BPS Ungkap Alasan Nilai Impor Melorot ke USD8,44 Miliar di Mei 2020

Oleh : Arya Mandala | Senin, 15 Juni 2020 - 20:55 WIB

Terminal peti kemas (ilustrasi)
Terminal peti kemas (ilustrasi)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Mei 2020 sebesar USD8,44 miliar. 

Angka ini sejatinya sangat mengkhawatirkan karena turun 42,2 persen secara tahunan, dan terjadi di impor barang konsumsi, bahan baku penolong hingga barang modal.

Nilai impor perdagangan pada Mei 2020 terkoreksi cukup dalam. BPS mencatat angka impor turun 32,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan turun 42,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Capaian impor yang hanya USD8,44 miliar terjadi karena turunnya impor migas dan nonmigas masing-masing 23,4 persen dan 33,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya turunnya lebih dalam dengan migas 69,87 persen dan nonmigas 37,34 persen.” kata Suhariyanto dikutip dari laman IDX, Senin (15/6).

Dikatakan Suhariyanto, dari data impor terlihat bahwa impor konsumsi secara tahunan terkoreksi 39,8 persen. Sementara impor bahan baku penolong dan barang modal masing-masing terkoreksi 43 persen dan 40 persen secara tahunan.

Sedangkan berdasarkan klasifikasi barang, total impor didominasi oleh impor bahan baku penolong sebesar 72,4 persen. 

"Kemudian impor barang modal dan konsumsi meyumbangkan 16,5 persen dan 11 persen," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia