Bukit Tinggi, Bebek Berwarna Hitam, dan Analogi Pariwisata Olahraga

Oleh : Bintang Handayani, PhD | Rabu, 19 Agustus 2020 - 08:26 WIB

Bintang Handayani, PhD
Bintang Handayani, PhD

INDUSTRY.co.id - Pemimpin revolusioner dan disusul oleh para hewan berwarna hitam, duduk termenung dengan mulut dan mata tertutup, atau kaki yang terikat. Kerja hampir tercapai 96%, satu bebek berwarna hitam, tercecer, yang masih berada dihutan mengundang untuk tim lain memberi, menyalahi aturan main, bebek berwarna hitam bersedih hati, pejabat hutan memintanya untuk berggabung bersama tim revolusioner. Menyesal namun tak menyurutkan rasa bangga dan bahagia ketika puzzle dapat tersusun rapi. Bak pemain sepakbola cadangan, akhirnya membaur bersama tim para hewan. Hari telah berakhirkah atau ini permulaan perjalanan bersama keluarga baru. Mari melihat.

Bukit tinggi telah didaki bersama, namun tak jua ada masa cukup untuk semua anggota bebek bereksplorasi, mengisi haus dahaga untuk lebih mengenal kodok, monyet, kuda, gajah, dan kucing nan mempesona. Adakah monyet ingin juga berkenalan dengan bebek dan saudaraku yang lain. Kuda dengan gagah nampak tersenyum mengundang, sementara kodok tak diragukan mampu meniup bola masuk kedalam 4 cawan. Karakter kodok, monyet, kuda, gajah, dan kucing telah menarik perhatian para tim bebek kecil. Mengesankan, bebek berwarna hitam tergelak bersama timnya, melihat dan mendengar cerita monyet tentang pisang. Warna pisang, jumlah pisang, manfaat pisang, jenis pisang menjadi menarik ketika yang bercerita adalah tim monyet. Tak mengherankan, muka monyet yang lucu, bersemangat sungguh menjelaskan pisang adalah makanan favorit para monyet.

Dilain sisi, tim bebek bersama-sama berkumpul, melingkar mendiskusikan tentang Ying & Yang, berusaha menggariskan tentang nilai luhur budaya dan integritas, mengenalkan budu pada bebek hitam yang baru saja bergabung. “kau harus mencoba budu” wahai bebek hitam, mungkin sama enaknya dengan cuka empek-empek khas Palembang, ucap anggota tim bebek bersemangat. Untuk mencoba budu, tim bebek berjalan mengeksplorasi tepi pantai. Mengeluarkan bola dari pipa panjang yang banyak bocor, air meluap dari pipa, bola akhirnya keluar,  dilakukan dengan waktu tercepat. Sebab bebek memang solid untuk hal-hal demikian. Potongan-potongan puzzle dengan suka cita diberikan kepada kawan kodok, monyet, kuda, gajah, dan kucing. Bebek bersuka cita telah memberi, sebab kami bebek, mungkin terkesan sedikit kurang percaya diri. Namun bebek merasa, jika kami para bebek tak cukup bekal untuk merajut penuh puzzle VISI dan MISI, lebih baik sedikit rajutan puzzle kami berikan kepada yang memiliki lebih banyak bekal dan berpengalaman. Bebek berdiskusi dengan menulis ide-ide diatas katok kardus. Seperti mimpi, kotak kardus menjadi saksi bisu, para bebek kecil, kekasih hati microbiologists dan dark tourists nan iklas. Beberapa bebek mendapatkan kayu bakar, 3 ekor bebek sibuk membasuh ikan yang baru saja didapat, bebek hitam dan 2 ekor bebek nan bijak menyalakan tungku api. Mengikat tali, mengupas bawang, meminta sejumput garam dari kumpulan kodok, monyet, kuda, gajah, atau kucing, asap tungku api melekat menjadi bau khas pada baju anggota tim. Mengesankan,  hasil berbuah manis, ikan tersaji, fully cooked. Menggugah selera atau memang telah lapar sungguh, santapan yang bernilai implisit, makan siang yang bernilai experiential.

Bebek Berwarna Hitam dan Hewan Berwarna Hitam lainnya

Kebanyakan bebek berwarna kuning atau putih, jarang ada bebek hitam. Pagi itu, bebek yang berwarna hitam hampir tak jadi ikut dalam program pertemuan nan agung dihutan pantai timur. Bebek berwarna hitam sedikit demam, namun merujuk pada lembaran kertas yang bernada wajib, bebek hitam berangkat dengan bekal kaus kaki minus. Kawan berwarna abu-abu menjemput, sampai dihutan pantai timur, didestinasi. Bebek hitam termenung, bukan tak ingin bersosialisasi, namun bebek hitam sedikit lebih introverted, masa pun tak memihak, sungguh padat aktivitas. Bebek hitam melihat, oh saya tak sendirian pun, nampak hewan berwarna hitam lainnya pun sedikit resah. Ah, kita akan baik-baik saja, lihat bagaimana monyet telah membuat gerakan khas. Bebek berwarna hitam dan hewan berwarna hitam lainnya pun ikut tergelak. Indikasi bagus, bisik bebek hitam dalam benaknya. Bebek hitam menyatu padu dengan tim bebek, kodok hitam menyatu padu dengan tim kodok, gajah hitam menyatu padu dengan tim, kuda hitam menyatu padu dengan tim kuda, kucing hitam menyatu padu dengan tim kucing. Observer jadilah baik dan bermakna, saling menjaga.

Pariwisata Olahraga Tim Kerjasama

Pariwisata olahraga melekat dengan kompetisi untuk menjadi yang terbaik. Kebanyakan Pariwisata olahraga mengadu antar tim atau antar individu dalam bersaing. Menjadi yang tercepat, terbaik, dan terkuat, Pariwisata olahraga mengakselerasi kompetisi, mengasah disiplin, dan integritas. Pariwisata olahraga dalam konteks tim kerjasama menyiratkan kebahagian atas pencapaian dalam memenuhi kriteria aturan main kompetisi, kapasitas disiplin diri, dan integritas. Tak mengherankan popularitas pariwisata olahraga di Eropa dan di negara dibenua lain menjadi bagian dari industri pariwisata. Olahragawan menjadi profesi dan membaur dengan sektor Pariwisata. Menjadi menarik ketika kompetisi, kapasitas disiplin diri, dan integritas terkait dengan tim kerja. Contohnya, pariwisata olahraga sebelum mendaki bersama tim kecil. Sedotan biru muda dan tusuk sate telah dirangkai menjadi alat untuk mencapai tujuan mendaki bukit. Tim bebek berbaur dengan para kodok, para monyet, para kuda, para gajah, dan para kucing. Bola kecil telah diluncurkan untuk kemudian harus mengalir dalam rangka sedotan biru muda dan tusuk sate. Beberapa anggota monyet, kodok, dan gajah saling mendukung, beberapa kecewa bilamana bola jatuh ditanah. Disisi lain, beberapa kodok, monyet, kuda, gajah, dan kucing berserah menjalani proses jatuh bangun. Ada yang secara spontan memperbaiki rangka sedotan biru muda dan tusuk sate hewan lain, hewan yang dibantu menolak, namun apa daya, tak boleh bercakap. Keinginan membantu dan dibantu menjadi terhambat, memaksa para hewan berdisiplin untuk menjaga agar bola tak jatuh ketanah. “Lelah”, “nggak juga sih” bisik bebek hitam dalam hati. Namun tersadar, merasa kegendutan sebab sedikit kesulitan bangkit dari tiarap. Rem dan batasan kontribusi menjadi khas dalam pariwisata olahraga tim kerjasama. Jelang garis finish para hewan berharap yang terbaik, iklas jika kedua tanganpun harus digunakan. Selamat, tercapai. Sukses.

Analogi Tim Kerjasama dan Akar Sense of Belongings

Cakrawala analogi tim kerja dan sense of belongings telah didiskusikan dari beragam cabang ilmu sosial. Belakang, hard sciences pun telah menawan hati umat manusia dengan ragam perspektif yang disuguhkan dalam mengkaji topik tim kerjasama dan akar sense of belongings. Merekatkan hubungan dan menguatkan akar sense of belongings cenderung diaplikasikan dengan program team building, berguna bagi kumpulan umat manusia yang terpecah, terklaster, dan terbagi berdasarkan gender, agama & kepercayaan, warna kulit, preferences, latar belakang budaya dan pendidikan. Menarik namun tak mengejutkan, isu tentang terpecah, terklaster, dan terbagi berdasarkan warna-warni garis dan kotak, menjadi pekerjaan rumah untuk merekatkan individu yang terpecah, terklaster, dan terbagi, untuk kemudian dapat menjadi warna jingga nan menarik, sesuai dengan visi dan misi organisasi yang menaungi  individu-individu yang terpecah, terklaster, dan terbagi tadi. Bergabung menjadi satu tubuh, dibawah payung, menjadi tim untuk mendaki bukit, menjelajah gunung, melintas laut biru dan benua. Menuai rasa, berbagi kebaikan, saling menjaga, dan saling menguntungkan. 

 

Team building yang sejatinya merupakan rujukan atas persepsi Sumber Daya Manusia adalah asset organisasi, menjadi nyawa atas nilai hidup dan keberlangsungan organisasi. Akselerasi team building biasanya melekat juga dengan intensitas dan frekuensi mengasah kecerdasan mental, emosional, dan fisikal. Namun pendekatan tepat sasaran dan desain khusus menjadi kunci atas pelaksaan team building yang berkesan dan berpengaruh pada keberlangsungan organisasi menurut pada konteks karakteristik warna tim-tim kecil. Konteks karakteristik warna tim-tim kecil yang memayungi para cerdik pandai atau para cendikiawan yang aktivitasnya kebanyak membaca dan menulis, intensitas dan frekuensi yang mengasah kecerdasan mental dan emosional bebasis fisikal atau berbasis outdoor activities ditengarai sebagai yang paling efektif. Bukan hanya membuat bangga para top managers, senyum, gelak tawa kecil para anggota tim-tim kecil seperti ini menjadi fenomena yang mengesankan, indikasi positif untuk maju bersama.

Cerita singkat tentang bebek hitam dan timnya, bersama hewan lainnya dapat dikatakan sebagai desain sesuai, mengingat seperti figure bebek, tim bebek dan bebek hitam mencerminkan landasan awal untuk pembentukan kerjasama dan akar sense of belongings. Bebek selalu bergerak bersama dalam ekplorasi perjalanan hidupnya. Tak dinafikkan hewan lainnya pun memiliki kecederungan demikian, contoh gajah dan monyet. Lebih lanjut, bebek berukuran kecil dan biasanya berwarna kuning, walaupun dalam cerita pendek diatas, bebek ada yang berwarna hitam, dan hewan lainnyapun ada yang berwarna hitam.  Warna hitampun adalah warna, memberi kesan pertama unapproachable, namun pijakan atas landasan awal untuk persepsi “mari melihat kelebihan (strengths) dulu, baru kemudian membenahi kekurangan (weaknesses). Seperti pepatah bijak nenek monyak bangsa Nusantara di Asia Tenggara, tak kenal maka tak sayang. Dengan mendaki bersama, mungkin rasa untuk saling menjaga dan rasa sense of belongings akan melahirkan niat dan komitmen untuk menggapai cita-cita sejati, berbagi kebaikan, sekaligus menjadi lebih sehat dengan outdoor activities, ciri khas dari aktivitas khas pariwisata olahraga.

Dirgahayu Republik Indonesia, Merdeka.

Bintang Handayani, PhD

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Selasa, 16 April 2024 - 13:53 WIB

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Penerapan sistem kerja hybrid di Indonesia semakin bertambah. Survei Logitech mengenai "Hybrid Work Trend & Insights Indonesia 2023" menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (27%) dalam…

Xiaomi Ramadan Xtra

Selasa, 16 April 2024 - 10:48 WIB

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Hadirkan Potongan Harga Hingga 800 Ribu Rupiah

Ramadan 2024 menjadi istimewa karena suasana telah kembali normal, memungkinkan setiap orang sepenuhnya mengabdikan diri pada ibadah, doa, serta memperkuat ikatan keluarga dan kerabat.

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Tinjau Arus Balik Lebaran 1445 H/2024

Selasa, 16 April 2024 - 10:12 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Tinjau Arus Balik Lebaran 1445 H/2024

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan arus…

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Selasa, 16 April 2024 - 09:42 WIB

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Tidak lama ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi apresiasi positif PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai BUMN yang tergolong “sehat”.