Dukung Pemulihan Ekonomi dan Daya Saing SDM Industri, Kemenperin Dongkrak Peningkatan Mutu Produk IKM

Oleh : Ridwan | Jumat, 25 September 2020 - 17:06 WIB

Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahadi
Kepala BPPI Kemenperin, Doddy Rahadi

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar menginisiasi program pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar bisa lebih berdaya saing global.

Upaya strategis tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Mutu Produk IKM di bidang industri furnitur, pangan, garam beryodium, dan lingkungan yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) melalui unit satuan kerjanya Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang mulai tanggal 24 September – 7 Oktober 2020.

Kegiatan yang dilaksanakan secara online tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) Industri di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, menyampaikan pentingnya menjaga standar mutu produk IKM guna meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

"Pandemi COVID-19 ini telah banyak berdampak terhadap kegiatan industri, baik di level kecil, menengah maupun besar. Untuk itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan mutu produk industri. Penerapan standar menjadi elemen penting bagi industri untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan, serta mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan," kata Doddy melalui keterangan resminya di Jakarta (25/9/2020).

"Standar sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, karena dapat membantu negara-negara untuk membangun ekonomi dan kapasitas untuk bersaing di pasar dunia. Untuk itu Kemenperin siap membantu mendorong IKM dalam proses pengujian standar mutu serta sertifikasi produknya," tambahnya.

Lebih lanjut, Kepala BPPI menjelaskan, salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu produk serta menggerakan kembali sektor industri, yakni melaksanakan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) IKM, dimana salah satunya melalui bimbingan teknis peningkatan mutu produk.

"Melalui penyelenggaraan Bimtek ini, peserta akan diberikan pemahaman terhadap penerapan sistem manajemen mutu, manajemen produksi, proses sertifikasi SNI, pengujian produk, dan digital marketing," terang Doddy.

"Dengan penerapan sistem manajemen mutu, diharapkan konsistensi mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga. Melalui pengujian serta sertifikasi produk, maka akan dapat meningkatkan citra IKM serta meraih kepercayaan dari pelanggan," lanjut Doddy.

Ia pun berharap, untuk produk yang telah memiliki standar mutu dan sertifikasi dapat didorong dengan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasarannya.

"Melihat tren ekonomi digital yang berkembang pesat saat ini, IKM nasional harus didorong untuk aktif dalam memasarkan produknya melalui perdagangan online. Untuk itu, kami ingin sektor IKM menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, dan serta membaca trend akan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global. Terkait dengan penerapan teknologi digital dalam pemasaran produk, maka hal tersebut telah sejalan dengan program pemerintah dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0," papar Doddy.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim, menyampaikan dukungan dari pemerintah dalam pengembangan industri furnitur.

“Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri furnitur dan kerajinan sebagai salah satu bagian dari industri prioritas nasional. Hal ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah dan dapat menyerap banyak tenaga kerja, serta sebagai penghasil devisa yang potensial," kata Rochim.

Sekedar informasi, kontribusi industri furnitur terhadap PDB Industri Non Migas pada tahun 2019 adalah sebesar 1,36% dan dari data BPS pada tahun 2019 tercatat ada 1.114 unit usaha skala menengah besar dan dapat menyerap 143.119 orang tenaga kerja langsung.

Menurut Rochim, mencermati kondisi pasar dunia saat ini, Indonesia dengan competitive advantages yang dimiliki seperti ketersediaan bahan baku, tenaga kerja yang memadai dan keberagaman desain, semestinya dapat menjadi salah satu pemain utama industri furnitur di dunia.

"Pemerintah terus berupaya untuk memberikan iklim usaha yang semakin kondusif dan mendorong perkembangan industri furnitur melalui kebijakan investasi, kebijakan untuk mendorong daya saing, kebijakan untuk menjamin ketersediaan bahan baku, kebijakan untuk penerapan SNI bidang furnitur, serta telah dibangun Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal untuk meningkatkan penyediaan SDM yang terampil di bidang pengolahan kayu dan furnitur," tuturnya.

Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, Ali Murtopo Simbolon, menyatakan kesiapannya dalam mendukung program pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing IKM di masa pandemi COVID-19 melalui program-program peningkatan mutu produk IKM.

"Bahwa BBTPPI selama ini telah konsisten membimbing IKM yang tersebar di Jawa Tengah, seperti IKM Garam di Pati, Rembang, dan Demak, IKM Furnitur di Jepara, Solo, Blora, serta IKM Pangan diseluruh wilayah Jawa Tengah. Pada Bimtek ini, kami membimbing sejumlah 240 IKM," jelas Ali

Setelah mendapatkan pembimbingan ini, Ali berharap, IKM tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memenuhi persyaratan mutu, serta menjadi pejuang-pejuang ditengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Direktur IKM Pangan, Bahan dari Kayu dan Furnitur Kementerian Perindustrian, Sri Yunianti, dalam pemaparannya menyampaikan peluang dalam pemasaran produk IKM.

"Market dalam negeri masih sangat besar, sedangkan produk impor juga harus bisa disubtitusi oleh produk-produk kita," terang Sri.

Untuk itu, Kemenperin akan memfasilitasi pemasaran produk-produk IKM ke dalam platform digital yang mendunia, seperti alibaba.

"Dalam hal ini, Kemenperin juga telah menyiapkan platform e-smart agar produk IKM bisa masuk ke pasar online serta bekerja sama dengan marketplace dalam negeri, di antaranya adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia," tutup Sri.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Peluncuran Game dan Lagu Tema, “Bae” - Rap Version

Jumat, 29 Maret 2024 - 03:52 WIB

bubbME.AI Meluncurkan Game dan Lagu Tema, “Bae” - Rap Version di Indonesia Pavilion di SXSW 2024

Salah satu dari sepuluh startup di ‘Indonesia Pavilion’ SXSW 2024, bubbME.AI: Gim ponsel ‘peliharaan’ pertama di dunia yang memberikan edukasi dan mengatasi Kekerasan Berbasis Gender…

PointStar gelar acara “Iftar Insights: Understand Retail Business Continuity & Operational Challenges during Ramadan”.

Jumat, 29 Maret 2024 - 00:47 WIB

PointStar Dukung Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Lewat Transformasi Digital

PointStar berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan perekonomian global dan lokal.

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion