Inilah Bubu Lipat, Alat yang Bantu Nelayan Menangkap Ikan dan Ramah Lingkungan

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 28 Maret 2021 - 16:21 WIB

Bubu Lipat, Inovasi API Ramah Lingkungan Tingkatkan Produtivitas Nelayan
Bubu Lipat, Inovasi API Ramah Lingkungan Tingkatkan Produtivitas Nelayan

INDUSTRY.co.id, Belitung-Penangkapan ikan ramah lingkungan terus dikampanyekan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di seluruh pelosok Indonesia. Selain untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan juga keberlanjutan sumber daya ikan.

Salah satu upayanya dengan inovasi alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan berjenis bubu lipat hasil perekayasaan Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT). Selain ukurannya yang besar, keistimewaan lain adalah dapat dilipat, lebih ringkas dan mudah digunakan oleh nelayan.

Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zaini mengatakan banyak nelayan masih menggunakan bubu secara tradisional yang terbuat dari bilah bambu. Meskipun ramah lingkungan, ukurannya yang besar menjadi kendala tersendiri bagi nelayan, selain itu juga dari sisi umur teknis tidak tahan lama.

 

"Kita terus kenalkan bubu lipat hasil perekayasaan BBPI Semarang ini untuk meningkatkan produktivitas nelayan. Kita berikan nelayan bimbingan teknis agar bisa membuat dan merakitnya sendiri hingga perawatannya," ujarnya usai peresmian kampung nelayan maju Desa Suak Gual, Kabupaten Belitung kemarin (27/3/2021).

Ia menambahkan konstruksi bubu lipat terdiri dari kerangka besi galvanis yang mudah ditemukan. Begitu pula komponen lain seperti tali dan bahan jaring. Selain pembuatan yang mudah, penggunaannya pun juga tidak sulit.

"Adanya teknologi digital yang mengetahui daerah penangkapan ikan juga sangat membantu. Nelayan cukup menentukan lokasi, bubu bisa langsung ditebar," imbuhnya.

Di Desa Suak Gual yang menjadi percontohan kampung nelayan maju, KKP melatih puluhan nelayan penggunaan bubu lipat. Hal ini sejalan dengan program Menteri Trenggono untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Pada tahap awal, bantuan 40 paket bubu lipat diserahkan kepada nelayan. Selain itu juga 5 modul rumah ikan yang berfungsi ekologis sebagai tempat perlindungan ikan-ikan kecil, tempat pemijahan, serta daerah asuahan bagi larva dan juvenile ikan untuk tumbuh dan berkembang biak.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.