Dibayangi Gelombang PHK, REI Akui Perusahaan Pengembang Memang Lagi Sulit

Oleh : Ridwan | Jumat, 29 Mei 2020 - 11:51 WIB

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi pengembang angkat bicara berkaitan dengan mulai adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan properti menyusul dampak pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa kondisi perusahaan pengembang saat ini memang sangat sulit.

"Sekarang, misalnya, kalau mal-nya tutup, karyawan dirumahkan, kan enggak ada penghasilan untuk perusahaan, tapi harus gaji pegawai, nah ini mereka (pengembang) bingung," kata Totok di Jakarta (29/5/2020).

Dijelaskan Totok, semua lini bisnis properti terhantam selama beberapa bulan ke belakang. Penjualan anjlok dan pemasaran terbatas akibat adanya pembatasan sosial berskala besar.

Ia juga kerap kali menyampaikan agar pengembang properti semaksimal mungkin tidak melakukan PHK. Selain itu, asosiasi pengembang juga membutuhkan dukungan semua pihak khususnya perbankan soal rekstrukturisasi kredit untuk menghindari PHK.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sebelumnya mencatat total tenaga kerja di sektor properti mencapai 19,16 juta terdiri atas 44.738 pekerja di perusahaan terbuka dan 18,79 juta berasal dari pengembang nonhunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan nonterbuka, serta 327.625 dari pengembang MBR.

Totok mengatakan bahwa pihaknya bakal berdiskusi lebih lanjut dengan pengembang soal dampak corona yang berujung pada PHK terhadap karyawan.

"Kita perlu diskusi lebih lanjut, saya akan diskusikan dengan pengembang soal PHK ini," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…

Yohanes Jeffry Johary , Managing Director OCS Indonesia (kiri) berdialog dengan narasumber lainnya pada kegiatan yang bertajuk “Global Facilities Management Trends in the 2024 Indonesian Market”

Selasa, 23 April 2024 - 16:08 WIB

OCS dan Solenis Indonesia Ungkap Tren-Tren Utama dalam Industri FM yang Relevan dengan Berbagai Sektor Industri di Tanah Air

Jakarta- OCS Indonesia, perusahaan terkemuka penyedia layanan jasa dan manajemen fasilitas (FM), berkolaborasi dengan Diversey, bagian dari Solenis, untuk membahas secara mendalam mengenai tren-tren…

Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat

Selasa, 23 April 2024 - 14:13 WIB

Perjalanan Sastra Agoda: Tujuh Destinasi Sempurna yang Membuat Cerita Lebih Hidup

Dalam rangka merayakan Hari Buku Sedunia, Agoda mengubah perjalanan fantasi menjadi petualangan nyata, mengundang para penggemar sastra untuk menjelajahi lokasi-lokasi inspiratif dari buku-buku…

Acer serahkan bibit mangrove ke SeaSoldier di Tanggerang

Selasa, 23 April 2024 - 13:59 WIB

Acer Indonesia Tanam Ribuan Mangrove

Sebagai bentuk perwujudan komitmen berkelanjutan perusahaan dalam melestarikan lingkungan, Acer Indonesia hari ini memulai penanaman ribuan mangrove, yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan…

Bitcoin

Selasa, 23 April 2024 - 13:56 WIB

Kenapa Harga Bitcoin Selalu Fluktuasi? Inilah 7 Alasan Utamanya!

Harga Bitcoin dipasaran selalu mengalami perubahan. Kondisi naik dan turun harga Bitcoin ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi para investor untuk menganalisa setiap perubahan dan mencari…