Jokowi Ajak Para WP Segera Laporkan SPT Pajak Sebelum 31 Maret 2021: Jangan Sampai Terlambat!

Oleh : Candra Mata | Jumat, 05 Maret 2021 - 11:55 WIB

Presiden Jokowi Lapor SPT Pajak Secara Online
Presiden Jokowi Lapor SPT Pajak Secara Online

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya selama lima tahun terakhir telah memanfaatkan sistem online e-filing dalam pelaporan pajak.

"Sudah lima tahun ini saya lapor pajak tanpa perlu datang ke kantor pajak. Caranya? Online melalui e-filling," ucap Jokowi seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id dari laman Facebooknya pada Jumat (5/3/2021).

"Hari ini, saya melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan secara online sebelum batas waktu yang ditentukan, yakni 31 Maret 2021," sambungnya.

Dalam unggahan tersebut, Jokowi juga mengajak semua masyarakat Wajib Pajak (WP) agar tidak terlambat dalam melaporkan pajaknya karena sangat dibutuhkan oleh Pemerintah untuk mendukung program pemulihan ekonomi.

"Saya juga mengajak Anda semua -- para wajib pajak -- jangan sampai terlambat. Pajak yang kita bayarkan sangat dibutuhkan untuk mendukung program pemulihan ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan pemulihan kesehatan seperti vaksinasi serta perlindungan sosial di masa pandemi ini," tandas Jokowi.

Hingga berita ini dibuat, unggahan Jokowi tersebut telah menuai beragam komentar dari masyarakat.

"Siappp Pak Jokowi, Kami Jajaran Perangkat Desa jg sdh Lapor Pajak....," ucap Mursyid Hartono.

"Siap Bapak Presiden kami sudah melapor sejak bulan Januari dan tidak perlu ke Kantor KP2KP cukup melalui e-filling," ujar Ellan Krantz.

"Terimakasih pak Jokowi sudah memberikan teladan bagi seluruh rakyat untuk melakukan pelaporan pajak tahunan paling lambat 31 Maret 2021," tulis Sani.

"Tiap bulan gaji udah di potong pajak pakdhe.. Cuma lapornya yg agak Susah lewat online..gk smuanya bsa," ungkap Yudi Arlan.

"Mohon ijin Pak, format filenya membingungkan. Waktu mau upload bukti pemotongan pajak, ditolak terus.," kata Antonius.

"Banyak yg ngaku gk sanggup bayar pajak karena untuk makan saja susah,tapi untuk  beli kuota internet mampu.," kata Hendri Ham.

"Awasi dengan ketat pak, jangan sampai pajak yang berasal dari jerih payah rakyat dikorupsi. Akar semua masalah di sini cuma satu : korupsi. Korupsi adalah ancaman terrbesar di negeri ini bukan yang lain. ," tukas Hart San.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…