Kapasitas Produksi Keramik Nasional Kembali ke Angka 60%, Asaki Sebut Stimulus Pemerintah Tepat Sasaran
Oleh : Ridwan | Minggu, 18 Oktober 2020 - 17:05 WIB

Ketua Umum Asaki Edy Suyanto
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mengapresiasi langkah-langkah kebijakan pemerintah khususnya untuk industri keramim melalui stimulus harga gas sebesar USD 6 per MMBTU yang telah terealisasi tanggal 13 Aprill 2020 lalu yang mampu memberikan nilai penting bagi peningkatan daya saing industri keramik
Selain itu, pemberlakuan safeguard untuk produk impor asal India dan Vietnam yang telah berlaku mulai bulan Agustus 2020 juga diharapkan mampu mengerem angka pertumbuhan impor yang saat ini tren nya terus meningkat signifikan.
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto mengatakan, kedua stimulus yang diberikan pemerintah telah memberikan dampak nyata dan positif dalam membantu percepatan pemulihan industri keramik nasional yang mana pper akhir September 2020 utilisasi kapasitas produksi nasional sudah meningkat kembali ke angka 60%.
Seperti diketahui, berdasarkan data Asaki, di awal pandemi Covid-19 pertengahan bulan Maret dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tingkat utilisasi produk keramik pada kuartal II tahun 2020 berada di angka 30%.
"Estimasi kami, per akhir tahun ini tingkat utilisasi produk keramik nasional bisa kembali ke angka 65% seperti sebelum adanya pandemi covid-19," kata Edy kepada Industry.co.id di Jakarta, Minggu (18/10/2020).
Terkait ekspor, Edy mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) penjualan ekspor keramik periode Januari - Agustus 2020 menunjukkan peningkatan 24% year on year (yoy) dari angka USD 36,2 juta menjadi USD 44,9 juta.
Angka tersebut ditopang oleh kinerja sales bulan Juli dan Agustus 2020 yang melonjak tinggi hampir 2 kali lipat dibanding periode yang sama di tahun 2019.
"Adapun, negara tujuan ekspor yang bertumbuh antara lain, Filipina, Taiwan, USA,Thailand dan Australia," jelasnya.
Disisi lain, Asaki berharap pemerintah dapat meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat disertai dengan kebijakan penguatan dan perlindungan industri terutama berkaitan dengan impor agar demand dalam negeri tidak dinikmati oleh produk impor.
Selain itu, terang Edy, pihaknya juga telah meminta kepada Kementerian Perindustrian agar persyaratan pengajuan SNI impor diperketat dan mengajukan penetapan minimum import price seperti yang telah dilakukan negara Vietnam dan Filipina terhadap produk India dan Vietnam.
"Kami juga telah meminta kepada Kementerian terkait penetapan pelabuhan inpor tertentu untuk produk keramik seperti di Dumai dan Bitung sebagai langkah antisipasi penerapan ODOL di tahun 2023," ungkap Edy.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa dukungan tersebut untuk mengantisipasi produk keramik impor asal China, karena negara tersebut lebih cepat dan sudah pulih dari pandemi Covid-19.
Selain itu, Asaki mewaspadai peningkatan produk impor asal India sebagai langkah pengalihan negara tujuan ekspor yang tadinya ke negara Teluk dan Eropa dibelokkan ke Indonesia, karena sejak Juli lalu negara-negara tersebut menerapkan kebijakan antidumping terhadap produk India.
Berdasarkan data yang dihimpun Asaki, impor produk keramik pperiode Januari - Agustus 2020 hanya turun 7% year on year dari angka USD 173 juta menjadi USD 159 juta.
"Namun angka impor India tetap meningkat cukup tinggi yaitu 39%, sedangkan China turun 22% karena diawal tahun negara tersebut menerapkan Lockdown," tutup Edy.
Baca Juga
Asaki Minta Pemerintah Tunda Kenaikan Tarif Lift on Lift Off di Pelabuhan…
Asaki Akui Kinerja Industri Keramik Nasional Makin Gemilang Pasca…
Hanya Boleh Gunakan 75% dari Total Kontrak PJBG, Asaki Pertanyakan…
Nah Loh! Industri Keramik di Jatim Tagih Janji Harga Gas USD 6 per…
Hadirkan Produk High End, Arwana Citramulia Bakal Kikis Dominasi…
Industri Hari Ini

Minggu, 18 April 2021 - 08:27 WIB
Permintaan Mobil Melonjak, Tak Nyangka, Daihatsu Lakukan Ini..
Jakarta-Pemerintah telah mengimplementasikan program relaksasi pajak (PPnBM) secara bertahap dimulai pada Maret 2021 dalam rangka memberikan stimulus untuk pasar otomotif di Indonesia. Dukungan…

Minggu, 18 April 2021 - 08:15 WIB
Ini Dia Terobosan Keren, Gerakan Sedekah Sampah Berbasis Masjid
Jakarta– Pendekatan keagamaan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengelola sampah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa nomor 47/2014 tentang pengelolaan…

Minggu, 18 April 2021 - 08:15 WIB
Kabar dari Pertamina Ini Bakal Bikin Warga Bandung Raya Tenang Selama Ramadan
Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Bulan Suci Ramadhan tahun ini. PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat menambah pasokan LPG subsidi 3 kilogram (Kg) secara…

Minggu, 18 April 2021 - 07:30 WIB
Rogoh Rp1 Miliar, Jasindo Penuhi Janji Pembayaran Klaim Batu Split PPM
PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo membayarkan klaim untuk PT Papua Putra Mandiri (PPM) sebesar Rp 1 miliar . Pembayaran klaim asuransi bidang kelautan (marine) Asuransi Jasindo…

Minggu, 18 April 2021 - 06:30 WIB
Bapak Ibu Tolong di Catat! Biaya Pemeriksaan GeNose C19 di Pelabuhan Rp30 Ribu, Berlaku Minggu Ini...
Layanan pemeriksaan cepat untuk deteksi dini Covid-19 dengan menggunakan alat Ge-Nose C19 mulai tersedia di sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo…
Komentar Berita