasional dari partispasi Indonesia dalam official partner country Hannover Messe Digital Edition 2021.
Menurutnya, pameran teknologi industri terbesar di dunia yang akan dibuka resmi nanti sore oleh Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Maikel akan meningkatkan national branding dan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
"Momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0," ungkapnya kepada redaksi INDUSTRY.co.id, Senin pagi (12/4/2021).
Sejatinya, Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang menjadi official partner country pameran teknologi industri terbesar dunia Hannover Messe.
Adapun manfaat bagi Indonesia menjadi partner country pada HM2021 ini diantaranya ialah:
1. Memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional.
2. Mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
3. Mendorong terjadinya transfer teknologi.
4. Akselerasi digital sektor industri di Indonesia.
"Melalui Hannover Messe 2021 diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerjasama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global," papar Menperin Agus.
Sementara itu, dalam pelaksanaan HM2021 ini sendiri akan menampilkan digitalisasi presentasi produk dari 156 perusahaan industri nasional yang tergabung dalam 1.800 exhibitors.
Kemudian ada 7.000 Produk yang akan unjuk gigi dalam pameran tekonologi terbesar sejagad ini. Ada pula 1.700 Trade Show Premieres, 700 Exhibitor Livestreamings dan 1.150 Speakers dari para pelaku industri Indonesia dan dunia.
"Perhelatan ini juga menjadi salah satu bagian dari implementasi transformasi industri 4.0 sesuai peta jalan kebijakan Making Indonesia 4.0," jelas Menperin Agus.
Dijelaskannya lebih lanjut, sasaran utama dalam inisiatif Making Indonesia 4.0 akan menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030, dengan 3 aspirasi utama yaitu 10% Kontribusi ekspor netto terhadap PDB.
"Lalu 2 kali Peningkatan produktivitas terhadap biaya dan 2% Pengeluaran litbang (R&D) terhadap PDB," imbuhnya.
Kemudian, terang Agus, ada 7 sektor industri prioritas yang masuk dalam konsep Making Indonesia 4.0 ini.
Mereka adalah sektor industri Makanan & Minuman, lalu Tekstil & Busana, sektor Otomotif, sektor industri Kimia dan Elektronika, selanjutnya sektor industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
"7 sektor tersebut telah memberikan kontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 65% ekspor manufaktur dan 60% pekerja industri," tandas Agus.
Adapun terkait strategi prioritas untuk mensukseskan Making Indonesia 4.0 tersebut menurut Menperin Agus ialah pertama melalui perbaikan alur aliran material.
Kemudian kedua mendesain ulang zona industri. Ketiga akomodasi standard sustainability. Keempat melakukan pemberdayaan UMKM.
Selanjutnya kelima dengan membangun infrastruktur digital. Keenam gencar menarik investasi asing. Ketujuh melakukan peningkatan kualitas SDM.
Lalu kedelapan pembentukan ekosistem inovasi. Sembilan menerapkan insentif investasi teknologi.
"Dan terakhir adalah harmonisasi aturan dan kebijakan," pungkas Menperin Agus Gumiwang.
Komentar Berita