Tren Industri Fesyen Tanah Air Berubah Selama Pandemi

Oleh : Herry Barus | Senin, 07 Desember 2020 - 13:12 WIB

Tren Industri Fesyen Tanah Air Berubah Selama Pandemi
Tren Industri Fesyen Tanah Air Berubah Selama Pandemi

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Adanya pandemi Covid 19 membuat cara hidup masyarakat berubah. Jika sebelumnya banyak melakukan aktifitas di luar rumah, kini lebih banyak tertahan di dalam rumah. Perubahan ini secara otomatis mempengaruhi konsep fesyen dan cara orang berpakaian.

Menurut Dina Midiani, Advisory Board dari Indonesian Fashion Chamber (IFC), saat ini konsep fesyen berubah kepada nuansa kasual, nyaman dan lebih mengarah pada keseharian dibandingkan busana formal. Gaya seperti ini dipercaya akan menyatu dalam kehidupan masyarakat ke depannya.

“Konsep fesyen yang berorientasi pada aktifitas keluar akan banyak berkurang sampai nanti vaksin ditemukan,” tuturnya belum lama ini.

 Saat ini, tambahnya, pelaku industri fesyen sedang memperkenalkan konsep “The New Beginning” yang menyesuaikan tren dan bahan sesuai kebutuhan pasar.

“Sebab respon orang terhadap pandemi ini berbeda-beda. Ada yang berpikir logis spiritualis, maka konsep minimalis, simpel dan praktis menjadi pilihan mereka. Pilihan warnanya pun lebih yang mudah dipadupadankan. Ada juga segmen yang menghargai proses kerja, biasanya lebih cenderung memilih pakaian yang ada pekerjaan tangannya. Namun kelompok yang tetap ingin tampil keluar pun masih tetap eksis, sehingga konsep busana extravaganza masih banyak peminatnya.”

Dina juga menyarankan pelaku industri tekstil harus mulai memikirkan bahan yang tahan lama dan higienis selama masa pandemi ini, khususnya jika memproduksi masker. Penekanannya lebih kepada bagian riset dan pengembangan.

“Apalagi industri ini menyerap tenaga kerja yang sangat banyak, mulai dari konseptor, produksi, distribusi, pemasaran, promosi dan sebagainya. Fesyen adalah kebutuhan yang cukup tinggi karena orang membeli busana untuk berbagai alasan, salah satunya adalah untuk menampilkan citra diri,” imbuhnya.

 

Dihubungi terpisah, pelaku industri fesyen lokal asal Bandung dan pemilik Cottonology,  Carolina Danella Laksono mengatakan bahwa industri fesyen di kota kembang mulai kembali menggeliat dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap produknya, khususnya busana rumahan.

“Kami telah membuka konter di empat departement store dan satu toko tahun ini. Setelah beberapa bulan pertumbuhan bisnis terkoreksi karena korona, di kuartal keempat 2020 ini sudah mulai kembali ke titik normal. Bahkan prediksi kami akan melebihi dari kuartal yang sama tahun lalu,” tuturnya.

Dengan dibukanya empat gerai di kota Bandung serta satu offline store, membuat kebutuhan sumber daya manusia di bidang produksi pun ikut meningkat.

 

“Di kuartal ini kami menambah jumlah karyawan sebanyak 25 persen dari kuartal pertama saat pertama kali pandemik ini masuk ke Indonesia. Tentu ini adalah sesuatu yang sangat kami syukuri karena bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

 

Karyawan-karyawan baru yang direkrut tersebut rata-rata adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar pabrik Cottonology. Olin menegaskan bahwa sejak awal ia ingin usahanya bisa menghidupi masyarakat sekitar.

“Bagian produksi dan bagian sales counter mayoritas kami rekrut dari masyarakat sekitar. Bahkan di bagian produksi pun ada ketua RT,” ungkapnya.

Hanya saja, tambah Olin, khusus untuk desainer memang dicari mereka yang berpengalaman dan memiliki keahlian di bidang tersebut. Hal ini disebabkan karena Cottonology ingin memproduksi fesyen dengan motif yang disukai pasar.

“Dari sisi bahan dan motif, tentu yang lebih paham adalah mereka yang telah lama berkecimpung di industri ini. Koleksi terbaru kami seperti kemeja tie dye misalnya, pilihan bahan rayon yang licin tentu ada dasarnya. Kemeja ini bisa dipakai untuk acara resmi maupun untuk baju tidur. Kolaborasi antara tim desainer dan tim riset pasar kami menghasilkan produk seperti ini.”

Tingginya minat terhadap pakaian yang bisa “memanipulasi penampilan” pun direspon Cottonology dengan memproduksi koleksi busana wanita terbaru. Menurut Olin, banyak sekali wanita yang ingin terlihat kurus namun dengan pakaian yang nyaman.

“Karena itulah baru-baru ini kami meluncurkan koleksi pakaian wanita yang ukurannya dibuat untuk membentuk badan terlihat lebih kurus,” ujar lulusan University of California, Berkeley ini.

Cottonology berhasil masuk top selling ranked  di platform e-dagang Indonesia seperti Shopee, Lazada, BliBli, Tokopedia,  JD ID dan BukaLapak. Saat ini produk asli dalam negeri tersebut menjual lebih dari 400 ribu item pakaian pria di seluruh Indonesia.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Kamis, 25 April 2024 - 06:55 WIB

Perempuan Indonesia Kian Menunjukan Peran Strategis di Sektor Asuransi

Peran perempuan dalam industri asuransi di Indonesia semakin penting dan strategis, baik sebagai konsumen, maupun karyawan dan pengambil keputusan. Jenjang karir semakin terbuka, kendati masih…

Kedua kiri : Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko Ketiga kiri: Asisten Deputi Bidang Jasa Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga tengah : Komisioner Komisi Informasi Pusat Samrohtunnajah Ismail

Kamis, 25 April 2024 - 06:47 WIB

Perkuat Implementasi Keterbukaan Informasi, IFG Bersama Lima BUMN Selenggarakan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan,dan Investasi berkomitmen mendukung implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) secara berkelanjutan dalam rangka penerapan…

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 06:23 WIB

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Apel Bersama Wanita TNI kembali digelar dalam rangka Hari Kartini Tahun 2024 yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Evi…

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Kamis, 25 April 2024 - 06:12 WIB

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr. Opsla., CHRMP., CRMP., didampingi Wadan Kormar Brigjen TNI (Mar) Suherlan, menerima paparan dan demo dari…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 05:33 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kesehatan TNI harus menjadi besar tangguh dan mandiri, baik dari segi sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun sistem metodanya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dalam…