Ketua Komisi IV DPR : Solusi Kedelai Harus Lakukan Pengawasan Ketat

Oleh : Wiyanto | Kamis, 14 Januari 2021 - 15:01 WIB

Ilustrasi Kedelai (Foto Ist)
Ilustrasi Kedelai (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id-Jakarta,- Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian hari Rabu (13/01) membahas program-program krusial yang harus dikawal tahun 2021, salah satunya terkait penyediaan kedelai.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyebutkan untuk ketersediaan kedelai lokal perlu penyiapan benih. Kementerian Pertanian (Kementan) atas arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo perlu melakukan langkah strategis selama kurun waktu 200 hari ke depan. Yaitu rencananya bulan Januari sampai dengan Maret tanam 37 ribu hektar. “Sebagian besar untuk disiapkan sebagai benih, sekitar 18 ribu hektar untuk ditanam bulan April sampai Juni. Saat tanam betul-betul dikawal jangan sampai calon benih ini nanti dijual jadi kedelai konsumsi,”sebut Suwandi.

Sebagai gambaran sentra kedelai ada di beberapa provinsi seperti Jateng, Jabar, Jatim, Sulut, Sulbar, Sulsel, NTB, Kalsel, Lampung, Jambi, dan Banten. Produktivitas kedelai rata-rata saat ini 1,4 ton per hektar. Secara riset ada beberapa varietas unggul yang bisa mencapai di atas 2 ton per hektar. Kementan sedang menyiapkan varietas kedelai unggul untuk mempercepat proses penanaman produksi lokal dalam kurun waktu 200 hari ke depan. Varietas tersebut antara lain Biosoy, Detap 1, Dega 1, Dena 1, Dering 1, Anjasmoro dan Grobogan.

Saat ini, dukungan kedelai tahun 2021 ada di APBN sekitar Rp 180 Milyar untuk luasan 125 ribu hektar, sisanya Suwandi berharap adanya dukungan dari KUR, investor atau tambahan dan realokasi anggaran. Adapun realisasi KUR tahu n lalu tercatat sekitar Rp 170 Milyar.

Berikutnya ia menyebut bahwa target selanjutnya provitas ditingkatkan. “Kedelai ini kan memang rawan hama penyakit, misalnya ulat grayak, penggerek polong dan tikus. Jadi supaya dikerahkan varietas unggul yang bisa mencapai di atas 2 ton per hektar. Tanam kedelai bisa dilakukan di lahan kering, lahan tadah hujan, tumpangsari dengan jagung, tebu maupun dengan kelapa sawit sebelum mencapai umur 4 tahun,” ujar Suwandi

Ia pun menyoroti kerangka kebijakan kedelai yang selama ini non lartas, tidak ada larangan ataupun batasan impor bahkan dengan tarif bea masuk nol persen perlu dilakukan langkah solusinya. Seperti perlunya importir membantu benih kedelai dan produksi supaya diserap dengan harga yang disepakati

Menanggapi hal ini, Sudin, Ketua Komisi IV DPR RI menegaskan sangat pentingnya pola pengawasan. “Periode ini proporsi pengawasan harus besar,” ujarnya. Sudin mewakili anggota komisi IV DPR RI meminta pemerintah melakukan tata kelola kedelai nasional salah satunya supaya pemerintah mewajibkan importir menyediakan benih kedelai dan menyerap produksi petani kedelai nasional.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…