Kembali Gelar MOFP 2021, Kemenperin Dorong Desainer Fesyen Muslim Kembangkan Inovasi Produk

Oleh : Ridwan | Kamis, 25 Februari 2021 - 19:30 WIB

Direkktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih
Direkktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) kembali menggelar kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) 2021.

Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih mengatakan, perkembangan industri fesyen muslim dunia saat ini semakin pesat, baik dari segi kualitas hingga tren desain. Peran para desainer pun menjadi salah satu aspek penting yang perlu terus dimaksimalkan.

"Oleh karena itu, para desainer di tanah air harus mampu menghasilkan berbagai inovasi baik di bidang desain maupun arah tren fesyen muslim untuk memajukan industrinya," kata Gati Wibawaningsih saat memberikan keynote speech pada acara Kick Off MOFP 2021, Kamis (25/2/2021).

MOFP merupakan kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang diselenggarakan Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin sejak tahun 2018. Pada tahun 2021, MOFP kembali diselenggarakan dan merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya.

"MOFP menjadi sebuah kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang pesertanya berpeluang untuk mendapatkan hadiah sebagai juara sekaligus berhak untuk mendapatkan program pembinaan dari Ditjen IKMA bagi peserta yang dinyatakan lolos sebagai finalis 20 besar," tutur Gati.

Acara Kick Off MOFP 2021 sendiri merupakan tanda telah bergulirnya kompetisi yang pada tahun ini kembali dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi Covid-19.

Perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. Berdasarkan laporan The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021, konsumsi fesyen muslim dunia tahun 2019 sebesar USD277 miliar, sedangkan konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2024 diproyeksi mencapai USD311 miliar.

Sementara konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri pada tahun 2019 senilai USD16 miliar, terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan.

Lebih lanjut, ungkap Gati, Kemenperin melihat hal ini sebagai peluang pasar bagi pelaku industri fesyen muslim nasional untuk mampu mengisi pasar domestik maupun global.

Gati juga menyampaikan bahwa pengembangan fesyen muslim di Indonesia juga mempunyai kinerja yang diakui di dunia internasional. Berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki.

"Hal ini menunjukkan peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia," terang Gati.

Selain itu, industri fesyen muslim yang merupakan bagian dari industri pakaian jadi, memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Kemenperin mencatat, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai USD7,04 miliar.

Industri fesyen juga sangat erat hubungannya dengan sektor industri tekstil, yang memberikan kontribusi sebesar 6,76 persen pada PDB industri pengolahan non-migas di tahun 2020.

Ditambahkan Gati, desainer memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan industri fesyen muslim, karena dapat memberikan warna serta inovasi baru dalam pengembangan produk fesyen muslim di Indonesia.

"Sudah banyak nama-nama desainer fesyen Indonesia yang mendunia. Saya harap, MOFP dapat mencetak generasi desainer fesyen yang mampu berkarya di kancah dunia mempromosikan potensi industri fesyen nasional," ungkapnya.

Gati berharap kompetisi MOFP dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi para desainer fesyen di Indonesia untuk dapat menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood

Kamis, 25 April 2024 - 11:17 WIB

Tawarkan Keseimbangan Hunian Berkelanjutan dan Kenyamanan Ekosistem Terpadu, AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood

AMMAIA Ecoforest, dikembangkan oleh Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan sebuah kawasan perumahan eksklusif…

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo

Kamis, 25 April 2024 - 11:00 WIB

Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah

DURASI dan skala dari konflik Iran-Israel tak sekadar mengeskalasi ketidakpastian, namun juga memengaruhi perubahan dinamika global di hari-hari mendatang. Komunitas internasional, secara tidak…

Ilustrasi industri keramik

Kamis, 25 April 2024 - 10:53 WIB

Antidumping Keramik, FOSBBI: Tak Perlu Dijalankan, Penjulan Lesu

Ketua Umum Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI), Antonius Tan menyebut bahwa saat ini, para produsen maupun importir keramik masih melihat secara mendalam terkait Peraturan Menteri…

Ditinjau Presiden Jokowi, Hutama Karya Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung 2024

Kamis, 25 April 2024 - 10:49 WIB

Ditinjau Presiden Jokowi, Hutama Karya Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung 2024

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I garapan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango sebagai rangkaian…