Hati-hati, Para Ahli Ingatkan Penderita PTM Rawan Terinfeksi COVID-19

Oleh : Candra Mata | Minggu, 05 Juli 2020 - 08:54 WIB

Dokter Cut Putrie Arnie dan Dokter Eka Ginanjar
Dokter Cut Putrie Arnie dan Dokter Eka Ginanjar

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Tingginya kasus positif COVID-19 pada penderita Penyakit Tidak Menular (PTM), disebabkan oleh faktor lemahnya daya tahan tubuh penderitanya. 

Seperti diketahui, daya tahan tubuh yang lemah dapat membuat seseorang mudah terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Direktur Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI Cut Putrie Arnie mengungkapkan para penyandang PTM tersebut kemudian masuk dalam kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19.

"Menurut data dari PHEOC Kementerian Kesehatan, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, itu kelompok yang masuk di situ. Kanker, penyakit paru kronik, menunjukan orang-orang kelompok penyakit tidak menular ini adalah orang yang rentan terinfeksi. Karena pasti yang orang dengan penyandang PTM kan kondisi (daya tahan tubuh) nya sudah tidak sama dengan orang normal, tetapi, bukan berarti mereka tidak akan bisa terhindar," ungkap Cut Putrie di Jakarta, Sabtu (4/7).

Kendati demikian, Putrie Arnie mengatakan bahwa COVID-19 tentunya sangat mungkin dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.

"Penyakit ini sangat mungkin dicegah dengan perubahan perilaku kita. Pertama pola makan, pola makan tentu saja harus mengikuti kaidah gizi seimbang, selanjutnya olahraga yang rutin," lanjutnya.

Selama masa pandemi COVID-19, Cut Putrie Arnie juga menganjurkan agar seseorang yang memiliki PTM agar rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter, baik yang sudah sakit maupun yang masih merasa sehat. 

Sebab PTM ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid dan dapat semakin buruk apabila penderitanya terinfeksi virus SARS-CoV-2.

"Untuk yang sudah penyandang PTM, itu harus sering. Minimal satu kali sebulan. Dan pada masa pandemi, untuk penyandang PTM mendapat fleksibilitas bahwa obat mereka diberikan untuk dua bulan, sehingga mengurangi mobilisasi mereka keluar dan yang penting minum obat secara teratur. Karena dari survei kita menunjukkan orang PTM itu 50% tidak patuh minum obat," ujar Cut Putrie.

Di sisi lain, dia juga menjelaskan bahwa bagi seseorang yang merasa sehat yang tidak punya keluhan belun tentu didalamnya sehat, perlu deteksi dini ke rumah sakit.

"Jadi untuk orang sehat yang merasa dirinya tidak punya keluhan tapi belum tentu tetap sehat, lakukanlah skrining minimal enam bulan sampai satu tahun sekali," kata Cut Putrie.

Dalam hal ini beberapa tahapan yang harus diperiksa di antaranya adalah tekanan darah, gula darah, indeks berat badan dan indikator lainnya.

"Mengukur tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh, lingkar perut yang paling gampang. Kalau laki-laki enggak boleh (lingkar perutnya) lebih dari sembilan puluh centi karena itu obesitas, perempuan jangan lebih dari delapan puluh centi," tambahnya.

Sementara itu dikesempatan yang sama, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Eka Ginanjar menegaskan bagi yang penyandang penyakit tidak menular untuk rajin mengecek kesehatannya ke dokter agar mengetahui kondisi kesehatan pada dirinya.

"Yang paling penting adalah orang-orang yang punya penyakit tidak menular ini, yang diabetes, yang darah tinggi, yang sudah kena stroke, penyakit jantung. Jangan lupa, ini penyakit degenerative, penyakit yang harus dikontrol. Jangan lupa kontrol, jadi jangan takut ke rumah sakit," tegasnya.

Kemudian ia mejelaskan, para penderita Komorbid untuk lebih berhati-hati agar tidak tertular COVID-19, dikarenakan lebih mudah terpapar COVID-19.

"Ketika pandemi ini, yang punya komorbid agar hati-hati, karena ketika menular ke mereka, itu lebih bisa mendapatkan penyakit yang lebih berat," tutup Eka.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…