PLN Terima Surat Permohonan Pencabutan Tarif Listrik Bersubsidi

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 13 Mei 2017 - 15:02 WIB

Listrik Ilustrasi
Listrik Ilustrasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerima surat permohonan dari 59 pelanggan pengguna 900 VA agar tarif listrik bersubsidi yang digunakannya dicabut.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat (12/5/2017), menyebutkan ada sebanyak 49 pengaduan dinyatakan tidak valid (data NIK dan nama tidak sesuai format, termasuk salah input).

"Ada yang minta subsidinya agar dicabut, karena memang 900 VA sudah tidak ada subsidinya," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Hingga bulan April 2017 terdapat total 27.300 pengaduan yang terdiri dari 13.234 pengaduan terdapat dalam Data Terpadu (berhak mendapatkan subsidi listrik) ditindaklanjuti oleh PT PLN (Persero).

Kemudian sebanyak 1.740 pengaduan tidak terdapat dalam Data Terpadu, diserahkan kepada Pokja Pengelola Data Terpadu, Kementerian Sosial, untuk ditindaklanjuti.

Selanjutnya, sebanyak 12.218 pengaduan dalam proses verifikasi di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan bahwa tidak ada kenaikan listrik pada 1 Mei 2017 melainkan penerapan subsidi listrik tepat sasaran bagi pelanggan rumah tangga golongan 900 voltampere dengan ekonomi mampu.

Tarif listrik rumah tangga mampu daya 900 VA yang tidak tercakup dalam data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Khusus, tidak lagi diberikan tarif bersubsidi melalui tiga tahap, yakni Januari, Maret, dan Mei 2017.

Menteri Jonan menjelaskan, tagihan listrik golongan 900 VA yang terkena penghapusan subsidi, pada Juni nanti, akan sama dengan tagihan pelanggan-pelanggan yang tidak menerima subsidi.

Namun, untuk rumah tangga miskin dan tidak mampu, daya 900 VA sesuai Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin, tetap diberikan subsidi, yakni hanya dengan membayar tarif Rp605/kWh.

Menurut pada Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin Khusus (PPFM) Kementerian Sosial, hanya ada 4,1 juta rumah tangga miskin dan tidak mampu.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.