Nilai Ekspor Sarang Burung Walet Bikin Geleng-geleng Kepala
Oleh : Wiyanto | Minggu, 17 Januari 2021 - 15:48 WIB

Sarang burung walet (Foto Dok Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id-Jakarta-Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan tren ekspor Sarang Burung Walet (SBW) memberikan kontribusi bgai devisa negara.
"Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara dan pendapatan bagi petani, " kata pria yang biasa disapa SYL ini di Jakarta (15/1).
Sebagai informasi, dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan) tercatat bahwa selama masa pagebluk Covid 19, jumlah ekspor SBW sebanyak 1.155 ton dengan nilai Rp. 28,9 triliun atau meningkat 2,13% dari pencapaian di tahun 2019 yang hanya sebanyak 1.131,2 senilai Rp. 28,3 triliun saja.
"Selain sinar matahari, tanah subur dan banyak lagi yang diberikan Sang Maha Penguasa kepada bangsa ini harus kita jaga, harus kita kelola," ajak Mentan.
SBW dapat hidup baik dengan ekosistem yang terjaga, mulai dari hutan, laut dan sungai sebagai penghasil pakan walet alami.
Saat ini, SBW yang diperdagangkan merupakan komoditas binaan dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH),Kementan untuk produktivitasnya. Sementara untuk pendampingan eksportasi mulai dari harmonisasi aturan dan persyaratan teknis sanitasi negara tujuan dan bimbingan teknis sanitari dan keamanan pangan, food safetynya dilakukan oleh Barantan.
Masih menurut Mentan SYL, melalui Barantan pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap 23 eksportir SBW RI sehingga berhasil teregistrasi oleh otoritas karantina pertanian Cina, GACC (General Administration of Customs of the People's Republic of China).
Dan tercatat sebanyak 262 ton atau 23% dari total ekspor SBW RI dibeli oleh Cina. Sebagai pengekspor SBW terbesar didunia, para pelaku usaha RI banyak menyasar pasar Cina karena harga jual yang lebih tinggi dibandingkan negara tujuan lain, yakni antara Rp. 25 juta hingga Rp. 40 juta per kilo.
Namun dengan harga yang lebih tinggi ini, secara khusus Cina juga mempersyaratkan ketentuan registasi bagi tempat pemroses sarang walet disamping pemenuhan persyaratan teknis tentunya.
Sementara itu, diketahui bahwa tempat pemrosesan sarang walet juga memerlukan tenaga kerja yang cukup besar atau padat karya, sehingga mampu memberikan dampak ekonomi berupa peluang kerja bagi masyarakat sekitarnya.
"Saat ini 13 pelaku usaha tempat pemrosesan sarang burung walet lainnya tengah kita dampingi untuk penetrasi pasar Tiongkok, semoga bisa sama-sama kita dukung agar tahun ini selesai," sebut SYL lagi.
Kepala Barantan, Ali Jamil yang turut memberikan keterangan menyampaikan bahwa selain Cina, ada 23 negara tujuan ekspor lain bagi SBW RI, antara lain Australia, USA, Kanada, Hongkong, Singapore, Afrika Selatan dan lainnya.
"Setiap negara tujuan memiliki protokol ekspor masing-masing dan kami selaku otoritas karantina mengawal persyaratan teknisnya, " kata Jamil.
Jamil juga menyebut pihaknya telah memiliki laboratorium pengujian yang telah diakui oleh negara mitra dagang. Selain percepatan layanan, pihaknya juga juga terus melakukan inovasi teknologi perkarantinaan untuk memfasilitasi pertanian diperdagangan internasional.
Jamil kembali menambahkan, partisipasi dan dukungan dinas pertanian, peternak dan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan komoditas SBW sangat diperlukan.
Salah satunya terhadap ancaman penyakit flu burung atau avian influenza (AI). Kita pernah mengalaminya di tahun 2005 dan diperlukan upaya yang panjang untuk mengendalikannya, tuturnya.
"Bersama kita jaga, laporkan jika melaluilintaskan unggas khususnya kepada petugas karantina agar SBW tetap dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional, " kata Jamil.
Baca Juga
Wow, Hutan dan Mangrove RI Simpan 75% Karbon Dunia! Luhut: Ini Bisa…
Menggembirakan, Produksi Padi 2020 dan Potensi Januari-April 2021…
BPS: Potensi Produksi Padi Naik Tajam Tahun ini
Antisipasi Panen Raya, Mentan Optimalkan Kostraling Amankan Stok…
BPS Apresiasi Besarnya Kontribusi Sektor Pertanian Selama Pandemi…
Industri Hari Ini

Rabu, 03 Maret 2021 - 21:50 WIB
Siap-siap! Proyek Pergudangan Samarinda Industrial Estate Senilai Rp730 M Terus Dikebut, Dirut: Ini Solusi Buat Pelaku Industri di Kaltim
Para pelaku industri dan usaha yang berada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur tidak lama lagi akan bernafas lega. Pasalnya, PT Purnabakti Pakarindo Lestari yang merupakan perusahaan pengembang…

Rabu, 03 Maret 2021 - 21:15 WIB
Ucapkan Dirgahayu Satpol PP! Anies Tuai Pujian Netizen: Terpesona Aku Terpesona...
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai banyak pujian usai mengunggah video ucapan selamat ulang tahun kepada Satpol PP Provinsi DKI Jakarta. "Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merupakan…

Rabu, 03 Maret 2021 - 20:52 WIB
Optimalkan Layanan Pemeriksa Halal, Sucofindo Rilis Aplikasi Registrasi Online Sertifikasi Halal
Jakarta – Sebagai komitmen dalam mengoptimalkan pelayanan kepada pelaku usaha terkait dengan pemastian produk halal, PT SUCOFINDO (Persero) merilis aplikasi Lembaga Pengujian Halal (LPH) untuk…

Rabu, 03 Maret 2021 - 20:05 WIB
Sambut Era Digital, Yadin Resmi Luncurkan Akun Media Sosial di Tiga Platform
PT. Yanmar Diesel Indonesia, anak perusahaan Yanmar Holdings Co., Ltd. meluncurkan akun media sosial resminya di 3 platform berbeda yaitu Facebook, Instagram, dan YouTube.

Rabu, 03 Maret 2021 - 19:53 WIB
PTPP Garap Pembangunan Proyek Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Senilai Rp940 Miliar
PT PP (Persero) Tbk, (“PTPP”) telah menandatangani kontrak perjanjian kerjasama dalam pembangunan Paket I Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (“MUTIP”) di Nusa Tenggara…
Komentar Berita