Rayu Investor Kelas Kakap, Kemenperin Siapkan Kawasan Industri Terpadu

Oleh : Ridwan | Selasa, 07 Juli 2020 - 16:40 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo pada agenda meninjau Kawasan Industri Batang
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo pada agenda meninjau Kawasan Industri Batang

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus menyiapkan sejumlah kawasan industri terpadu (KIT) yang akan dilengkapi dengan infrastruktur penunjang untuk kegiatan bisnis baru.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mengusulkan pembangunan sebanyak 27 kawasan industri baru.

"Saat ini, tersedia sekitar 12.500 hektare lahan kawasan industri yang siap ditawarkan ke investor. Mereka bisa masuk ke lokasi mana pun. Kami siap memfasilitasi karena mereka juga punya komunitas dan pertimbangan sendiri untuk mendukung rantai suplainya," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo di Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Dody menyampaikan, pihanya sedang memetakan kawasan industri yang dikelola badan usaha milik negara (BUMN) agar siap menampung relokasi dari China, termasuk KIT Batang yang lahannya dikelola PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

"Status tanah yang ditawarkan di kawasan milik BUMN adalah hak guna bangunan (HGB) di atas lahan dengan hak pengelolaan (HPL)," tuturnya.

Doddy juga mengemukakan bahwa kawasan industri di sepanjang pantai utara Jawa dinilai punya daya tarik untuk ditawarkan kepada investor potensial karena unggul dari segi kecepatan bongkar-muat ekspor-impor.

"Secara umum relokasi bisa diarahkan ke seluruh kawasan yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apalagi, dua wilayah itu masuk rencana percepatan pembangunan ekonomi yang diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 79 dan Nomor 80 Tahun 2019," paparnya.

Salah satu area yang sedang diakselerasi pembangunannya adalah KIT Batang yang memiliki luas lahan hingga 4.368 hektare. Kawasan ini gencar ditawarkan kepada pada investor yang berencana merelokasi pabrik dari China dan sejumlah negara di Asia Tenggara.

Investasi yang akan masuk ke KIT Batang pada tahap pertama diperkirakan mencapai USD850 juta dan berpotensi menyerap 30 ribu tenaga kerja. Pengembangan KIT Batang diprioritaskan untuk bersaing dengan kawasan industri di negara sekitar Asia Tenggara seperti Vietnam dan Malaysia.

Selain KIT Batang, lima pengembangan KIT lainnya telah diusulkan untuk masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) periode 2020-2024. Kelima proyek tersebut adalah Kawasan Industri Brebes di Jawa Tengah, Kawasan Industri Takalar di Sulawesi Selatan, Kawasan Industri Tanjung Enim di Sumatera Selatan, serta dua area industri potensial di Maluku Utara, yaitu Teluk Weda dan Pulau Obi.

Kelima kawasan itu dinilai memenuhi persyaratan ketat PSN, baik dari aspek tata ruang kesesuaian dengan RPJMN pemerintah pusat, adanya dampak ekonomi bagi masyarakat lokal, proyeksi lancar saat pembangunan, hingga kewajiban sudah masuk tahap konstruksi paling lambat pada 2024.

Sementara itu, usul pengembangan KIT Batang di Jawa Tengah pun hampir dipastikan masuk PSN karena sesuai dengan kebutuhan pemerintah.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengakui pusat industri di Pulau Jawa lebih menarik perhatian investor ketimbang daerah lain karena infrastrukturnya lebih siap.

Dari total 96 kawasan industri yang terdata oleh HKI, lebih dari separuhnya berada di Pulau Jawa.

"Lokasi terbanyak berada di Jawa Barat, dengan mencapai 27 area. Tetapi secara nasional, ada 70 pengelola kawasan dalam lingkup HKI yang siap menampung relokasi industri," ungkapnya.

Sanny menambahkan, kawasan industri yang sudah menjadi prioritas pemerintah sebaiknya dilengkapi dengan konsep tambahan yang dapat menarik investor potensial, seperti pembangunan hunian dan transportasi.

"Sehingga akan ada penurunan biaya operasional, misalnya tidak perlu ada antar-jemput karyawan," imbuhnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:22 WIB

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh kehati-hatian. Perusahaan juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk…

Group Order Sekarang Bisa Langsung Split Bill dan Pengembalian Dana 100% untuk Dine-in Voucher

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:12 WIB

GrabFood Hadirkan Fitur Pendukung Baru: Group Order Sekarang Bisa Langsung Split Bill dan Pengembalian Dana 100% untuk Dine-in Voucher

Grab, superapp terkemuka di Asia Tenggara, hadirkan ragam fitur pendukung baru yang memanjakan pengguna layanan GrabFood untuk menikmati makanan dengan lebih praktis dan terjangkau. Untuk pemesanan…

Konten Dinamis Media Luar Griya AMG

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:00 WIB

Adaptasi Inovasi Teknologi Periklanan OOH, Alternative Media Group Hadirkan Dynamic OOH

Seiring dengan berkembangnya lanskap periklanan di era digital, AMG (Alternative Media Group) tak ketinggalan turut mengadaptasi inovasi teknologi dalam periklanan OOH (Luar Griya) dengan menghadirkan…

Ilustrasi Umrah di Mekkah

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:31 WIB

Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Pada momen perayaan ulang tahun Pegadaian ke-123 Tahun dan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah yang jatuh pada bulan April ini, Pegadaian menyelenggarakan kegiatan Umrah Akbar Pegadaian dengan…

Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:18 WIB

Pegadaian Kukuhkan Pengurus BUMN Muda Pegadaian

PT Pegadaian melantik pengurus organisasi kepemudaan yang diinisiasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Kementerian BUMN, yang tergabung dalam BUMN Muda Pegadaian di Ballroom The Gade…