Luncurkan Sapta Program Gasifikasi Nasional, Ini Tujuh Layanan Prioritas PGN

Oleh : Ridwan | Rabu, 17 Juni 2020 - 10:05 WIB

PGN (ist)
PGN (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai bagian dari subholding gas Pertamina mengembangkan infrastruktur pemanfaatan gas bumi dalam rangka merealisasikan peran sebagai penyangga atau agregator gas bumi nasional. Hal ini terlihat dari pengelolaan 96% infrastruktur gas bumi dan 92% pangsa pasar kegiatan niaga gas bumi.

Selain itu, PGN telah melayani lebih dari 390.400 pelanggan di Tanah Air, dengan panjang pipa lebih dari 10.100 km, pembangunan infrastruktur LNG, regasifikasi, infrastruktur CNG, dan moda transportasi gas lainnya.

Direktur Utama PGN, Suko Hartono mengatakan untuk memperkuat peranannya, PGN meluncurkan Sapta Program Gasifikasi Nasional. Demikian disampaikan Suko, sebagaimana dikutip dari keterangan pers PGN di Jakarta (16/6).

Tujuh program dalam Sapta Program Gasifikasi Nasional tersebut adalah, PGN Sayang Ibu (layanan untuk kebutuhan gas bumi rumah tangga; PGN Mendukung Industri Khusus (layanan untuk kebutuhan gas bumi industri strategis); PGN untuk Listrik Murah (layanan untuk kebutuhan sektor kelistrikan); PGN Retail dan Industri Umum (layanan gas bumi untuk kebutuhan komersial dan industri umum); PGN Sektor Maritim (layanan gas bumi untuk kebutuhan transportasi laut); PGN Sektor Darat (layanan gas bumi untuk kebutuhan trasnportasi darat), serta PGN Masuk Desa (layanan energi dalam mendukung program energi bersih terbarukan dan ramah lingkungan).

"Oleh karena itu, pemenuhan dan layanan gas bumi PGN ditargetkan bisa masuk ke dalam sendi-sendi perekonomian maupun untuk kehidupan sehari-hari masyarakat di berbagai wilayah. Inovasi pada produk gas bumi menjadi pekerjaan utama PGN, agar gas bumi tidak hanya sebagai komoditas, namun juga memberi nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberikan multiplier effect dari pemanfaatan gas sektor hilir," jelas Suko.

Suko menjelaskan, PGN juga menambahkan misi baru dalam visi misi perusahaan, yaitu hilirisasi industri petrokimia berbasis pemanfaatan gas bumi melalui pengusahaan gas dari sumber gas bumi maupun LNG. Untuk itu, PGN berkolaborasi dengan perusahaan berskala nasional dan global guna pemanfaatan gas bumi pada turunan bisnis hilir gas, seperti industri petrokimia dan methanol.

"Hilirisasi gas bumi akan mendorong nilai tambah dan manfaat gas bumi nasional untuk meningkatkan valuasi keekonomian," tambah Suko.

Berdasarkan portofolio yang dimiliki saat ini dan rencana ke depan, PGN diharapkan makin fokus menjalankan perannya secara terintegrasi sebagai koordinator dan integrator pengelolaan bisnis niaga gas domestik. Peran tersebut meliputi penyediaan, pengelolaan, dan komersialisasi produk gas.

"Hal tersebut merupakan wujud agregator gas bumi nasional," tegas Suko.

PGN dan peran subholding gas saat ini telah melakukan pengelolaan infrastruktur gas bumi secara terintegrasi. Selain itu juga melaksanakan seluruh kegiatan dalam proses bisnis hilir gas bumi, mulai dari pengadaan pasokan gas bumi baik dari sumber domestik maupun internasional dan disalurkan kepada seluruh segmen pengguna akhir rumah tangga, pelanggan kecil, transporasi (SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkitan listrik.

Produksi gas bumi di Indonesia dari tahun 2015-2017 rata-rata adalah 2,9 tcf/tahun (triliun kaki kubik/tahun). Sekitar 60% dari produksi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sisanya diekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa.

Sesuai dengan data dari BP Energy Oulook 2019, reserve to production ratio untuk cadangan gas bumi Indonesia cukup untuk periode 37,7 tahun. Kemampuan produksi gas bumi Indonesia sebesar 73,2 mfc. Sedangkan laju konsumsi gas bumi Indonesia per tahun sebesar 39,0 mfc. Kondisi ini, masih jauh di bawah kemampuan produksi gas bumi Indonesia.

Dari total produksi 2,9 tcf/tahun, PGN hanya menyalurkan sekitar 0,31 tcf/tahun atau 11%. Artinya, peluang-peluang ke depan masih terbuka luas dalam hal pembangunan infrastruktur maupun pemenuhan gas bumi.

Peran agregator ini dapat mengonsolidasi seluruh sumber gas bagi seluruh pengguna secara berkelanjutan, menjamin distribusi gas ke seluruh wilayah, sehingga akan mendorong perumbuhan ekonomi melalui infrastruktur yang mumpuni. Dengan begitu, masalah pasokan dapat teratasi.

Di sisi lain, peran agregator dapat menyeragamkan harga pada pengguna akhir. Dengan adanya peran agregator, diharapkan mampu menciptakan kondisi yang menjamin keekonomian produksi gas di hulu, serta memenuhi kebutuhan gas dengan harga yang kompetitif dan relatif stabil bagi seluruh pengguna hilir.

Dengan adanya agregator gas, lanjut Suko, percepatan pengembangan infrastruktur dan pasar-pasar baru akan menjadi lebih feasible karena keekonomiannya ditopang oleh infrastruktur yang sudah ada. Selain itu, keberadaan agregator gas dapat membuat harga jual gas di seluruh wilayah Indonesia lebih merata dan berkeadilan.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…