Dear Pak Anies! Pengusaha Restoran Sudah Tidak Kuat, Rugi Rp 20 Triliun Gara-gara PSBB Jilid II

Oleh : Ridwan | Minggu, 11 Oktober 2020 - 10:20 WIB

Anies Baswedan
Anies Baswedan

INDUSTRY.co.id -Jakarta - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi bisnis restoran merugi hingga Rp 20 triliun akibat dampak pembatasan sosial berskala besar atau PSBB jilid II di DKI Jakarta saat ini.

Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin mengatakan bahwa pengelola yang membuka gerai di mal-mal sudah tak kuat untuk beroperasi, sehingga mereka memilih untuk menutup total usahanya.

"Kerugian itu sih mungkin sudah Rp 20 triliun, satu restoran saja bisa rugi Rp 100-Rp 150 juta per bulan. Kami tidak bisa hitung secara pasti yang di luar Jakarta atau Jabodetabek, tetapi di sini kira-kira sejumlah itu kerugiannya," katanya dilansir Bisnis (10/10/2020).

Ia menjelaskan, bahwa dampak lain juga menghantam karyawan yang mendapat upah harian.

Emil mengungkapkan bahwa di Jabodetabek saja sudah hampir 200 ribu pegawai yang dirumahkan. Diperkirakan banyak restoran yang saat ini tutup sementara, tidak lama lagi harus tutup permanen dalam beberapa bulan ke depan.

Penyebabnya adalah tidak diizinkannya aturan makan di tempat atau dine-in.

"Logikanya mal saat ini 50 persen terisi restoran, kalau restoran tidak boleh makan di tempat bisa memangkas 70-80 persen pegawainya. Ada salah satu restoran yang pendapatan di mal biasanya 12-18 juta sehari, sekarang ini hanya Rp 500 ribu, jadi mending ditutup saja, daripada makin berdarah-darah," ujarnya.

Dia pun mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah restoran yang berpotensi tutup berkisar di angka 20 persen-30 persen dari jumlah restoran yang ada saat ini, yaitu sebanyak 4.000—5.000 restoran.

"Khususnya, dampak yang paling terasa adalah restoran stand alone, bukan yang berlokasi di mal saja, tetapi juga yang di luar mal seluruh Jakarta. Pasalnya, cabangnya tidak terlalu banyak, mereka yang paling terpukul," katanya.

Emil pun meminta kepada pemerintah agar memberikan kelonggaran bagi restoran yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik, diberikan izin untuk bisa makan di tempat (dine-in).

Dia juga mengatakan bahwa perlu ada aksi korporasi bagi pengelola restoran seperti tambahan modal yang sangat diperlukan bagi para pemegang saham.

"Sekarang alternatifnya cuma dua, ditutup dan dijual atau mereka mencari rekan. Namun, kalau cari rekan tentunya butuh adanya suntikan modal, tetapi lebih baik lagi bila pemerintah memberikan dana hibah untuk restoran," katanya.

Dia meyakini bahwa untuk pelonggaran PSBB selanjutnya, pelaku restoran masih akan mempertimbangkan untuk memulai kembali usahanya. Namun, tidak sedikit yang akan tetap menutup usahanya.

"PSBB pertama kami masih bisa bertahan, karena posisinya dari keadaan normal [kemudian berubah], tetapi dari PSBB [jilid II] saat ini kami dalam keadaan berdarah-darah. Restoran tidak bisa secepat itu untuk buka dan tutup, ada banyak yang harus dipersiapkan, seperti bayar sewa, pelatihan karyawan, beli stock lagi, dan lainnya," ujar Emil.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…