Selamat Datang Wajah-Wajah Tanpa Senyum
Oleh : Dian Andryanto, | Rabu, 27 Mei 2020 - 09:01 WIB
Dian Andryanto (Foto Dok Indonesiana)
INDUSTRY.co.id - Sungguh dalam situasi ini, masker jadi barang sama perlunya dengan ponsel dan dompet saat akan keluar rumah. Dicari-cari sampai dapat. Disayang-sayang jangan sampai hilang.
Ketika pemerintah sangat ingin lakukan new normal, hingga harus disimbolkan presiden datang ke mal. Kesiapan dan simulasi menuju new normal, begitu judulnya. Tidak mudah permainan bahasa ini karena bisa diartikan masyarakat, siap-siap dalam posisi start balapan masuk mal dalam waktu dekat.
Tentu pakai masker, tentu tak berdekatan. Ramai? Ya bakal ramai.
Menjadi lebih sering bertemu orang-orang bermasker. Orang dengan masker akan makin banyak, di jalan, di kantor, di mal, di mana-mana.
Adakah yang kalian tahu paling hilang dari masa sebelumnya?
Senyum. Senyum akan sulit kita lihat dari wajah orang-orang. Wajah-wajah tanpa senyum itu akan menjadi keseharian yang akan ditemui nanti. Senyum menjadi mahal, karena tak semua orang akan rela membuka maskernya saat ia akan tersenyum.
New normal itu bukan soal ekonomi saja, masalah sosial pun akan berubah. Wajah-wajah tak gampang diterka ekspresinya. Kita hidup dengan dunia kira-kira, apakah dia sedang senyum atau mencibir.
Apakah dia sedang cemberut atau nyengir. Tertutup itu.
Masker menutup sebagian wajah, mulut dan hidung terbatas sudah geraknya. Masker membuat senyum yang biasa tersebar pun sulit dilihat lagi.
Dian Ardiyanto: Pengamat Sosial
Komentar Berita